PTM [ ON GOING ]🕊️

Chapter 3.

Di atas adalah foto Baekh Jungkook.
yang datang secara tiba tiba membuatku jantungan.

PTM🦋

Happy reading ....

••••

Jam menunjukkan pukul 15:12.

namun tubuhku terasa sangat kaku berlama lama dikantin bersama Pak seokjin dan putranya.

aku bernapas kasar karna masih banyak sekali urusan di dalam ruanganku.

Suasana juga tidak panas seperti siang tadi dan sayangnya aku melupakan pemagang yang membutuhkan seorang mentor.

...

"Bagaimana pekerjaan di Italia, apa mereka menyulitkanmu ?"

Jungkook menggeleng, "Tidak daddy
aku sangat menikmatinya," matanya melirikku.

Ada apa dengan Baekh Jungkook itu, matanya melihatku seakan akan sepertinya ada hal yang ingin dia bicarakan padaku.

"Dae hee--yaa apa kau masih mengenalku ?"
Tidak menggunakan gerak singkat, namun lirikan mata itu seperti ada yang ingin dia bicarakan padaku.

Jungkook membuatku ketakutan.

Dadaku tiba tiba berdebar cepat, diantara perasaan takut, atau tidak ingin berbicara pada anak pemilik perusahaan.

aku menoleh sambil menghabiskan jus ku terlebih dulu.

beranjak dari kursi dan ku langkahkan kaki perlahan sambil mengantung tas di sebelah pundak.

Namun jungkook menarik tanganku.

"Kwan Dae hee, bisakah kita bicarakan sesuatu? aku sangat ingin bertemu denganmu sejak di Italia.
Oh ya, apa kamu sudah memiliki kekasih ?" timpalnya membuatku tidak mempunyai waktu untuk sendirian.

Bingung.

Itulah perasaan yang saat ini kurasakan, Ternyata jungkook adalah Kaka kelasku sejak sekolah di SMP tahun lalu lamanya.

"Jungkook, jangan memaksakan dia untuk bicara padamu, biarkan dia berpikir dulu dan biarkan dia sedikit waktu." Baekh Seokjin menasehati putranya membuatku sedikit lebih puas.

Dan jungkook perlahan melepas tanganku.

"Maaf sajang-nim aku harus bekerja tugasku banyak sekali." membungkuk kan badanku dan bergegas melarikan diri.

Pergi dari ayah dan anak itu adalah hal yang cepat di selesaikan, karena Jungkook membuatku tak karuan hari ini.

...

Berjalan cukup jauh tak sadar kini sampai di depan ruanganku, kurasa jantung ini hampir meledak.

lebih baik aku menetralkan diri dengan secangkir air putih di dapur.

...

Berjalan ke dapur lalu mencari gelas yang lebih ringan kebetulan hanya ada beberapa orang saja disana.

"Dae hee, kau habis dari mana ?"

Choi Yoongi tiba tiba datang menghampiriku.

Minum membuat diriku lebih tenang dan meletakkan gelas untuk segera kucuci sejenak.

"Aku bertemu anaknya Seokjin-Nim
barusan," responku terdengar malas.

Setelah mencuci gelas ku taruh tempat pada asalnya.

"Eodiya ?"

Choi Yoongi menyeduh kopi hitam lalu mengaduk dan membasahi bibir dengan lidahnya karna ia menyadari airnya terlalu panas dan ia tergesa gesa meminumnya.