Chapter 2.

71 29 216
                                    


PTM🦋
  
.
.

Jika kalian disuruh pilih
bertahan dari pembunuh ?
pilih melarikan diri atau 
menyerang untuk membunuh balik ?
orang misterius.

 nah intinya aku sangat bingung
dengan situasi masalah pohon
mala petaka itu, konon ada hantu
suka menangkap anak anak !

Happy reading🔥

                               •••••

   Sambil melihat lihat berbagai jajanan di kantin perusahaan mewah ini, Ya perusahan SMI ini milik Kaka kelasku sedangkan aku belum bertemu dengannya lagi sejauh ini.

jika di perhatikan lebih detail menu kantin hampir semuanya Lho tersedia.

    pesan Coffee Americano 1 nuna ...

     pesan Coffe latte 2 terus es kocok
rasa strawberry 3 ya Nuna ...

  Milky tiramisu 3 sama jus
melon 1.
  ujar pemuda sepertinya magang di perusahaan sebelah.

...

"Lumayan antriannya." tersenyum sambil bersenandung.

   lalu menikmati angin semilir dengan bersandar di kursi tempatku bersantai.

Ruang kantin berada di lantai 2 belakang gedung, di tiap sisinya ada berbagai tanaman hias dan pancaran cermin besar melihat pemandangan dari bawah.

Waktu terus berjalan tak terasa aku memejamkan mataku karena mungkin aku sangat lelah.

"Dae Hee ?"

Masih dengan mata terlelap sepertinya aku mendengar samar samar ada seseorang memanggilku.

"Hmm, siapa ya ?" 

walau masih berat untuk terbangun dari posisi nyaman, aku memaksakan diri dan mengerang kuat kuat dan meresponnya.

Hoaam !

Reflek saja tubuhku terkejut melihat pak Baehk seokjin mendatangiku siang bolong seperti ini.

lalu berdiri dan membungkuk sebagai penghormatan padanya.

"Mi--mianhae, Sajang-nim, aku tidak menyadari itu anda,"

"Ahh tidak usah buru buru, kau lelah ya, sampai tertidur disini ?" Suaranya terdengar lembut tapi jika bersangkutan dengan putra tunggalnya Ya, atasanku ini perawakannya berbeda dengan yang kalian lihat hari ini.

Aku memberikan senyuman padanya.

"Maaf Seokjin -Nim, apa anda ingin makan siang juga ?"

ku gerakan tangan memanggil pelayan segera datang membawakan sarapan untuk pak Baekh.

"Aa --aniyo saya ada kabar baik untukmu hari ini. karena telah bekerja sangat baik untuk perusahan ini."

Aku tersentuh mendengarnya.

"Wah --Kabar baik apa itu seokjin-Nim ?" dengan nada suaraku sedikit penasaran.

Sambil merubah posisi duduk menjadi lebih dekat dengan atasanku supaya terdengar ini pembahasan yang sangat privasi.
  Ia terkekeh dan memegang bahuku.

"Lihatlah kamu berbakat sekali
bukan ? berbeda dengan kakakmu dulu, siapa namanya aissh aku melupakan namanya."

tangannya menggaruk pelipisnya dengan ujung jari.

Membalas responannya menurutku untuk menghormatinya namun Min Jee tetaplah kakakku,  walaupun beliau adalah atasanku mana mungkin aku bisa menendang wajahnya, bukankah "Sangat tidak sopan ?"

PTM [ ON GOING ]🕊️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang