Awan menunjukkan hampir senja, tapi Chiquita belum sampai rumah, ia secara mendadak ia menyewa kost baru yang lebih layak untuk Hera, ia membayar untuk Hera tinggali selama satu tahun, menggunakan uang tabungannya.
Semua ini gara-gara Ale, laki-laki yang dengan bodoh membela Hera dengan menyalahkan Chiquita tanpa mencari tahu kebenarannya. Chiquita kira laki-laki itu memang benar-benar mempunyai perasaan yang dalam sampai menjaga Hera seperti itu, nyatanya Ale sendiri yang merusak Hera, bahkan hampir membunuh calon anaknya sendiri.
"Pak Anwar, hati-hati ya jangan sampe keceplosan aku ketemu Kak Hera. Pak Anwar harus bilang sesuai briefing."
Pak Anwar mengangkat jempolnya, ia tadi diminta Chiquita untuk menelpon Rora, mengabari bahwa Chiquita akan mengerjakan tugas kelompok secara mendadak, dan tak bisa mengabari karena ponselnya habis daya.
Sebenarnya Chiquita khawatir jika ia kembali berhubungan dengan Hera, takut akan kemarahan Asa. Tapi, Hera tak punya siapa-siapa lagi, jika bukan dirinya yang menolong, lantas siapa lagi?
Hanya ada keheningan di dalam mobil, terlihat Pak Anwar yang fokus dengan kemudinya, dan Chiquita sibuk dengan pikirannya.
Ia teringat kembali dengan orang yang sudah terhitung tiga kali mengintainya, ia sebenarnya takut dengan orang itu, meskipun ia berkata pada Rora jika ia bisa menjaga dirinya sendiri, tapi rasa takut itu tetap ada.
Sebenarnya, apa yang orang itu inginkan? Apakah Chiquita mempunyai kesalahan? Chiquita selalu mengevaluasi dirinya sendiri, ia tak akan melakukan hal buruk jika tak ada sebab.
Jika itu Ryo, seperti yang dikatakan Rora. Chiquita rasa itu bukan dia, Ryo bahkan secara terang-terangan menghina Rora di hadapan Chiquita. Lalu Ryo juga secara langsung main tangan pada Chiquita, meski Ryo memang bermulut lemes dan bersikap kurang ajar, Chiquita rasa mengintai dan bersikap misterius bukanlah Ryo.
Mungkin Riki, kekasihnya Eunchae? Tapi untuk apa? Riki sudah mendapatkan Eunchae sekarang, sepenuhnya. Chiquita tak mencampuri atau bahkan melarang Eunchae untuk berhubungan dengan laki-laki itu. Toh dia juga sudah tak berhubungan baik dengan Eunchae.
Siapa lagi?
Laki-laki yang hari ini Chiquita ketahui nama sekaligus kebusukannya? Ale. Chiquita memang sempat curiga tapi, Hera bilang Ale akhir-akhir ini sering menghabiskan waktu di kostnya Hera, mereka sampai melakukan hal-hal yang tak seharusnya mereka lakukan.
Ditambah dengan informasi yang Ahyeon dan Rami berikan tadi pagi, Ayahnya Ale adalah komplotan Ganta. Chiquita bisa membayangkan betapa chaos-nya hidup laki-laki itu. Jadi, sepertinya Ale tidak punya waktu hanya untuk mengintai dirinya.
Lantas orang itu siapa?
Suara Pak Anwar yang memberi tahu Chiquita bahwa mereka sudah sampai pekarangan rumah, membuat pikiran Chiquita buyar.
Gadis itu berterima kasih terlebih dahulu sebelum turun dari mobil, ia berlari memasuki rumah.
Saat membuka pintu, Chiquita langsung melihat sosok Kakak ketiganya yang terduduk di sofa. Chiquita tersenyum saat Rora menyadari kepulangannya, ia berlari dan memeluk Rora.
Setelah puas berpelukan, Chiquita melihat raut wajah Rora yang sedikit kesal. "Kamu kenapa malah kerja kelompok sih? Kan Kakak khawatir, kamu bisa langsung pulang aja, biar Kakak yang kerjain tugas Adek."
Chiquita tersenyum hangat, cukup tersentuh dengan Kakaknya. Tapi, bagaimana jika seandainya Rora tahu bahwa ia berbohong?
"Maaf ya bikin Kakak khawatir. Tapi, Adek punya berita bagus loh." Chiquita berujar dengan semangat.