Epilog

48 4 0
                                    

Di sebuah malam yang tenang, Matthew mengatur segalanya dengan hati-hati. Ia ingin menciptakan momen yang sempurna untuk melamar Arsen. Bintang-bintang berkilauan di langit, memantulkan sinar lembut ke seluruh taman yang telah didekorasi dengan lilin dan bunga. Aroma bunga melati memenuhi udara, menambah suasana romantis yang telah ia ciptakan.

Kiran dan Sky telah tidur nyenyak di dalam rumah Rina, sementara Matthew menunggu dengan sabar di taman. Jantungnya berdebar kencang, mengingat kembali perjalanan mereka—semua suka dan duka yang telah mereka lalui. Ia merasa sangat bersyukur bisa memiliki Arsen dan anak-anak dalam hidupnya, dan kini ia ingin mengambil langkah selanjutnya.

Saat Arsen muncul, Matthew tidak bisa menahan senyumnya. Arsen mengenakan gaun sederhana namun elegan, rambutnya tergerai lembut, dan tatapan matanya penuh rasa ingin tahu.

“Matthew, apa ini semua?” tanya Arsen dengan senyuman manis di wajahnya.

“Bisa datang ke sini, Arsen?” Matthew mengulurkan tangan, menggenggamnya erat. “Aku ingin kita berbicara.”

Arsen mengikuti Matthew, dan saat mereka sampai di tengah taman, Matthew berhenti dan menghadapnya. Ia dapat melihat cahaya lilin berkilau di mata Arsen, dan hatinya bergetar dengan penuh cinta.

“Arsen,” ia mulai, suaranya bergetar. “Sejak kita bertemu kembali, hidupku telah berubah sepenuhnya. Aku pernah membuat banyak kesalahan, dan aku sangat menyesal. Tapi di sisi lain, aku juga menemukan sesuatu yang sangat berharga—kamu, Kiran, dan Sky. Keluarga kita.”

Arsen menatapnya, matanya berkaca-kaca.

Matthew melanjutkan, “Setiap hari bersamamu adalah anugerah. Kamu adalah bubu terbaik bagi anak-anak kita, dan aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Kamu adalah segalanya bagiku, Arsen.”

Dengan penuh keyakinan, Matthew berlutut di depan Arsen, mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku jasnya. Dia membuka kotak itu, menampilkan sebuah cincin berlian yang bersinar. “Maukah kamu menikah denganku?”

Waktu seolah berhenti. Arsen terkejut, air mata bahagia mengalir di pipinya. “Matthew…” ia berbisik, tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

“Ya, aku tahu ini mungkin terasa mendadak, tetapi aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk menghabiskan hidupku bersamamu,” Matthew melanjutkan, bersikeras untuk menyampaikan isi hatinya. “Kamu adalah cinta sejatiku, dan aku berjanji akan selalu melindungimu, Kiran, dan Sky.”

Arsen merasa seluruh jiwanya bergetar. Dengan penuh perasaan, ia menjawab, “Ya, Matthew! Ya, aku mau!”

Matthew dengan cepat mengenakan cincin itu di jari manis Arsen, dan mereka berdua saling berpelukan erat. Mereka bisa merasakan kehangatan cinta yang telah mengikat mereka—sebuah cinta yang tak akan pudar, meski menghadapi berbagai tantangan.

Di bawah sinar bulan yang lembut dan bintang-bintang yang bersinar, mereka merasakan kebahagiaan yang tak terlukiskan. Hari itu menjadi awal dari babak baru dalam hidup mereka—sebuah perjalanan cinta yang penuh harapan, kebahagiaan, dan keluarga yang utuh.

---

. . . The End.... ♡

Bagaimana pendapatmu tentang petualangan Arsen dan Matthew?  Apakah kisah mereka berhasil menghangatkan hatimu?

Jangan lupa untuk berbagi pemikiranmu di kolom komentar dan beri bintang! ⭐️💬

Terima kasih untuk semua pembaca setia yang telah menemani Arsen dan Matthew dalam perjalanan mereka! 😄  Semoga cerita ini bisa menghibur kalian semua.

Sampai jumpa di cerita selanjutnya! 👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[𝐁𝐋] He's My Ex-boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang