6

185 143 11
                                    

Happy reading

Tandai typo.
.
.
.
.

Guk..guk..

"Aaaahh tolonggg." Gadis itu terus berlari menghindari amukan anjing milik tetangganya. Tadi saat berjalan, ia tidak sengaja menginjak ekor anjing berwarna hitam yang lumayan besar ukuran tubuhnya.

Sungguh! Ia sangat takut dengan hewan itu, bahkan ia menganggapnya sebagai hewan buas saking ganasnya. Ini tidak pertama kali terjadi pada Bulan, melainkan sudah berkali-kali ia dikejar berbagai hewan karena kecerobohannya itu.

Waktu itu dia pernah mengganggu anak ayam dan akibatnya ia yang menjadi sasaran kejaran induk si anak ayam itu. Dulu saat SMP ia juga pernah dikejar burung karena tidak sengaja menjatuhkan sarangnya saat memanjat pohon untuk mencuri buah mangga muda milik tetangga dekat kost-an nya.

Sampai di perempatan gang kost, ia melihat bus sekolah yang berhenti dengan jarak sedikit jauh. Bulan menambah kecepatan larinya dan akhirnya ia berhasil masuk ke dalam bus. Bulan segera menyuruh supir untuk pergi dari sana.

Di dalam bus gadis itu berusaha menetralkan pernafasannya usai berlari. Untung saja ia cepat cepat masuk ke bus. Ia mengeluarkan kain bersih dari tasnya dan mengusapnya ke wajah. Pagi-pagi sudah berkeringat aja.

"Untung aja tuh hewan gak ngejar nih bus, kalau ngejar kan bisa berabe." Bulan melihat sekitar dalam bus. Di dalam ada banyak murid SMA Galaksi karena memang bus itu beroperasi hanya khusus untuk murid SMA elit itu.

Seketika kedua matanya menangkap seorang murid laki-laki yang sedang bermesraan dengan perempuan yang sudah pasti itu adalah pacarnya. Ada juga yang senyum-senyum sendiri menatap hp yang dipegangnya dan beberapa tingkah aneh lainnya yang membuat bulu kuduk Bulan meremang.

Ada-ada saja tingkah mereka

Saat bus ingin berbelok, tiba-tiba mesinnya berhenti. Semua penumpang pun bertanya-tanya apa yang terjadi.

"Mohon maaf semua, karena bus ini tidak bisa dijalankan. Jadi, diharapkan semua tenang." Sang sopir pun keluar untuk memeriksa mesin.

Karena tak mau terlambat pun Bulan memutuskan keluar dan berjalan kaki saja. Lagipula jaraknya ke sekolah sudah dekat.

"Huh, sial banget dah gue hari ini. Tadi dikejar anjing sekarang harus jalan kaki lagi." selama berjalan ia tak henti-hentinya menyumpah serapahi nasibnya.

Sebenarnya, ia tidak ingin pergi sekolah untuk memastikan traumanya itu kambuh lagi atau tidak. Ia juga tidak tahu kenapa traumanya akan petir muncul kembali. Padahal sebelumnya ia sudah melatih dirinya agar tidak muncul lagi ketakutannya akan petir.

Merasa gerah, ia pun mengikat asal rambut panjang nya yang tergerai indah itu. 10 menit kemudian ia tiba di sekolah. Pas sekali ia sampai tepat saat bel masuk berbunyi. Membawa langkahnya menuju kelasnya yang berada di dekat tangga lantai dua.

Menaruh tasnya dan duduk tenang di kursinya. Ia mengeluarkan buku biologi sesuai dengan mapel yang akan dipelajari di jam pertama ini. Guru yang ditugaskan mengajar pun masuk ke kelas dan mulai memberikan materi yang akan dipelajari.

Hari ini hari yang berbeda dengan hari sebelumnya. Yang dimana ia selalu saja di hadang oleh Zalika dan kawanannya. Sekarang ia justru tidak melihat batang hidung salah satu dari mereka. Seperti ada rasa, yang entahlah, ia tidak bisa menyebutkan rasa itu. Yang ada dipikirannya sekarang adalah kebebasan yang mungkin hanya bertahan sebentar.

"Tekanan darah adalah ukuran untuk menentukan seberapa kuat organ jantung memompa darah dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Nilai tekanan darah pada setiap orang bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya faktor usia....." Bu Mela mulai menjelaskan di depan para murid.

BULAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang