Happy reading!
BOCIL DILARANG BACA!~MINS~
"Sayang, gimana kalau kita buat adik buat El sekarang?" tanya Sadam pelan sambil mendekatkan tubuhnya ke Harsya yang sedang berbaring di sampingnya. Ia memiringkan badan, menatap penuh harap ke arah istrinya.
Harsya menghela napas panjang, lalu menjawab singkat, "Males."
Sadam langsung cemberut, kecewa dengan jawaban yang ia dapatkan.
"Kamu tuh ya, kalau udah main gak tau waktu," lanjut Harsya, setengah mengomel, tapi tetap dengan nada lembut.
Sadam menggeleng dengan cepat, seperti berusaha meyakinkan Harsya. "Enggak lagi, aku janji, sayang. Kali ini gak akan begitu," katanya dengan suara penuh bujukan.
Ia meraih lengan Harsya dan memegangnya erat, mencoba membujuk lebih lanjut. "Ayo, kita buat adik buat El. Dia udah minta-minta terus, loh," tambahnya dengan nada yang lebih lembut dan penuh harapan, sambil mendekatkan wajahnya ke Harsya.
"Aku gak percaya," ujar Harsya dingin tanpa menoleh ke arah Sadam, yang masih terus memohon sambil menunjukkan wajah penuh harap.
"Janji, sayang. Kalau kamu capek, kita langsung berhenti," bujuk Sadam sambil menyodorkan kelingkingnya, mencoba meyakinkan Harsya.
Harsya menatap kelingking Sadam sejenak sebelum akhirnya mengaitkan kelingkingnya dengan ragu. "Awas aja kalau kamu ingkar," ucapnya setengah mengancam, meski terselip nada manis di suaranya.
Sadam tersenyum lebar, matanya berbinar saat melihat Harsya mulai merebahkan tubuhnya dengan perlahan, menyerahkan dirinya pada janji yang baru saja mereka buat.
Harsya hanya dapat mendesah pelan ketika Sadam mengecap seluruh permukaan kulit lehernya. Melampiaskan rasa nikmatnya dengan memainkan rambut milik Sadam, Harsya mendongak untuk memberikan akses lebih banyak lagi bagi Sadam. Memejamkan matanya dengan erat ketika Sadam bermain di ditelinga kanan miliknya.
"Enghh.." Lenguhnya saat merasakan lidah Sadam menjilat daun telinganya. Harsya membuka mata melihat kearah Sadam menatapnya dengan tatapan yang sayu. Sadam kembali mendekatkan diri, menyesap bibir atas Harsya dengan penuh gairah. Sadam juga menelusup kan lidahnya, mencari lidah milik Harsya juga untuk ia ajak saling membelit. Lagi-lagi Harsya melenguh, meremat pundak Sadam sebagai pelampiasannya. Setelah puas dengan bibir yang nampak membengkak juga merah merekah tersebut Sadam turun untuk membuka kaos yang Harsya gunakan. Ia memainkan nipple kanan Harsya sedangkan yang sebelah kiri Sadam sesap dengan penuh penghayatan.
"Enghh," Harsya langsung mendorong dada bidang sang suami saat merasakan kepala penis berhasil merangsek masuk ke dalam anal.
"Relax babe," ucap Sadam lalu mengarahkan kedua tangan Harsya mengalung di leher nya. Ia semakin memaksa penis nya masuk lebih dalam ke lubang hangat Harsya sembari menghisap nipple si manis.
Bibir bengkak Harsya terbuka, kening nya berkerut dalam dengan mata tertutup mengeluarkan cairan bening. Sungguh ia bisa merasakan lubang nya robek karena penis besar Sadam terus masuk perlahan. Semakin dalam benda panjang itu tertelan maka semakin perih pula yang dirasakan lubang Haechan.
"S-sakithh" suara itu terdengar lirih dan bergetar. Cengkeraman di surai hitam si dominan pun semakin mengerat.
"It's okay, sedikit lagi"
![](https://img.wattpad.com/cover/377036297-288-k70573.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage is Not Scary || Markhyuck
Romans⚠️ WARNING ⚠️ INI LANJUTAN DARI POV DITIKTOK @aralieyie JIKA BELUM MEMBACA, HARAP DIBACA TERLEBIH DAHULU KALAU INGIN MENGETAHUI ALURNYA‼️ #Markhyuck #Bxb Enjoy~