Jerico terbangun dengan mata terbelalak khawatir dia mengusap wajahnya dan melihat kesamping sang istri tercinta masih terlelap tidur sambil memeluknya. Jerico mencium dahi, bibir dan pundak polos Rubi sambil melihat hasil karya indah pangeran itu pada tubuh sang tercinta. Jerico tersenyum tenang melihat betapa cantik dan mempesonanya wanita yang menjadi istrinya ini.
"Aku mencintaimu Rub sangat bahkan aku sadar cintaku padamu lebih dari perasaanku pada HaeSoo." Jerico mencium kening Rubi lama seperti menyalurkan cinta yang ada dihatinya.
Jerico melepas ciumannya dikening Rubi dan matanya beralih kejendela kamar Rubi yang masih tertutup tirai tapi dia tau langit masih gelap dan masih terdengar suara-suara pembantaian itu. Jerico turun perlahan dari tempat tidur, tidak lupa dia mengenakan lagi baju-bajunya yang dia lepas saat akan memadu kasih dengan sang istri.
Selesai mengenakan baju, Jerico menghampiri Rubi yang masih tertidur nyenyak. Jerico tersenyum tenang sambil membelai rambut panjang sang istri menyalurkan kasih sayang yang besar untuk wanita tercinta. "Sayang, sampai kapan pun kau istriku bahkan jika kau nanti dimiliki oleh orang lain pun aku tetap akan menganggapmu istriku. Tunggu ya ini semua akan selesai dan aku akan cepat-cepat reinkarnasi dan kita akan bersama." Jerico mencium kening turun ke hidung mancung Rubi dan turun ke bibir merah Rubi.
Jerico membenahi selimut yang dipakai Rubi sambil memandang wajah wanitanya, pangeran itu menyambar mantel pelindungnya dan terburu-buru keluar menuju paviliunnya sendiri. Sesampainya dipaviliun itu Jerico bisa lihat semua keluarganya sudah berkumpul termasuk Paman Jang dan Winhui.
"Kau menerjang keponakanku lagi adik?" tanya Chaeyong dengan wajah menyebalkan bahkan cara duduknya seperti nona sombong. Jerico yang melihat itu hanya mendengus kasar tidak memperdulikan pertanyaan kakaknya.
"Paman, apakah malam ini?" Tanya Jaerim sedikit ketakutan.
"Kelihatannya seperti itu. Jerico Andy kalian sudah mendapatkan hadiah kalian sekarang tugas terakhir kalian sebelum reinkarnasi yaitu benar-benar menghabisi dan memusnakan semua pengikut Selir Jang sehingga kalian bisa reimkarnasi dengan tenang." Jerico dan Andy yang mendengar kata-kata sang paman hanya diam dan semua orang tau arti diamnya para pengeran.
"Nak, ini yang harus kalian jalani dan ayah yakin kalian akan bisa berkumpul bersama Rubi dan Celia. Ayah yakin reinkarnasi kalian tidak lama dan kami akan berusaha membantu kalian reimkarnasi dengan cepat," kata sang ayah sambil meremat pelan pundak kedua putranya.
"Bolehkah kami minta sesuatu pada semuanya?" Jerico bertanya dengan mata mengitari melihat keluarga dan sahabat-sahabatnya.
"Tentu nak, apa yang kau minta?" Mommy Andy berbicara dengan lembut sambil memegang tangan Jerico.
"Saat aku dan Andy reinkarnasi tolong jaga Rubi dan Celia sampai kami kembali." Semua yang ada disana langsung mengangguk bahkan semuanya langsung berpelukan seperti merasa memang setelah ini tidak akan bertemu lagi.
Matahari mulai naik memberikan warna berbeda pada langit biru. Rubi dan Celia sudah bersiap untuk beraktifitas bahkan mereka sarapan bersama dipaviliun para pangeran sudah dengan baju rapi khas eksekutif muda dan anak kuliahan, sampai-sampai para kerabat Jerico dan Andy terpana dengan penampilan mereka yang selama ini mereka lihat lebih santai dan tidak serapi hari ini.
"Kalian rapi sekali? Mau ke butik dan kampus kan?" Tanya Chaeyong yang langsung diangguki keduanya. "Tidak biasanya kalian serapi ini biasanya hanya memakai pakaian santai tapi sopan," kata Chaeyong sambil mengambil sedikit kimchi timun dan memakannya.
"Aku ada rapat penting diluar bi ada salah satu hotel ternama yang mau kerja sama dengan pabrik anggurku, jika kami berdua setuju setiap bulan aku akan memasok minuman anggur dihotel tersebut," jelas Rubi sambil menyendok nasi dan memasukkannya ke mulut.
![](https://img.wattpad.com/cover/350706829-288-k827384.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SILA || Noren (End)
FanfictionCerita ini mengandung adegan dewasa 21+ dimohon para readers yang masih dibawah umur bisa melewati cerita ini. Terima kasih... Ketika cinta, kasih sayang dan persahabatan mengalahkan kegelapan dan kejahatan. Rubi dan Celia anak yatim piatu yang haru...