"Siapa bilang tinju-tinjuan? kami mau ciuman pa" Ralat Taehyun sembari menyuapkan sesendok nasi dalam mulutnya.Tak bisa menutupi keterkejutannya, Beomgyu melempar tatapan tak percaya atas apa yang Taehyun katakan barusan. begitu juga Chanyeol dan Wendy, kegiatan mengunyah mereka terhenti.
"Ciuman?" Beo Chanyeol, otaknya belum bisa mencerna dengan baik perkataan Taehyun. mau dilihat dari sisi manapun, kata ciuman itu sangat ambigu dan tidak bisa dilihat dari sudut positif.
Jantung Beomgyu berdetak kencang, cowo manis itu menyenggol kaki Taehyun dari bawah meja agar Taehyun diam. Tapi apa yang dilakukan Beomgyu ga dipedulikan oleh Taehyun.
Taehyun menatap Chanyeol tanpa keraguan. setelah semalaman berpikir, Taehyun sudah muak menyimpan perasaannya diam-diam. Taehyun sudah bertekad untuk terus terang pada orang tuanya.
"Iya pa, Aku sama Kak Beomgyu sering ciuman, hampir sex juga. Papa gak tau?" Balas Taehyun santai.
Wendy dan Chanyeol ga percaya atas ucapan anak bungsunya. Beomgyu rasanya mau mati ditempat, tangan Beomgyu tremor.
Chanyeol berdiri lalu menggebrak meja makan, Chanyeol menatap Taehyun nyalang.
"Kamu gak usah bercanda, Taehyun!" Bentak Chanyeol marah.Taehyun ikut berdiri, Taehyun memberi senyuman manis pada Chanyeol.
"Aku gak bercanda. Aku cinta Kak Beomgyu."Beomgyu menyentuh tangan Taehyun mengisyaratkan Taehyun untuk diam, Taehyun malah nepis tangan Beomgyu.
"Biarin semua orang tau tentang kita kak."Chanyeol mendekati Taehyun, pria itu menampar pipi Taehyun hingga wajah Taehyun berpaling. panas dan kebas Taehyun rasakan, tamparan Chanyeol tidak main main.
"Beomgyu itu kakakmu! sadar! gak seharusnya kamu cinta sama kakakmu sendiri" Chanyeol mendorong bahu Taehyun berkali-kali. mata Chanyeol berkaca kaca, perasaan Chanyeol campur aduk tak bisa dideskripsikan.
"Mas.. udah mas.." Wendy mencoba menenangkan Chanyeol. bukannya tenang, Chanyeol malah menendang kursi yang tadi Taehyun duduki hingga kursi itu terlempar jauh.
"Perasaan kamu itu menjijikkan! Malu-maluin! dengan tidak tau malunya kamu bilang kalau kamu cinta sama Beomgyu?!" Maki Chanyeol.
Tubuh Beomgyu bergetar takut, Beomgyu ga pernah melihat Chanyeol semarah ini.
"Dari sekian banyaknya manusia, kenapa harus kakakmu sendiri?! Kenapa?!"
"Perasaanku ini milik aku pa, Aku ga pernah berniat untuk punya perasaan lebih ke Kak Beomgyu. Aku juga gak tau aku kenapa." Taehyun sangat tenang, tidak ada tanda tanda ia takut dengan Chanyeol.
Chanyeol marah, tangannya yang terkepal berhasil meninju rahang Taehyun membuat Wendy dan Beomgyu memekik.
Beomgyu segera berlari menghampiri Chanyeol, cowo manis itu berlutut dihadapan sang papa. Beomgyu berusaha melindungi Taehyun dari amukan Chanyeol. tangisan Beomgyu pecah, tatapan Beomgyu begitu putus asa.
"Papa.. Tolong jangan pukul Taehyun. Aku tau kami berdua salah, tapi tolong jangan pukul Taehyun lagi." pinta Beomgyu terisak-isak.
Chanyeol menjambak rambutnya sendiri prustasi, Chanyeol merasa gagal. gagal menjadi orang tua yang baik.
"Taehyun, kamu mau nama mu dihapus dari Kartu Keluarga atau kamu hapus perasaan menjijikan itu?." Chanyeol memberi pilihan.
Beomgyu beralih menatap Taehyun, Beomgyu menggenggam tangan Taehyun.
"Tolong hapus perasaan kamu buat kakak. ini demi kebaikan kita."Taehyun menghindari kontak mata dengan Beomgyu, Taehyun malah menatap Chanyeol tajam.
"Aku ga akan mau hapus perasaanku. ga akan pernah. papa ga punya hak untuk mengurus hatiku." Tekan Taehyun.Wendy kecewa, hatinya hancur. Sebagai seorang ibu tentu saja Wendy terpukul. Sebenarnya Wendy tidak ingin anak bungsunya dipukul oleh sang suami, namun bagaimana lagi? ini semua memang salah.
Chanyeol berteriak marah, Chanyeol mengambil Vas bunga yang ada dimeja makan lalu mengangkatnya tinggi berniat melempar Vas itu kearah Taehyun. Beomgyu lansung memeluk kaki Chanyeol, tangisannya makin keras.
"Papa.. Jangan..." Chanyeol mengurungkan niatnya mendengar isakan Beomgyu.
"Papa sayang kan sama Taehyun? sama Beomgyu? tolong jangan main kekerasan. Papa boleh kasih aku hukuman, Tapi jangan kasar sama Taehyun pa. dia cuma remaja labil yang belum tau arah, papa harus bimbing Taehyun, bukan kasarin Taehyun kaya gini." Beomgyu tersedu.
Perkataan Beomgyu ngebuat tangan Chanyeol yang terangkat tadi perlahan menurun. Tatapan Chanyeol melembut. benar, Taehyun hanya remaja labil, harusnya Chanyeol bisa bicara baik-baik dan membimbing Taehyun.
"Pa.. Aku yang akan keluar dari rumah. Aku nurut kalau papa pindahin aku ke tempat terpencil sekalipun. Asalkan papa jangan marah sama Taehyun." Mohon Beomgyu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother ; TaeGyu
FanfictionPelukan, ciuman, tidur bareng sama saudara laki laki itu normal kan? *** TaeGyu shipper! bxb! 18+! mpreg