Dua puluh tujuh [27]

396 36 1
                                    


Makan malam kali ini sangat spesial, Kenapa spesial? Karna keluarga besar Ryujin sedang bertamu kerumah Chanyeol.

"Gyu, Ambilin sendok yang ada diatas lemari."

"Gyu, Ambilin minum, Tante Irene haus."

"Gyu, Ada cemilan? Om suho mau ngemil"

"Gyu, Gak sibuk kan? cuci piring ya?"

Beomgyu baru saja selesai mencuci piring, Cowo manis itu menghela nafas lelah. Daritadi dirinya sangat sibuk, sibuk karna disuruh-suruh.

Sedangkan diruang keluarga? Taehyun dan Ryujin tertawa bersama dikelilingi orang tua mereka. Bahkan Beomgyu bisa melihat tangan Taehyun bertautan dengan Ryujin.

"Kapan mama bisa gendong cucu?"

"Lagi di usahain ma, mama sabar dulu ya?"

Itu adalah percakapan mereka yang sempat Beomgyu dengar.

Baru aja Beomgyu mau minum, Suara Wendy yang memanggil namanya membuat Beomgyu mengurungkan niat untuk minum.

"Gyuu! Buatin teh hangat, Menantu mama kedinginan!"

Beomgyu tersenyum pahit, Tapi suruhan Wendy tetap ia kerjakan. Beomgyu membuat teh hangat untuk Ryujin dan mengantarnya keruang keluarga. Beomgyu benar-benar seperti babu. Bahkan Taehyun tak menanyakan keadaan Beomgyu, Taehyun terlihat tak peduli.

Hati Beomgyu teremas rasanya ngelihat Ryujin yang bersandar manja dibahu Taehyun. Setelah dipikir-pikir, memang Beomgyu punya hak untuk cemburu?

"Makasih ya kak, Maaf istriku ngerepotin" Kata Taehyun sambil nerima teh buatan Beomgyu. Taehyun nuntun Ryujin buat minum teh ngebuat orang tua mereka memekik gemas.

Beomgyu menjauh dari ruang keluarga. Beomgyu harusnya sadar diri, Taehyun tak lagi cinta padanya. Perlakuan Taehyun terhadap Beomgyu itu hanya bohong belaka. Apa yang Beomgyu harapkan?

Beomgyu memasang Jaket miliknya, lebih baik Beomgyu keluar rumah untuk cari angin.

***

Bohong, Beomgyu tidak mencari angin, tapi mencari tempat untuk menangis sendirian. Beomgyu terisak kecil, kini ia sedang duduk ditempat sepi.

Beomgyu memaki dirinya sendiri didalam hati. Kenapa Beomgyu harus bodoh? Harusnya Beomgyu senang kalau Taehyun melepaskannya.

"Beomgyu?"

Beomgyu mendongak sambil nyeka air mata, Keningnya mengerut bingung. Beomgyu seperti mengenal orang dihadapannya, tapi Beomgyu tak ingat.

"Beomgyu kan? Ini gue, Sunghoon."

Beomgyu mendadak gelagapan, Takut diperkosa untuk kedua kalinya. Beomgyu menggeser duduknya agar menjauh dari Sunghoon. Dan Sunghoon sangat mengerti kenapa Beomgyu menjauhinya.

"Maaf untuk kejadian dulu, gue benar-benar nyesel. Maafin gue ya?"

Beomgyu enggan menatap Sunghoon, namun kepalanya mengangguk. Sunghoon bernafas lega, Sunghoon mengambil tempat duduk berjauhan dari Beomgyu.

"Lo kenapa tiba-tiba ngilang? Sunoo nyariin lo, Dulu dia nangis tiap hari pas tau lo pindah ke Jepang. Sunoo sempat ke Jepang buat nyari lo, Tapi nihil, dia ga bisa nemuin lo. Orang tua lo juga gak mau ngasih tau alamat lo ke Sunoo"

Beomgyu menatap Sunghoon tanpa kedip,
"Sunoo nyari gue?"

Sunghoon mengangguk,
"Iya, dia nyari lo"

"Terus sekarang Sunoo dimana? gue mau ketemu sama dia, gue mau cerita banyak ke Sunoo."

Kepala Sunghoon menunduk. Raut wajah Sunghoon berubah menjadi sedih.

"Sunoo meninggal tahun lalu, kecelakaan." Balas Sunghoon.

Mata Beomgyu berkaca-kaca, Kepalanya menggeleng ga percaya.
"K-Kecelakaan? Gimana bisa?"

"Sunoo mau kerumah sakit untuk periksa kandungannya, Gue salah karna waktu itu gue ga bisa nemenin Sunoo. Gue lagi diluar kota. Sorenya, gue ditelfon sama papa, Sunoo dan anak gue udah meninggal. mereka ditabrak truk."

Beomgyu menutup mulutnya dengan tangan dibarengi air mata yang meluncur, Banyak fakta yang belum Beomgyu ketahui. Beomgyu nangis lagi, kali ini karna kehilangan sahabatnya.

"Besok gue mau ke pemakaman Sunoo, Boleh?"

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


my new book

Brother ; TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang