Dua puluh lima [25]

500 42 4
                                    

⚠️18+ little bit

**

Setelah selesai melucuti celana Beomgyu, Taehyun kembali menciumi bibir Beomgyu. Taehyun memasukkan lidahnya kedalam mulut Beomgyu, ia menyesap dan membelit lidah Beomgyu dengan lidahnya.

Beomgyu lemas, tangannya diikat menggunakan kaos milik Taehyun. Beomgyu hanya bisa menangis ketika tangan sang adik dengan nakal meraba pinggangnya, lalu jemari panjang itu memainkan puting Beomgyu.

"Kenapa nangis? Kakak ga kangen aku?" Bisik Taehyun sebelum mengulum ujung telinga Beomgyu. Tubuh Beomgyu seperti tersengat listrik, Telinga adalah titik sensitif.

"S-Sadar.. kamu udah punya istri.." Lirih Beomgyu lemas.

Taehyun ga menghiraukan ucapan Beomgyu, Lelaki tampan itu menciumi leher Beomgyu, menyesap memberi tanda kemerahan dileher mulus itu. Ciuman Taehyun turun hingga perut datar Beomgyu, Taehyun memberi banyak kecupan diperut Beomgyu.

"Kakak cantik. Selalu cantik. Indah banget." Puji Taehyun tiada henti. ia terus menggumamkan kata "cantik" ketika menyentuh bagian-bagian tubuh Beomgyu

Taehyun menaruh telapak tangannya diatas kejantanan Beomgyu yang masih ditutupi boxer. Lalu Taehyun menggesekkan pelan tangannya pada penis Beomgyu membuat jari kaki Beomgyu menekuk.

"Nghh... jangan ahh.." Bulu kuduk Beomgyu meremang. Beomgyu menggeleng prustasi, bibirnya ia gigit agar tak mengeluarkan desahan.

"Setiap malam aku selalu mimpiin kakak tidur dibawah aku" Bisik Taehyun.

Taehyun kembali mencium bibir Beomgyu, Bibirnya bergerak melumat bibir Beomgyu. Beomgyu terisak disela-sela ciuman, Beomgyu merasa jijik pada diri sendri.

Tangan Taehyun mengelus pipi Beomgyu, Tak bisa dipungkiri Taehyun ikut sedih melihat Beomgyu menangis.

"Jangan nangis sayang.." Taehyun menyeka air mata Beomgyu lembut.

Tak tega menyentuh Beomgyu lebih jauh, Taehyun melepaskan ikatan tangan Beomgyu.

Taehyun merebahkan dirinya disamping Beomgyu, Lelaki itu bergerak menyelimuti tubuhnya dan tubuh Beomgyu. lalu Taehyun memeluk tubuh Beomgyu erat.

"Kangen, Aku kangen." Ujar Taehyun.

Beomgyu tak bergerak, matanya memandang kosong ke langit-langit kamar.
"Balik ke kamar kamu, Hyun. Kakak gak akan ungkit masalah ini, kakak anggap kamu khilaf. sekarang kakak minta kamu keluar dari kamar kakak."

"Siapa bilang aku khilaf? Aku sengaja ngelakuin semua ini."

Beomgyu memalingkan wajahnya, Beomgyu mendorong dada Taehyun guna menyuruh sang adik menjauh.

"Lepasin. Jangan kaya gini, kamu nyakitin hati Kakak dan hati Ryujin" Lirih Beomgyu.

"Lepas? Aku nunggu kamu Tujuh Tahun kak. Jangan harap aku bakal lepasin kamu." Desis Taehyun marah.

"Tidur. Sebelum aku yang nidurin kamu"

Beomgyu mengurungkan niatnya yang ingin melawan Taehyun, Beomgyu membiarkan Taehyun memeluk tubuhnya dan mulai memejamkan mata.

***

Pagi ini suasana sangat canggung di meja makan. hanya ada Taehyun, Ryujin dan Beomgyu. Bukannya duduk disamping Ryujin, Taehyun malah dengan santai mengambil tempat duduk disamping Beomgyu.

Kaki Beomgyu bergerak gelisah, Beomgyu tidak berselera. Walaupun kini masakan yang Ryujin buat adalah Udang kesukaannya, tapi tetap saja Beomgyu tidak berselera.

"Makan. Kakak ga akan kenyang kalau cuma ngeliatin makanannya." Tegur Taehyun.

Ryujin menatap Beomgyu, wajahnya kelihatan khawatir.
"Kak Beomgyu sakit? Atau masakan ku ga enak? Kakak mau makan apa? Aku masakin yang kakak suka"

Kebaikan Ryujin membuat Beomgyu semakin tak enak hati. Beomgyu menggeleng pelan sebelum menyuap sesendok nasi dalam mulutnya.

Taehyun menyeka nasi yang tertempel diujung bibir Beomgyu.
"Berantakan, kaya anak kecil."

Beomgyu ngelirik ga enak kearah Ryujin, namun perempuan itu malah tersenyum manis melihat Taehyun yang sangat perhatian pada Beomgyu.

Nih cewe apa ga cemburu? Heran Beomgyu.

"Hari ini ga kerja?" Tanya Ryujin kepada Taehyun. Taehyun hanya membalas dengan gelengan kepala.

"Hari ini aku mau shopping, jangan lupa transfer ya. Kamu tinggal dirumah sama Kak Beomgyu gapapa kan?" Ryujin memastikan suaminya lagi.

Taehyun tersenyum senang, tangannya merangkul bahu Beomgyu.
"Gapapa banget, kamu gak usah pulang." Balas Taehyun.

Ryujin memutar bola matanya malas. sedangkan Beomgyu sendiri bingung, pernikahan macam apa ini? baru sehari nikah bukannya menghabiskan waktu berduaan, Ryujin malah ingin shopping sendiri.

"Ryu, aku ikut bo—"

"Ngga. kakak dirumah aja sama aku." Taehyun memotong ucapan Beomgyu. Tentu saja Taehyun tak akan membiarkan Beomgyu pergi.

Beomgyu menghela nafas, dia mendorong badan Taehyun pelan.
"Kamu ga berhak ngatur kakak!" ketus Beomgyu.

Beomgyu menatap penuh harap kearah Ryujin.
"Aku ikut ya?"

Taehyun melototi Ryujin,
"Tolak! nanti gue transfer lebih banyak dari yang kemarin." kata Taehyun tanpa suara, Untung Ryujin mengerti gerakan bibir Taehyun.

Ryujin menggaruk tengkuknya yang tak gatal,
"Hehe, maaf ya kak, aku mau pergi sama temen-temenku. Temenku cewe semua." tolak Ryujin lalu melangkah pergi ke dapur.

Beomgyu memasang wajah kecewa. Beomgyu rasanya pengen nelfon Sunoo, tapi nomor Sunoo udah ga aktif. lagipula Beomgyu tak tau sekarang Sunoo tinggal dimana.

Taehyun menyentuh tangan Beomgyu,
"Kita emang ditakdirkan bersama kak." Goda Taehyun.

"Dasar gila!"

***

Brother ; TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang