Dua puluh enam [26]

270 39 5
                                    


"Siapa?" Baru saja Beomgyu menyudahi telfon dari Yoshi, Pertanyaan dengan nada kesal dari Taehyun lansung Beomgyu terima.

"Kepo" balas Beomgyu seadanya.

"Yoshi siapa? deket banget kelihatannya." sindir Taehyun yang kini sedang duduk diatas kasur Beomgyu.

Beomgyu berkacak pinggang, sejujurnya Beomgyu benci dengan Taehyun, benci karna Taehyun seperti mempermainkan hati Beomgyu.

"Bukan urusanmu. Sana keluar!" usir  Beomgyu tegas. Alisnya menukik kesal dan marah.

Taehyun tersenyum gemas melihat wajah Beomgyu, Taehyun sama sekali gak takut sama ekspresi Beomgyu. malah Beomgyu kelihatan lucu kalau lagi kesal.

Taehyun beranjak, ia mendekati Beomgyu lalu merengkuh pinggang ramping sang kakak.

"Kakak makin cantik kalau marah" Goda Taehyun.

Beomgyu memalingkan wajah berusaha untuk tidak baper sama tingkah Taehyun. namun pipi merona Beomgyu tidak bisa berbohong.

"Kakak mau nikah sama aku?"

Beomgyu mendorong badan Taehyun,
"Ngaco! inget kamu udah punya istri!" Bentak Beomgyu. Kali ini Beomgyu beneran marah. Beomgyu gak akan mau jadi perusak rumah tangga orang, Apalagi ini rumah tangga adiknya sendiri.

"Kenapa sih Kakak sayangg? hmm? tahun depan aku bakal ceraiin Ryujin kok. Kakak tenang aja."

Plak!! Pipi kiri Taehyun memanas, baru saja Beomgyu melayangkan tamparan keras pada pipinya.

"Brengsek, Jahat kamu Hyun! Keluar dari kamar kakak!" Lagi-lagi Beomgyu membentak Taehyun.

Melihat Taehyun yang tidak ingin bergerak, Beomgyu mendorong paksa badan Taehyun hingga keluar dari kamarnya. lalu Beomgyu menutup pintu kamar dengan cara membanting.

Beomgyu menjambak rambutnya prustasi, Hati Beomgyu dihantam rasa bersalah. Jika Ryujin tidak ada hubungan dengan Taehyun, mungkin Beomgyu akan menerima Taehyun dengan baik. Sekarang kondisinya sudah berbeda, Beomgyu gak akan mau jadi pelakor.

***

Jam enam sore, Beomgyu terjaga dari tidurnya. Beomgyu kebingungan ketika lampu kamar mati, pendingin ruangan juga mati. sepertinya sedang mati lampu.

Guruh dan rintik hujan saling bersahutan diluar, Beomgyu menggigit bibir bawahnya takut. beberapa scene film horror terekam dipikiran Beomgyu. Beomgyu memang penakut.

Beomgyu meraih handpone diatas nakas, tangannya menggulir beberapa kontak, Beomgyu mencari kontak Taehyun. Setelah menemukan kontak yang dicari, Beomgyu segera menelfon-nya.

"Halo kak?"

Beomgyu meremas ujung bajunya, sebenarnya Beomgyu agak gengsi untuk mengadu pada Taehyun.

Jdar! petir semakin menjadi, badan Beomgyu sampai menggigil ketakutan.

"H-Hyun dimana?..."

"Aku lagi dijalan mau jemput Ryujin. Kakak gak papa kan?" Nada bicara Taehyun terdengar khawatir.

Beomgyu gak tau kenapa rasa cemburu menyerang pas tau Taehyun pergi menjemput Ryujin. tapi bagaimanapun bukankah itu adalah tanggung jawab Taehyun? kenapa Beomgyu harus cemburu?

"Oh.. yaudah, kakak gapapa. hati hati."

Setelah itu Beomgyu mematikan telfon, Beomgyu kembali menaruh handpone ke tempat semula. Beomgyu lebih memilih untuk memejamkan mata, menghalang air mata yang ingin keluar.

Rasanya baru 10 menit Beomgyu terlelap, Pintu kamarnya dibuka oleh seseorang. Mata Beomgyu membulat kaget, namun hatinya lega ketika melihat orang yang baru saja datang, adalah Taehyun.

Taehyun mendekati Beomgyu, wajah cowo itu kelihatan khawatir. Taehyun makin khawatir ngelihat wajah pucat Beomgyu.

"Maaf tadi pergi dari rumah tanpa izin, kakak pasti takut kan?" Sesal Taehyun.

"Kok pulang? Ryujin mana?"

"Aku tadi mutar balik, gak jadi jemput Ryujin. Aku udah pesen taksi buat Ryujin kok." Balas Taehyun.

Taehyun merebahkan dirinya disamping Beomgyu, nafas cowo itu kelihatan ngos-ngosan.
"Aku kira kakak kenapa-napa. aku khawatir."

Taehyun dan Beomgyu tatap-tatapan, mereka ga ngedip sama sekali. Mereka berdua memberi tatapan tulus satu sama lain.

"Kalau ada apa-apa, lansung bilang ke aku ya. Tolong jangan lansung matiin telfon kayak tadi, aku beneran khawatir kak. Kalau hal buruk terjadi ke kakak, aku yang bakal mati." Pinta Taehyun sungguh sungguh.

Mata Beomgyu berkaca-kaca. Tangan Beomgyu bergerak untuk memeluk Taehyun. Berikan Beomgyu kesempatan untuk memeluk Taehyun, Beomgyu merindukan semua tentang Taehyun.

"M-Maaf.. Kakak cuma gak mau ngerepotin kamu. Gimana pun kamu udah punya Ryujin sekarang, Kakak gak mau egois" Beomgyu terisak.

Taehyun menangkup pipi Beomgyu, jarinya menyeka air mata Beomgyu.
"Kakak sendiri tau kan secinta apa aku sama kakak? Aku bukan punya Ryujin, aku punya kakak."

Gak mau mendengar protesan dari Beomgyu, Taehyun lebih dulu menyatukan bibir mereka berdua. tak ada nafsu, Taehyun hanya ingin menyalurkan rasa sayang.

***

Brother ; TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang