CHAPTER 02

968 91 3
                                    

Nara menghentikan mobilnya didepan toko bunga yang tadi dikunjungi. Pandangannya menatap kearah toko dengan tulisan close dibalik pintu kaca.

Dia turun dari mobil dan mendekat, matanya mengedar ke sekeliling namun tak menemukan pemiliknya disekitar sana. Pria itu merogoh saku jasnya dan memutuskan untuk mengirim pesan pada Natala.

Nara menatap ke sebrang jalan dan tersenyum tipis saat melihat Peter mulai berjalan di zebracross, sedangkan Peter nampak terkejut melihat pelanggan toko yang dianggap aneh melambaikan tangan kearahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara menatap ke sebrang jalan dan tersenyum tipis saat melihat Peter mulai berjalan di zebracross, sedangkan Peter nampak terkejut melihat pelanggan toko yang dianggap aneh melambaikan tangan kearahnya.

Peter memperlambat jalannya untuk menghindari Nara namun nahasnya dia tidak memperhatikan rambu lalu lintas yang kembali hijau.

"Peter...!!!" Seru Nara melihat Peter terserempet motor hingga membuatnya terduduk diatas aspal.

Tanpa pikir panjang, dia segera berlari menghampiri dambaannya yang mulai di kerumuni orang. Nara menerobos mereka dan bergegas menggendong Peter untuk dibawa ke mobil.

"Tidak perlu. Aku baik-baik saja... Hanya sedikit lecet, aku masih bisa menjaga toko." Kata Peter.

"Tidak-tidak... Kamu harus dibawa ke rumah sakit, kita harus memeriksa kondisimu."

Peter diam dan Nara segera mengenakan sabuk pengaman lalu melaju dengan gelisah ke rumah sakit terdekat. Sesekali dia melirik Peter yang meringis perih dengan luka-luka di kaki dan sikunya.

Setelah 10 menit, mereka sampai di rumah sakit. Nara turun, memutari mobil dan bersiap menggendong Peter namun lelaki manis itu sedikit menjauh.

"A-aku bisa jalan sendiri."

"Jangan... Kakimu terluka, aku khawatir kamu akan terkilir jika berjalan. Biarkan aku menggendongmu sampai ke ruang penanganan."

Peter berpikir sejenak lalu mengangguk. "Baiklah... Tapi izinkan aku menghubungi Nata jika aku tidak bisa membuka toko sampai malam."

"Jangan pikirkan itu... Lebih baik kita segera ke dalam dan aku yang akan meminta izin pada Nata."

"Baiklah..."

Nara segera menggendongnya membuat lelaki manis itu nampak canggung. Pria itu berjalan cepat masuk ke rumah sakit lalu menghadang suster yang lewat. Suster berhenti dan segera mengarahkannya ke ruang penanganan.

"Aku keluar sebentar." Pamit Nara setelah mendudukkan Peter diatas brankar.

Nara keluar dari ruang penanganan setelah Peter menyenggut kecil dan segera mengirim pesan ke Natala.

Nara keluar dari ruang penanganan setelah Peter menyenggut kecil dan segera mengirim pesan ke Natala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SUKARELA || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang