"Kalian keluarlah sendiri..." Kata Peter yang baru menyelesaikan makannya.
Seketika Natala menengok cepat dengan tatapan sinis pada Peter, sahabatnya yang satu ini memang sedikit menjengkelkan saat menggoda.
"Ikut saja Pit... Anaconda lebih senang memakan mangsanya yang sedang kekenyangan." Orlando turut menggoda.
"Hahahaha... Baiklah, aku akan ikut."
Ketiganya beranjak dari duduknya dan bersama-sama keluar dari toko. Peter membuka pintu belakang namun ditahan Natala.
"Depan." Titah Natala.
"Kamu saja, aku sedang ingin menguasai kursi belakang sendirian." Peter memberi alasan yang membuat Natala melirik tajam namun juga membiarkannya duduk di belakang.
Mereka masuk ke dalam mobil dengan Orlando yang berada di belakang kemudi. Pria itu segera melaju ke kedai ice cream langganan mereka sejak SMA.
"Kenapa kamu pulang? Untuk perjalanan bisnis?" Tanya Natala.
"Tidak." Singkat Orlando dengan senyuman yang tidak pernah luntur dan sesekali melirik Natala.
Lelaki cantik itu sedang berpikir, menatap kedua sahabatnya bergantian dan Orlando yang paham dengan kebiasaan Natala nampak tertawa kecil.
"Lusa ulangtahunmu kan? Aku pulang untuk merayakan ulangtahun orang yang paling spesial di hidupku." Jawab Orlando.
"Mungkin sekalian untuk melamarmu Nat." Peter menimpali.
"Kalian berdua jangan mulai ya..." Natala memperingati dan dua sahabatnya tertawa karena berhasil membuat Natala kesal.
Setelah 10 menit, Orlando menghentikan mobilnya di depan kedai ice cream dan mereka turun bersama memasuki kedai tersebut.
"Matcha." Orlando menunjuk Natala. "Dan vanilla." Lanjutnya menunjuk Peter.
"Benar sekali." Sahut Natala.
Orlando tersenyum dan menuju konter ice cream sedangkan Natala bersama Peter memilih tempat favorit mereka di dekat jendela.
"Kamu tidak ingin membalas Olan, Nat?" Tanya Peter.
"Membalas pesannya?" Peter berdecak kesal dengan tanggapan Natala yang tidak pernah serius.
Mereka saling diam hingga Orlando datang dengan nampan berisi ice cream dan toppingnya.
"Woah Lan hahahaha... Kamu memborong seisi kedainya?" Tanya Natala berbinar cerah.
"Hahahaha... Pegawainya menawariku paket komplit."
"Dia hafal denganmu yang serakah topping Nat." Ucap Peter dan ketiganya tertawa.
Mereka duduk dalam satu meja, mengcustom ice creamnya dengan topping yang ada sembari mengobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUKARELA || JOONGDUNK
Fiksi Penggemar•CERITA YANG PERNAH AKU UP DI TIKTOK DAN SEKARANG PINDAH LAPAK.• Mengisahkan tentang hubungan rumit yang terjebak dalam ikatan perjodohan dengan balas budi yang menyakiti beberapa pihak.