CHAPTER 08

707 55 5
                                    

Fajar telah menyingsing dari timur dan jam di atas nakas menunjukkan pukul 6 pagi. Lelaki cantik pemilik kamar menggerutu lirih sebab merasa terganggu dengan dering ponsel diwaktu yang masih cukup pagi baginya.

Dia meraih ponsel diatas nakas dan menerima tanpa melihat siapa penelponnya. "Haloo..." Sambutnya malas.

"Mau sarapan bersama?" Tanya orang disebrang panggilan.

Seketika matanya terbuka lebar mendengar sarapan gratis dari sahabatnya. Dia tersenyum dan menjawab dengan lembut. "Boleh..."

Orlando tertawa. "Tunggu 5 menit lagi."

Natala menggeliat lalu beranjak dari tempat tidur, dia pergi ke kamar mandi dan berdiri didepan wastafel untuk menggosok gigi.

Belum sampai 5 menit, pintu condominiumnya di bombardir dengan suara ketukan yang sangat berisik. Dia segera membilas mulutnya dari busa dan tergopoh menuju pintu utama.

Natala membuka pintu dan melihat pria yang mengenakan pakaian cukup santai berdiri didepan pintu dengan cengiran khasnya. "Teleportasi...? Aku baru menutup teleponmu Lan... Bahkan aku belum selesai menggosok gigi."

"Aku sudah di lift saat menelponmu."

"Harusnya aku tidak lupa kebiasaanmu." Ujar Natala di sambut tawa Orlando.

"Ayo..."

"Aku belum ganti baju." Ucapnya yang masih mengenakan kaos dan short pants.

"Pakai itu saja, kamu tetap cantik meskipun dengan pakaian compang camping." Natala memukul lengan Orlando lalu pergi mengambil ponselnya di kamar.

Tak selang lama Natala kembali dan pria itu segera menarik Natala keluar dari condominiumnya. Mereka menyusuri lorong lalu masuk ke lift untuk sampai di basement dan langsung menuju mobil Orlando.

"Mau makan apa?" Tanya Orlando menyalakan mesin mobil.

"Apapun..."

"Kalau begitu ke kedai langganan kita." Ujar Orlando melajukan mobil.

"Aku mau bubur kacang." Orlando melirik sinis.

"Sekali-kali makanlah sayur." Natala membuat ekspresi pura-pura muntah.

"Tidak enak."

"Hahahahaha... Dasar bocah." Natala tertawa.

Tak lama Orlando menghentikan mobilnya di parkiran taman dan segera menuju kedai langganan mereka sejak SMA.

"Duduklah dulu, aku akan memesannya sebentar."

Natala mengangguk dan Orlando pergi ke penjual untuk memesan sarapan mereka. Setelah beberapa saat dia kembali dengan dua mangkuk yang berbeda, bubur kacang dan bubur ayam.

"Pesananmu." Dia meletakkan bubur kacang di depan Natala.

"Terimakasih." Orlando mengangguk dan mengambil duduk di hadapan Natala.

Mereka mulai menikmati sarapan masing-masing dan Natala nampak memperhatikan Orlando menyuapkan bubur yang di beri sayuran.

"Apakah itu enak?" Tanya Natala.

Orlando menatap Natala sembari menyendon buburnya. "Kamu mau?"

Natala masih diam, memperhatikan tangan Orlando.

"Buka mulutmu." Lanjut pria itu.

"Tanpa sayur." Orlando mengangguk dan Natala menurut, mencicipi pesanan sahabatnya.

"Enak kan?" Orlando mengerlingkan satu mata dan mengangkat jempolnya.

Natala tertawa melihat gaya sahabatnya yang mirip iklan di televisi. "Diamlah... Tetap seperti itu, sebentar saja."

SUKARELA || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang