CHAPTER I

198 6 0
                                    

Hendra sedang berjalan di koridor kampus. Ia kemudian masuk ke dalam kelasnya. Ia duduk di kursinya dan mengambil ponselnya. Ia bermain ponselnya sebari menunggu dosen datang.

Singkat cerita dosen pun datang. Dosen itu menatap tajam mata Hendra. Hendra berusaha tidak menghiraukan tatapan dosen itu.

Tak lama kelas pun di mulai. Para mahasiswa di himbau untuk keluar untuk mengerjakan tugas mereka di luar. Ya karena dosen itu katanya ingin mengajar dengan suasana ruangan terbuka.

Singkat cerita kelas pun selesai. Dosen itu pergi keluar kelas. Hendra pun memasukkan barang barang miliknya dan bergegas pulang.

Saat sampai ia membuka pintu rumahnya dan mengeluarkan tugas tugas tadi yang di berikan oleh dosen itu.

'PAK BAGAS?' pak Bagas adalah dosen ia tadi siang. Pak Bagas Mengirim pesan ke grup, untuk menyuruh semua mahasiswanya jika tugas tadi harus selesai pada besok pagi dan mempresentasikan hasilnya besok.

Hendra seketika langsung mengerutkan wajahnya. Terpaksa ia harus begadang untuk menyelesaikan tugas bodoh itu.

Hendra ke dapur untuk membuat kopi dan mulai mengerjakan tugas itu.

Singkat cerita saat Hendra menoleh ke jam. Tidak terasa jam menunjukkan pukul 12 malam. Ia segera menyelesaikan tugasnya dan tidur.

Ia mencoba memejamkan matanya dan mencoba terus untuk agar ia bisa tertidur. Namun itu hasilnya nihil. Hendra merasa pasrah dan ia memutuskan keluar dan menonton tv.

Besok paginya Hendra terbangun di sofa. Ia bangun terlalu siang dan terlambat. Ia segera masuk ke toilet dan ia hanya membasuk wajahnya saja.

Ia segera menuju ke halte bus untuk menunggu bus. Beruntungnya tidak butuh waktu lama bus sudah datang dan ia bisa segera ke kampus dengan cepat.

Setelah sampai ia berlari melewati koridor lagi dan menuju ke kelasnya. Di sana udah ada sang dosen yang sudah mulai ngajar dai 30 menit yang lalu. Hendra tentu di tengur oleh sang dosen.

Dosen itu tidak membiarkan Hendra masuk. Ia menghukum Hendra untuk nanti sepulang kampus, ia harus membuat tugas tambahan dari dosen.

"Dosen sialan"_ Hendra. Namun ia hanya bisa mengiyakan tugas tugas yang nggak ngotak itu dari pak Bagas.

Pak Bagas masih belum nunjukin tanda tanda kalau dia suka sama Hendra. Saat di ruangan pak Bagas. Di sana banyak sekali foto foto Hendra yang tersimpan di dalam lacinya.

Pak Bagas mengambil satu foto itu dan ia menciumi foto itu. Tiba tiba Ada Hendra yang kebetulan masuk ke dalam ruangan pak Bagas. Pak Bagas sontak segera memasukkan foto itu ke dalam laci dan berlagak seolah tidak ada hal apapun yang terjadi.

"Permisi pak, saya ingin mengumpulkan tugas dari bapak kemarin yang belum sempat saya kumpulkan." Ucap Hendra dengan nada yang sopan.

Pak Bagas pun mengiyakan Hendra dan menyuruhnya untuk keluar. Hendra merasa sedikit aneh dengan apa yang terjadi dengan pak Bagas. Tapi ia tidak terlalu memikirkannya.

Pak Bagas pun mengambil foto itu lagi. Pak Bagas terus menatap foto Hendra dengan tampang muka yang sange.

"Hendra bangsat, kenapa dia begitu manis. Gue sayang Ama Lo anjing." _ Pak Bagas.

Singkat cerita semua mahasiswa dan dosen sudah pulang begitu juga dengan pak Bagas.

Di rumah pak Bagas. Pak Bagas segera masuk ke dalam dan mandi. Di dalam kamar mandi ia membawa satu foto Hendra.

Ia melepaskan seluruh pakaiannya dan ia mulai ngocok sebelum ia mandi. Ia ngocok penisnya sambil menatap wajah Hendra yang ada di foto itu.

Pak Bagas semakin binal saat ia terus menatap foto Hendra itu. Dan

"AGH anjing. Agkh kontol gue mau muncrat anjing. Hendra aghhhhhhh"

CROT~
CROT~

Lantai Kamar mandi itu terpenuhi dengan sperma milik pak Bagas. Paka Bagas langsung memulai mandinya dan membersihkan Sisa spermanya itu.

Saat selesai, ia bergegas memakai bajunya dan segera makan.

Ia tidak makan di rumah. Tapi ia makan di restoran Mewah bintang 5. Ia mengeluarkan mobilnya dari garasi dan menancapkan gas.

POSESIF || BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang