CHAPTER lV

55 2 0
                                    

Malam harinya mereka terbangun karena hp bagas berbunyi. itu telphon dari temanya. dia mengajak bagas untuk pergi ke sebuah bar. Temannya menyuruh bagas untuk membawa pacarnya.

bagas pun mengiyakan itu dan juga Hendra menyetujuinya. mereka pun siap siap dan segera pergi. mereka hanya memakai celana pendek dan sebuah kaos.

di sana banyak sekali cowo cowo yang sedang minum dan berjoget joget sambil menyetel lagu di dengan meriah.

bagas langsung mengambil satu botol bir dan memberikan satu gelas kepada Hendra. Hendra menolak itu namun Bagas mengancamnya jika ia tidak mau maka ia akan mengurungnya lagi di dalan gudang.
mau tidak mau Hendra mengiyakan itu.

mereka berada dalam bar begitu lama. Hendra dan bagas sudah tidak bisa ketolong dengan mabuknya. bagas memeluk dan memegangi tubuh hendra, sambil memegang satu gelas bir mahal.

setelah berjam jam di sana. tidak terasa jam menunjukkan pukul 00.30 malam. Mereka pun memutuskan untuk pulang. dengan keadaan Hendra yang sudah mabuk berat, tidak memungkinkan untuk lanjut mabuk.

wuuh Bagas membawa mobil begitu cepat. Hendra terduduk lemas sambil mabuk dan mengoceh sendiri. Bagas semakin mengencangkan Kecepatan mobilnya. Dan

BRUAKK

Jalan di penuhi dengan orang orang yang sedang melihat kejadian semalam. kejadiannya begitu cepat.

ambulance datang dari arah berlawanan. dan mengambil mereka berdua. darah bercucuran di mana mana. kecelakaan mereka begitu parah sampai membuat mobil yang mereka kendarai rusak parah.

mereka di bawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

dokter mulai memasangkan selang oksigen kepada mereka berdua. mereka hampir saja tidak terselamatkan.

Besok paginya

Bagas tersadar dan melihat hendra yang belum sadarkan diri. Bagas melihat tangan, kaki, dan kepalanya telilit perban.

perban itu membalut tubuh mereka yang penuh darah.

saat bagas ingin bergerak, "aww" rasa sakit terasa pada tangan bagas. ia memegang tangannya agar tidak terlalu terasa sakit.

berselang 2 jam, Hendra pun mulai membuka matanya. dia melihat ke arah bagas, dan memanggilnya. Bagas menoleh dan terlihat senang saat dia melihat orang yang ia cintai sudah sadar.

Hendra tidak ingat kejadian tadi malam karena dia sedang mabuk. Bagas berusaha bangun dari tempat tidurnya untuk menghampiri Hendra.

akhirnya ia berhasil dan mulai berjalan ke arah hendra. Bagas mulai mengelus kepala Hendra dan mencium bibir hendra.

"are you oke baby." _Bagas

"yeah." jawab Hendra dengan suara yang begitu lemas.

TEK TEK TEK

sepertinya itu suara suster, bagas segera pergi ke tempat tidurnya dan bersandiwara.

suster mulai mengecek keadaan mereka. Mereka bertatap tatapan dengan penuh cinta.

saat selesai mereka di tinggal oleh suster itu.

Mereka di dalam rumah sakit sudah 1 Minggu dan mereka di perbolehkan untuk pulang.

Bagas menggunakan kruk karena kaki Bagas sedikit ada luka dalam, jadi mau tidak mau harus menggunakan kruk. mungkin luka itu sembuh selama beberapa hari.

hendra membantu bagas untuk berjalan. sungguh kekasih yang sangat Baik hati.

Saat di rumah, hendra membaringkan Bagas di atas sofa dan melihat kakinya masih ada perban.

POSESIF || BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang