CHAPTER II

142 4 0
                                    

Saat pulang dari restoran. Pak Bagas melihat Hendra yang sedang jalan sendirian di trotoar. Ia pun punya ide. Dia mengambil satu handuk yang sedikit kecil yang menuangkan sedikit obat bius ke dalamnya.
Ia keluar dari dalam mobil dan berjalan mengendap endap.

HABB

Handuk itu mendekap sempurna mulut dan hidung Hendra. Hendra sedikit melawan namun Hendra keburu pingsan duluan.

Pak Bagas membawanya ke dalam mobil. Ia di dudukkan di jok belakang mobilnya. Pak Bagas menutupi mulut Hendra dengan lakban dan mengikat tangan Hendra dengan lakban.

Bagas segera memasukkan Hendra dan cepat cepat membawanya pulang. Saat sampai ia membawa Hendra ke dalam kamarnya dan mengikatnya di atas kursi.

Saat selesai, Bagas mulai mengelus pipi Hendra yang begitu mulus sambil mengatakan suatu kalimat. "Aku akan menghamili kamu baby." Ucap pak Bagas sambil mengelus pipi mulus Hendra dan sambil menggigit bibir bawahnya.

Saat Hendra bangun, Hendra melihat sekeliling dan melihat dirinya sudah di ikat di atas kursi dengan tali besar. Ia berusaha lepas dari ikatan itu namun ikatan itu terlalu kuat.

Ia berteriak dan itu membuat Bagas yang di bawah kaget dan segera naik ke atas. Ia membuka pintu dan melihat Hendra yang sudah terbangun dari pingsannya dan berusaha lepas.

Bagas pun menghampiri nya. Bagas mendekatkan wajahnya ke arah wajah Hendra. Hendra berusaha menghindar.

Bagas pun mengangkat kepalanya dan mulai mengelus pipi Hendra lagi. Ia mengelus sambil berbicara. "Your my mine baby." Ucap pak Bagas sambil mengelus bibir bawah Hendra dengan rasa binal.

Ia mulai jongkok di bawah kursi sambil berkata. "Saya tidak ingin menjadi dosen kamu, tapi aku ingin tidur bareng kamu sayang. Karena kamu adalah pacar aku." Hendra sontak memasang wajah yang wajahnya sudah kusut.

"Tapi gue lakik bangsat. Kita sama sama cowok nggak bisa bersatu. Dosen sialan." _teriak Hendra dengan kencang.

"Oooh, sudah berani dengan saya yah kamu." _pak Bagas.

Pak Bagas segera naik dan mencium bibir Hendra.

Cup

Hendra yang merasa tidak nyaman. Ia berusaha lepas dari ciuman pak Bagas. Tapi sialnya, ia lama lama nyaman dengan ciuman dosen sialan itu.

Hendra langsung melepas ciuman itu. Dosen itu menatap mata Hendra tajam, mata itu seolah mengisyaratkan Jika Hendra adalah milik dia selamanya.

Dosen itu pun lanjut mencium Hendra namun ini di bagian leher Hendra. Hendra hanya pasrah.

Ciuman itu meninggalkan bekas kepemilikan. Dosen itu tidak berhenti di situ saja.

DIa merobek kaos yang di kenakan oleh Hendra. Dan itu membuat badan Hendra keliatan semua.
Tanpa pikir panjang, dosen itu langsung mengkokop puting milik Hendra.

"Aghh, lepasin dasar dosen sialan. Aaghhh." _hendra

Dosen itu terus saja mengkokop puting itu sampai sedikit bengkak. Ia tidak memberi ampun kepada Hendra dan terus mengocok seluruh badan Hendra.

Hendra sudah terasa kecapekan karena ulah Pak Bagas, alias dosen sialan itu. Ia mulai terduduk lemas di atas kursi itu.

Pak Bagas yang tidak tega pun akhirnya melepaskan ikatan itu. Terlihat kalau tubuh Hendra sudah sangat lemas.

Ia menggendong Hendra dan menidurkannya di atas ranjangnya. Sebelum ia tertidur ia masih mengucapakan kalimat tadi, "k- kamu dosen sialan yang pernah aku temui." Dan sebelum akhirnya ia tertidur karena capek.

Dosen itu pun meninggalkan Hendra sendirian dan membiarkannya istirahat. Ia turun dan membuat kan ia teh hangat sebelum ia memakai Hendra dengan lebih ganas lagi.

Jam menunjukkan jam 10 malam. Hendra terbangun karena dirinya ingin ke toilet. Saat sudah keluar, ternyata sudah ada pak Bagas yang sudah berdiri di depan toilet. Hendra seketika kaget.

Pak Bagas tanpa basa basi langsung menggendong Hendra dan membantingnya ke atas kasur. Hendra langsung menciut dengan apa yang di lakukan dosen gila itu kepadanya.

"l- Lo mau ngapain bangsat." _Hendra

"Kamu akan mencintai saya selamanya sayang." _pak Bagas.

Dosen itu langsung membekap mulut Hendra dan mulai melepaskan baju Hendra sampai ia terlanjang bulat tanpa sehelai benang sedikitpun.

Saat ingin memulai aksinya tiba tiba ada orang gedor gedor pintu rumah.

DOR DOR DOR

"Bangsat, orang soal mana yang malem malem gedor gedor pintu orang." __ "kamu tunggu sini yeah baby." Sambung dosen gila itu sambil mengecup bibir Hendra.

Dosen itu segera kebawa. Sebelum meninggalkan kekasihnya itu, ia mengikat kaki dan tangannya agar ia tidak kabur. Setelah selesai ia segera turun ke bawah.
Saat Bagas membuka pintu, tiba tiba

BUG

Orang itu memukul leher bagian belakang Bagas dengan tongkat kasti yang berbahan besi. Bagas terjatuh dan pingsan ke tanah.

Hendra sempet mendengar suara di bawah namun ia tidak bisa melakukan apa apa karena tubuhnya di ikat.

Bagas di bawa dengan menggunakan Mobil besar dengan keadaan tubuh di ikat dengan tali. Sama seperti apa yang di lakukan Bagas kepada Hendra.

Setelah sampai, Bagas di bawa ke sebuah gudang di tengah hutan. Dan dia di dudukkan di bangku tua di dalam gudang.

Bagas di bangunkan dengan menepuk nepuk kan pipi Bagas agar dia bangun.

Saat sudah bangun, bagas sudah terikat dengan tali besar. seperti apa yang ia lakukan kepada Hendra.

Bagas di culik oleh seseorang yang bernama Erga.

erga memutari Bagas yang sedang di ikat sembari ia memegang pistol di tangannya yang sedang di belakang badanya.
ia pun mendekat ke arah Bagas, lalu menatap wajah bagas.

"tenang saja Bagas Smith Orlando." bagas berusaha berteriak tapi mulutnya di lakban oleh Erga.

tiba tiba

DUARR!!!

Suara pistol tertembak ke kaki Erga. erga sontak terjatuh. ia melihat kebelakang siapa yang telah berani menembak dirinya di depan Bagas.

itu adalah Hendra. Hendra melacak keberadaan Bagas. Hendra tanpa lama lama langsung membuka ikatan Bagas.

lalu ada seorang polisi yang masuk ke dalam sambil menodongkan pistol. Komplotan Arga langsung angkat tangan dan polisi menangkap komplotan nya dan juga Arga.

"tunggu pembalasanku bagas sialan" _arga.

Hendra membawa Bagas pulang untuk mengecek keadaan bagas. Bgas sebenarnya bingung mengapa ia bisa lepas dari ikatan yang di buat oleh Bagas.

bagas pun bertanya untuk menghilangkan rasa penasarannya itu.

"kok kamu bisa lepas dari ikatan itu." _Bagas

entah kesurupan atau kesambet apa. Hendra tiba tiba menyosir bibir Bagas. namun bagas membalasnya dengan kasar.

"mengapa kamu kasar sekali daddy." _Hendra

Bagas sedikit ngelag saat Hendra memanggil dirinya daddy dengan nada yang sangat menggoda imannya.

bagas langsung mencium bibir hendra ddngan lebih halus. itu membuat Hendra seperti hewan buas yang langsung jinak.

bagas membanting tubuh Hendra ke atas kasur dan memulai permainannya.

POSESIF || BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang