awal

1.4K 56 1
                                    

"K-kak Zora, aku suka s-sama kakak" ucap siswa yang berpenampilan nerd. Dihadapannya tengah berdiri seorang gadis yang menatap jijik pada siswa itu.

Tangannya sedang memegang sebuah buket bunga yang tidak terlalu besar itu bergetar, siswa itu sangat takut jika pernyataan cintanya ditolak. Namun dengan tingkat kepercayaan dirinya yang mendadak kembali muncul, ia tersenyum pada gadis cantik itu.

Terlihat raut kesal, jijik dan juga malu bercampur menjadi satu diwajah cantiknya. Ia kira akan melihat pertunjukan seru ditengah lapangan, ia tak menyangka akan mendapatkan pernyataan cinta dari siswa buruk rupa ini.

"K-kakak menerima ku kan-" ucapannya terpotong karena bunga yang dipegangnya terlempar ke kanan. Gadis itu memukulnya dengan tatapan marah. Siswa itu pun menunduk, menatap nasib bunganya yang tragis.

"LO GILA HAH!!? COWOK CUPU KEK LO BRANI BANGET NEMBAK GUE!!" Teriak gadis itu marah. Wajahnya bahkan sampai memerah.

Gadis itu pun pergi diikuti oleh kedua temannya dibelakang. Ia sangat malu apalagi di lapangan ini banyak sekali siswa siswi berkumpul untuk menonton. Dadanya naik turun karena marah, siswa siswi yang berkumpul itu tertawa puas mempermalukan dirinya. Ia berjanji akan mem-bully mereka nanti.

Gadis tadi bernama Clazora Trexianna dan yang mengutarakan cintanya tadi adalah Victor Elano. Siswa yang berpenampilan cupu dan menjadi bahan bully satu sekolah. Zora sendiri juga sering mem-bully-nya. Dari bullyan seperti mengolok-olok atau jika bersimpangan kaki Lano akan sengaja disenggol hingga membuatnya terjatuh. Dan bullyan terbesar, Lano akan dipukulinya sampai babak belur.

Zora sangat menikmati menyiksa tubuh Elano karena remaja itu sama sekali tidak melawan.

"Jan nangis Zo, besok kita bakal buat mreka trauma, lo tenang aja" ucap salah satu teman Zora bernama Maesya Fanny Gloretta yang berusaha menenangkannya.

"He em gue bantu" sahut Angelia Vio Hannale, gadis ini memeluk Zora dari samping.

Zora duduk di bangkunya. Kepalanya ia tenggelamkan pada lipatan tangan diatas meja. Terlihat tubuhnya bergetar karena menangis.

Saat mengangkat wajahnya, gadis ini masih terlihat sangat cantik. Matanya yang indah itu sembab dan dibawah matanya juga berwarna merah. Air mata gadis itu masih mengalir melewati pipi tembamnya. Bibirnya yang kecil melengkung ke bawah, sangat lucu. Juga alisnya yang cantik dan tertata rapih itu menyatu. Mae dan Vio sampai-sampai ingin mengigit wajah itu. Sahabatnya ini terlihat sangat menggemaskan.

Zora sesenggukan "bantu gue buat bikin trauma si cupu..." pintanya.

"Lo tenang aja, ada kita" jawab Vio.

Zora mengusap air matanya. Matanya berkilat marah. Si cupu itu harus merasakan penderitaan bersekolah disini. Berani sekali dia, dengan tampang yang menjijikan untuk dilihat itu mengutarakan cinta padanya.

Saat ini ia masih kelas dua Sekolah Menengah Pertama dan masih kurang satu tahun tujuh bulan lagi ia bisa lulus dari sekolah ini. Waktu yang sangat cukup untuk memberi pelajaran pada Elano.

Zora bersumpah untuk membuat Lano menderita. Bahkan kalau bisa, remaja itu harus pindah atau pergi dari hadapannya. Ia akan menaruh trauma yang begitu mendalam untuk Lano, membuat mental remaja itu rusak dan berakhir menghabiskan hidupnya didalam rumah sakit dengan obat-obatan yang terus disuntikan setiap hari.

Zora yakin hidupnya akan aman karena Elano juga tidak pernah melawan atau melaporkannya ke penjara karena menurut informasi dari kedua sahabatnya, Elano merupakan anak tunggal yang sangat miskin.

.
.
.
Elano aku up lagi tapi dengan alur yang sedikit berbeda dibeberapa chapter.

Karena banyak yang req untuk up cerita ini, jadi pila up lagi, demi kalian.

Pila tunggu vote and komen dari kalian lagi yaa sayangku 😗❤️

ElanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang