13. Meriah dan Kelabu

51 6 0
                                    

Mengangkat kaki dari pedal gas setelah dirasa cukup, gak terlalu dempet dengan dinding di depan mobil.

"Terus aja, belum nabrak."

"Mata lo." Kalo mobil ini nabrak, jadi gak punya kendaraan pribadi lagi karena proses perbaikan Rubicon masih belum kelar.

Sekeliling lingkungan ini terlihat sepi, jadi aman untuk si artis untuk turun dari mobilnya. "Turun gak nih?"

"Cuma manager yang tau gua pergi kesini, bahkan agensi pun gak gua kasih tau. Gua cuma bilang mau ke rumah lo doang, gak kasih tau kalo mau ke acara pelantikan Kak Jihoon."

"Parah lo, nanti ditendang."

"Gapapa, bisa cari agensi baru."

Di antara saudaranya, Park Jisung emang ganteng banget standar artis Korea lah, makanya memilih berkarir di industri hiburan dan debut jadi anggota boyband yang kemudian jadi aktor. "Let's go! Turun."

Cuma Kak Rose yang gak bisa hadir di acara pelantikan ini karena sedang tidak berada di Korea, Park Jisung yang sibuk sama jadwal artisnya bisa menyempatkan untuk hadir dengan cara bohongin agensi tadi.

Melepas seatbelt dan turun dari mobil, begitu juga Jisung yang pake topi baseball dan hoodie. Dengan masing-masing membawa sekotak kue untuk diberikan kepada kru damkar.

Terakhir berkunjung ke kantor pemadam kebakaran pos 708 Gangnam, adalah ketika Kak Jihoon dipromosikan menjadi kapten tim. Entah kapan dirinya akan dipromosikan jadi supervisor, seperti sang kakak yang dua kali dipromosikan.

Datang lebih awal yang mana acara pelantikan akan dimulai satu jam lagi dengan membawa kue, kalo papan bunga ucapan selamat dari kantor operator penanggap pertama datengnya setengah jam lagi. Adiknya nanti dateng sama Hanbin, kan lumayan ada makan gratis.

Tapi para damkar udah sibuk dengan kegiatan masing-masing, yaitu pasang podium, mempersiapkan kursi untuk pejabat departemen dan para tam, juga melakukan kegiatan lain biar keliatan kerja.

Junghwan terlihat sedang mengatur meja prasmanan sambil nyomot kue dari rekan, ternyata agak celamitan dikit anaknya. Terlihat begitu banyak kotak kue yang belum dibuka di meja prasmanan, karena acara seperti ini gak jauh jauh kasih kue.

"Kak Jeongwoo ya,"

"Iya." Agak lupa nama pemuda dengan tubuh agak bulky dan sedikit lebih tinggi darinya ini, yang selalu kebagian tugas mengemudi truk damkar.

"Pasti lupa, saya Park Gunwook."

"Oh ya, baru inget sekarang."

"Kalo yang ini saya tau, Kak Jisung."

"Hai," sapa Park Jisung kepada petugas Damkar.

Junghwan di belakang telah menyadari kehadirannya dan segera menyambutnya. Dia pegal memegang kue ini dari tadi. "Kita bawa kue untuk makan nanti."

"Makasih banyak, Kak." Gunwook menerima dua kotak kue. Udah banyak kue yang gak muat lagi ditaro di meja, padahal banyak makanan lain yang bisa dibawa. Tapi namanya juga dikasih, jadi terima aja apa yang dikasih.

"Sama-sama."

"Kak Jihoon ada di dalem kalo mau ketemu." -Gunwook.

"Kak Jisung mau masuk? Gua ada yang yang ditemuin." Kalo Junghwan gak keliatan di sini pasti dia akan ke tempat kakaknya. Tapi Junghwan sudah dekat dan berharap semoga mereka segera pergi.

"Lo mau kemana?"

"Ada deh," jawabnya, tentu saja mau ketemu Junghwan.

"Mari saya antar."

143, What's Your Boyfriend | Iksan BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang