Sepuluh

354 48 10
                                    

Nunew memasuki kamarnya dengan kesal, ia membanting tasnya lalu berbaring di kasurnya, SUMPAH DIA KESEL BANGETTTT. Bagaimana dengan 'kegiatan' nya dengan Zee tadi di dapur kak? Jawabannya.......GA ADA, GA KEJADIAN APA APA.

Kok bisa? Kenapa? Mari kita flashback dulu.....

*Flashback*

Setelah melakukan sesi panas di dapur tadi, Zee mengangkat badan Nunew dan membawanya ke kamarnya tanpa melepas ciuman mereka. Ia menidurkan badan Nunew di atas kasur miliknya. Tangan Zee kembali bergerilya di atas badan Nunew, ia mengelus dada Nunew di balik kaosnya lagi sambil mencumbunya.

Nunew membalas ciuman Zee sambil meremas-remas rambut Zee, gila sih Zee pro banget nyiumnya sampe Nunew kewalahan buat nyesuain ritmenya. Saat keadaan semakin panas dan panas, Zee yang tidak melepaskan ciumannya menggerakkan tangan ke bagian bawah badan Nunew dan tangannya berhenti pada gundukan di celana Nunew. Ia mengelusnya pelan dan itu membuat sang empu melenguh nikmat.

Nunew yang makin terbawa suasana tangannya tergerak mengelus dada bidang Zee yang membuat Zee menggeram nikmat di balik ciuman mereka. Tangan Zee bergerak berpindah ke paha samping Nunew lalu ke paha bawah dan berakhir di pantat kenyal Nunew. Ia meremas-remasnya pelan dengan telapak tangan besarnya, Nunew membusungkan dadanya saat Zee meremas pantatnya penuh dan melesakkan lidah ke dalam mulutnya.

Mereka berdua menikmati bibir dan badan satu sama lain, melahapnya dengan nikmat sampai akhirnya......

KRINGG KRINGGGG

Suara hape berdering dari saku Zee tapi ia tidak menghiraukan itu dan masih mencumbu Nunew yang ada di bawahnya. Ciumannya beralih ke leher Nunew sembari tangannya masih meremat pantat Nunew.

"Aaahhhh....."

KRINGGG KRINGGG

Hape Zee masih terus berbunyi dan itu bener-bener ganggu banget. Nunew yang ga nyaman dengan suara itu akhirnya bilang ke Zee.

"Mashh mmhhhh ituh diangkat duluhhh" ucap Nunew sekuat tenaga saat Zee menjilati lehernya.

Tapi Zee tetep ga menghiraukannya dan masih ngelanjutin 'perkerjaannya'

KRINGGG KRIINGGG KRINGGG

Oke, Zee udah ga tahan lagi dengan deringan dari hapenya. Dia melepaskan ciuman dari leher Nunew dan duduk di kasur sambil mengambil hape dari sakunya.

"Anjing, siapa sih nelpon?" Zee langsung memencet tombol hijau tanpa melihat siapa penelponnya.

"Halo nak, kamu dimana?" Jeng jeng, ternyata mamanya dia yang nelpon. Zee langsung berdehem sebelum menjawab mamanya.

"Lagi di luar ma, kenapa?"

"Tolong beliin ikan patin 3 kilo dong nak, stok di warung abis soalnya"

Zee langsung melihat Nunew yang berbaring sambil melihat ke arahnya, dia lagi enak-enaknya tapi dia ga mungkin juga nolak mamanya.

"Yaudah aku beliin sekarang ya ma"

"Oke nak, makasih ya" Mama Zee pun langsung menutup telfonnya. Zee kembali memasukkan hape ke sakunya lalu ia menatapa Nunew dengan muka bersalah.

"Dek uhmm..... Saya harus beliin ikan patin buat mama si warung....."  Nunew membelalakkan matanya, jadi yang nelpon tadi itu mamanya Zee? Terus sekarang berarti kaga jadi GARA GARA IKAN DONG?

'KAMPRET BENERRRRRR DASAR IKAAAAANNNNN'

"Jadi.....saya anterin dulu kamu ke warung ya biar nanti saya pake motor warung aja sama sepeda kamu titipin aja dulu di warung biar besok saya anterin kw rumah..." lanjut Zee dengan muka yang penuh rasa bersalah. Nunew juga ga mungkin tega marah-marah kan, namanya juga udah kejadian.

Kang Warteg | ZeeNuNew [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang