chap 12

257 24 7
                                    

IBu menepuk sekali lagi bahu ku untuk memastikan debu tidak tertinggal disana. Dia selalu tersenyum kali ini,aku jadi takut melihatnya. 

Dominik sejak tadi membatin dalam hati. Wajahnya terlihat kesal ,marah ,campur aduk apalagi gerakannya sedikit gelisah dengan jas rapi hitam yg melekat pada tubuhnya. Ibunya mengacak rambutnya dan tersenyum lagi. 

"Kau sangat tampan.." keluar dari mulut ibunya. Meskipun ditujukan padanya, dominik sama sekali tidak berminat . Mendengar pujian itu dia malah ingin muntah. 

Ibunya berbalik mencari sesuatu entah apa itu. kesempatan pikirnya,dominik menarik dasinya yg super ketat  kemudian melonggarkannya dan... Sepertinya sekarang dia merusak tampilannya .

Ibunya berbalik lagi. Senyum yg  menghiasi wajahnya berangsur hilang melihat dasi dominik berantakan. "tunggu  .." ibu dominik menyentuh dasi pria emo itu. 

"Kurasa tadi ini udah bagus.. Tapi kenapa jadi berantakan lagi."ibunya keheranan. Dominik hampir bersorak dalam hati,tapi tak berlangsung lama wajahnya kembali kusut. Ibunya kembali merapikan dasinya. Ibunya memang keras kepala.

Helaan nafas berat keluar dari mulut dominik. "Sebenarnya ada apa ini ? Ibu gak biasanya pulang lebih awal. Menyediakanku sarapan.. Lalu membelikanku jas. Kau tau kan bu , aku lebih suka jaket hitamku.."protes dominik.

Ibunya telah selesai merapikan dasinya,kali ini lebih longgar. 

"Ibu ada kenalan seorang gadis. Dia berpendidikan dan ayahnya aja memiliki salah satu perusahaan besar di polsky..lalu " 

Dominik memutar matanya. Benar,pasti orang kaya juga yang di bahas. 

"Dan dia gadis pilihan ayahmu juga . kalau beruntung ,dia akan menyukaimu.."akhir kalimat yg gak menyenangkan itu tak di gubris sama sekali. Dominik sibuk main iphone sementara ibunya terus mengoceh.Biarkan lah ibunya mau melakukan apapun yg dia mau. Tidak akan berarti banyak kalau dia membantah. 

Sesekali dominik mengangguk sok mengerti menyahut ocehan ibunya.

"Oh begitu ya bu.." katanya padahal dia tidak tau apa yang di bahas ibunya. Anggap aja angin lalu-pikirnya.

"Ibu juga undang teman temanmu lho."

" APA?!!"

Ibunya tersenyum . Lihat sekarang dominik merasa tertarik. 

"Teman yang mana?" pertanyaan itu sangat sangat terdengar antusias sekarang. Ibu dominik mengecek jam tangannya. 

"Kita sebaiknya ke bawah. Mereka sebentar lagi sampai.. "

Ibunya mendahuluinya keluar dari kamar. Dominik masih tetap bingung. "Mereka?"

Langkah ibunya sudah tak terdengar sekarang. Kebisingan di luar menarik perhatiannya. Suara mobil. Bukan satu ,ada sekitar.. 

Rombongan?

Banyak berarti pikirnya. Dilihatnya dari jendela. Ada sekitar dua.. Dua puluh mobil disana. Benar sekali,mereka teman kampusnya dominik. Segera setelah ini rumahnya bakal jadi tempat seperti di Club - club. Bising sekali.

Mata dominik mencari sosok kemarin yg mengajaknya makan. Mobilnya tidak terparkir disana. 

Ia mengetikkan sesuatu di iphonenya. 

"kau datang kan?' to alex. 

dia coba tunggu balasan dari alex tapi tak ada balasan setelah 15 menit . dominik benci menunggu. 

Ditelponnya alex tanpa pikir panjang. Cepat sekali diangkat.

"Hallo.." Derr.. Suaranya merdu sekali saat di telpon! A..apaaa?tidak-tidak ! Dominik menggeleng. Sama sekali tidak merdu. Cuma kebetulan aja bagus suaranya di telpon. Sebaik mungkin dia buang jauh2 pikirannya tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Broken AngelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang