Alex PoV '-'/
Pesta telah usai. Hari semakin larut dengan bau pekat dan mobil lalu lalang yang berhamburan keluar. Aku tak sempat menyimpan beberapa foto hari ini.Mungkin lain kali. Pesta yang menyenangkan juga mengecewakan. Kulihat dominik sempoyongan berjalan, aku mencoba jauh darinya , memantau dari jarak 2 meter. Dia juga tak berusaha mencariku, hanya percaya diri sendiri. Yah, tidak ada salahnya untuk mengawasi dari jauh saja. Satu persatu mereka pergi, maksudku gank dan tamu carol sudah berpergian pulang, beberapa orang tinggal termasuk aku dan dominik. Salah satu tamu carol berjalan terburu-buru, dan menabrak dominik hingga ia terpental. Rahangku mengeras, aku tak tau ini spontanitas atau apa. Tapi yang jelas aku segera berlari kearah dominik dan mencoba mengangkatnya.
"Kau tak apa?" Tanya ku lembut. Dominik tidak merespon pasti, dia malah tersenyum gila . Ini ulah dari alkohol . Aku mendekatkan kepalaku ke dia,"uh.. Kau banyak sekali minum.. Sudah kukatakan, jika tidak kuat jangan dipaksakan.. Ayo kubantu berdiri." Kutopang badannya agar seimbang. Orang yang menabrak dominik tadi hanya diam , dan gugup karena aku langsung memberikan tatapan membunuh
."Kau tidak punya mata?! Ini jalan sangat lebar. Bisa-bisanya kau menabrak seseorang.." Dia kaget melihat responku, lalu tiba-tiba menunduk minta maaf. Aku melambaikan tanganku, "ya sudah .. Tidak masalah.. Lain kali hati-hati.." . Aku tidak boleh ambil pusing, bukan masalah besar juga. Dia memasang wajah berseri dan berterimakasih, lalu bergegas pergi.
Dominik tidak sadar dengan apa yang dilakukannya , bahkan dia tidak tau sedang bicara apa. Mulai bertingkah tidak karuan. Tangannya menjambak rambutku kuat, dan mengomel. Tenaga yang dipakai sangat kuat, sampai aku meringis.
"Duh..duh..duh.. Nik.. Kau menjambak rambutku terlalu kuat." Aku menutup kepala, tapi dia malah menggigit tanganku.
"dominik ! Tanganku jangan kau gigit !!!"Teriakku kencang. Tidak sampai disitu , dia sekali-sekali tersenyum menggoda kearahku, kemudian memelukku. Dia dalam pengaruh alkohol. Dengan sekuat tenaga dan penuh cobaan aku memapahnya ke mobil.
Kubuka pintu mobil buggati merah yang terparkir tidak jauh .
"Duh..kepalaku yang berharga.." Tak berhenti aku menggurutu . Kulajukan mobilku tanpa berpikir panjang. Dominik lebih tenang sekarang dan menggeliat dibangkunya dengan mata tertutup. Aku tidak tau yang akan kulakukan lagi dan alasan apa lagi untuk orang tua dominik. Ah..tidak. Akan kubawa dia kerumahku. Bisa bahaya jika ortu dominik melihat anaknya yang habis kerja kelompok mabuk,bukan hanya alex yang dimarahi . Dominik juga akan habis.
Aku tidak banyak menghabiskan waktu, dalam sekejap kami sudah sampai tanpa halangan , karena aku bergerak seperti pembalap profesional.
"Hati-hati.." Kataku pada dominik yang tersandung tangga rumahku. Segera kuangkat tangannya dan kuletakkan dibahuku. Pinggangnya kurangkul kuat. Rumahku tidak ada orang. Orang tuaku balik lagi ke amrik mengurusi pekerjaan tertunda, aku bisa maklumi itu.
Kamarku biasa saja, dengan fasilitas yang sederhana. Aku tak suka menyombongkan diri. Kuletakkan dominik diatas kasur. Sekali lagi karena ulah alkohol , dominik memaksa membuka baju karena gerah, padahal sudah kunyalakan AC full. Ikatan pada dasinya sangat kuat, aku yang memasangnya lagi tadi dirumah carol. Jadi kubantu melepaskan dasinya karena kukira dia kewalahan.
"Aku haus.." Desahnya.
"Okey.. Tunggu disini, aku akan ambil minum" dia hanya mengangguk. Dengan tergesa-gesa aku kedapur, mengambil beberapa buah dan satu kemasan aqua botol. Aku suka yang praktis diwaktu mendesak seperti ini.
Ketika kukembali, mulutku langsung terbuka . Dominik sudah tidak menggunakan apa-apa lagi, kecuali boxer. Itu bagian dari baju dalam kan ?! Aku agak ragu untuk mendekatinya, karena ini hal pertama yang benar kulihat. Biasanya aku hanya lihat di majalah atau televisi bagian topless seperti ini. Dominik menggigau tak jelas ,"Mama.." Lirihnya. Mataku mengerjap,dia merindukan mamanya. Aku mendekat, setidaknya aku belajar menahan nafsuku. Ku sentuh kepalanya. Suhunya panas sekali. Dominik demam. Aku menarik nafas panjang.
