Satnight *

517 20 3
                                    

Pukul 7 Malam , ~

Satu mobil masuk kawasan Street Greet Fallen dengan kecepatan yang mencengangkan. Ferrari hitam elegan berharga yang tak perlu kusebutkan berapa karena aku tak ada niat tau. Aku bisa melihatnya dari jendela ini. 7 tepat dia sampai, sangat disiplin untuk pria kaya. Ya kan ?

Alex keluar dari mobil berstelan sesuai dengan kendaraannya, stylish. Sedangkan aku? Sampai dia datangpun, aku tak tau harus pakai apa atau ada baiknya jika tidak berpakaian saja.

Tok-tok... dari atas sini aku juga bisa melihatnya sedang mengetuk pintu rumahku beberapa kali. Aku menghela nafas, segera turun dari kamarku yang berantakan menuju dasar dan membuka kan pintu untuknya.

Aku bisa lihat Alex tersenyum halus setelah pintu terbuka. "Hy..." sapanya ramah. "siap untuk pergi ?"

Dengan pakaian in? apa dia tidak salah. Atau jangan-jangan dia sengaja menyindirku. Aku memberi tatapan tak suka, " kau mau mempermalukanku ya? Dengan pakaian ini bisa membuatmu terhibur. Dibandingkan kau yang bergaya, aku.. lebih tepat dianggap seonggok daging yang salah tempat.. "

"memang kau tau kita mau kemana? Kan tidak? Seonggok daging mungkin salah tempat, tapi aroma khas dan rasanya yang lezat takkan menipu betapa berharganya dirinya. Tidak akan ada apa-apa Nik .. kalau kau mau, aku bisa ganti baju seperti style mu.."katanya berkilah. Dari matanya aku tau dia tulus, cocok dibilang naïf. Terpancar mata selalu lembut.

"baiklah...ada baiknya kau tetap berstyle ini, jangan sepertiku"balasku enggan. Setelah itu Alex tersenyum dan langsung mengambil satu tanganku, menariknya masuk kedalam mobil. Luar biasa, mobil yang sekarang kududuki jauh sangat mewah dari mobil ayahku. Jok, AC, tv, bahkan harumnya pun beda. Tapi sepertinya yang tercium jelas sekali harum tubuhnya Alex. Aku menoleh sedikit keluar jendela. Nyaman sekali.

Mobil melaju. Alex hanya diam saja, aku tak mengerti kenapa jadi aku memilih ikut hening.Sejenak mengingat waktu aku dipeluk alex. Hangat, tanpa sadar aku tersenyum meski sekilas. Alex tau bagaimana harus membuatku nyaman.

"Ehem.. apa kau sudah makan? Tidak baik sepertinya membiarkan seseorang mati di mobilku karena kelaparan." Sebuah kalimat gila dari 'kau tau siapa' memaksaku menoleh. Alex akhirnya menyerah denganku yang tak bersuara. Tampang itu semakin konyol dengan lelucon yang sama sekali tak lucu. Aku tak berniat mengubrisnya.

"tidak. Aku sudah makan tadi." Bohongku. Dia tak merespon pasti. Hanya melirikku sekali-sekali agar lebih focus ke jalan. Aku juga tak berharap dia terus menatapku untuk mati karena sialnya Alex melaju sangat kencang. Tapi aku bersikap tenang seperti biasa.

"Aku mengerti.. sebaiknya kita makan dulu di restoran kesukaanku." Katanya cepat.

"APA?!" kataku sedikit , agak terkejut . Alex mengangguk. " Tidak baik untuk kesehatanmu berlama-lama menahan lapar, tuan muda. Makan sedikit pun jadi lah.. tapi kali ini, aku yang mengawasi. Tidak ada bedanya." Ujarnya dengan sedikit menyeringai.

Aku tak percaya pada apa yang kudengar . Makan malam ? dengannya? Dasar gila. Tentu sangat berbeda ! Aku tak pernah makan malam sebelumnya jika anak ini harus tau. Sudah sekian kalinya aku menolak makan malam dari orang tuaku, apalagi dengan orang ini. Dan dia memanggilku apa tadi? Tuan muda? Dia gila atau apa, bisa-bisanya memanggilku tuan muda. Memangnya aku majikannya yang suka mengatur ? kan tidak. Ini benar-benar keterlaluan. Dia sama saja dengan yang lain, tak mengerti diriku. Suka memaksa kehendaknya sendiri.

Aku tak tau lagi harus merespon apa, karena kenyataannya Alex itu tiba-tiba berubah gila . Kupasang wajah sedatar mungkin lurus kedepan. Terserah dia mau lakukan apa, mau menyuruhku ke kuburan juga terserah dia. Aku tak perduli.

"bukan maksudku mengatur nik. Tapi kondisimu sama sekali tidak meyakinkan. Aku tak berusaha memaksamu, sungguh. Hanya saja.." terdengar rasa bersalah disana. Haruskah aku menyumpal mulutnya agar diam saja. Telingaku lama-lama bisa tuli mendengar suaranya yang mulai sama senada 1 oktaf dengan mama.

Broken AngelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang