"Ini sudah cukup Sky, beristirahatlah." Pinta Noah pada gadis itu, dengan aliran keringat panasnya yang keluar dari tubuhnya.
Sky yang saat ini terkapar lelah di atas ring, membaringkan tubuhnya dengan sebuah rasa kesal dan amarah yang menyelimutinya. Dalam keheningan sebuah ruang, seorang gadis yang terbaring dengan rasa lelahnya namun terselimuti amarah dan kekesalan itu, beberapa kali mengeluarkan teriakannya juga tangisannya sambil membiarkan tangannya memukul-mukul lantai ring, membuatnya sudah merasakan rasa sakit yang disebabkan oleh dirinya sendiri.
Noah, ia tidak bisa berkutik sedikit pun menyadari tingkah gadis itu yang sudah dilihatnya, lalu ia mendudukkan dirinya pada sebuah kursi sambil meminum air yang sudah disediakan oleh pelayan di sana, namun dengan pandangan yang tertunduk diam, mendengarkan luapan amarah dari seorang gadis yang masih terbaring di atas ring, dengan beberapa luka yang didapat pada tubuhnya juga wajahnya.
#picturepinterest
Kemudian Noah mencoba untuk memberikan lirik akan pandangannya yang mengarah tepat pada Sky. "Hentikan Sky. Itu akan lebih menyakiti dirimu, bicaralah padaku dengan perlahan dan aku akan mendengarkannya." Ucapnya, membuka sebuah ruang cerita untuk gadis itu.
Mendengar hal itu, perlahan Sky menghentikan aktivitasnya yang tengah terus-menerus memukul lantai ring juga menangis tersedu, gadis itu menutup kedua matanya dengan pergelangan tangannya yang tersimpan pada wajahnya, lantas mengedarkan pandangannya ke arah Noah yang juga sedang menatapnya.
"Noah, gimana pendapat lo tentang anak, yang lahir dari rahim seorang pelacur? Menjijikkan bukan?" Tanyanya, sambil menatap langit-langit ruangan itu, sambil perlahan meredakan sebuah amarahnya.
Noah menghela nafasnya sebelum menjawab perkataan gadis itu yang ditanyakan kepadanya dengan sebuah rasa putus asa yang kian dibawanya. Namun, Noah cukup memahami akan pertanyaan Sky, secara tidak langsung memberi tahu terkait kondisinya saat ini.
"Sky, kita sudah tahu. Bahwa manusia yang terlahir dengan cara seperti itu adalah sebuah aib yang seharusnya dibungkam. Namun, walaupun sudah menutup mulut, banyaknya manusia yang berada di sekitar kita, tentunya selalu akan mengetahuinya. Takdir sudah menjalankan rencananya, dan kita harus menerimanya karena pada kenyataannya sudah seperti itu. Kenyataan yang sudah kita lihat dan kita rasakan dengan sendirinya."
"Dan seharusnya, tidak ada yang boleh menyalahkanmu atau membencimu dengan latar burukmu itu, yang harus kamu terima seumur hidup. Kamu hanyalah insan yang sudah semesta titipkan, untuk menjalani kehidupan di dunia ini, bersyukurlah Sky, jalani hidupmu sesuai keinginanmu tanpa memperdulikan pembicaraan buruk orang lain itu, kamu berhak mendapat juga menikmati kebahagiaan untuk dirimu sendiri. Dan ingat Sky, bahwa inilah kehidupan. Lalu fokus pada tujuanmu." Selesainya Noah berbicara pada gadis itu, yang hanya terdiam sunyi tanpa terdengar respon sedikit pun.
"Wow, ternyata seorang Noah bisa ngomong gitu ya? Baru tau gue, kebanyakan ngajarin teknik-teknik sih." Saut Sky dengan senyuman manisnya, membuat Noah mendengus pelan dengan gelengan kepalanya juga sebuah ukiran senyuman tipisnya yang ia keluarkan sambil melirik gadis itu yang masih mengunci senyumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEXT TO THE MASK
Teen FictionSiapa yang tidak mendambakan kehidupan yang berjalan dengan bahagia? Tentu semua orang pasti selalu menginginkankannya, kehidupan yang damai tentram dipenuhi riang tawa akan rasa kebahagiaan menikmati hidup yang sempurna. Namun semesta tidak mengizi...