16

5 0 0
                                    

Hari ini libur kenaikan kelas, ergan dan teman temannya merencanakan berlibur ke Jakarta selama beberapa hari

"Mas aku ikut" Ucap yumna tiba tiba menyita perhatian orang orang yang ada di ruang tamu

"Ga, itu jauh dek " Tolak ergan lagian dia yakin nanti pasti akan terjadinya keiritan dalam pengeluaran, dan pasti akan meminimalisir kamar hotel, padahal rencananya ergan mau kamar hotel sendiri sendiri kalo yumna ikut pasti akan dijadikan 1 atau 2 kamar buat cowo

"Ish tapikan nana mau jalan jalan juga mas, mumpung libur tauuu" Protes yumna dia mau ikut, dia malas kalo harus menghabiskan libur kenaikan hanya di rumah saja, ya sebenarnya tidak masalah tapi lebih seru liburan

"Ga" Tolak ergan lagi

"Ish" Cibir yumna, sedetik kemudian "ibuuuu mas ergan ga bolehin nana ikut liburan" Adu yumna ke ibunya yang sedang ada di dapur

'Habis sudah kalo kyk gini' batin ergan, udah pasti ibu negara bakal ngebela adiknya itu

"Bolehin saja lah gan, lagian mumpung libur" Teriak ibunya dari dapur

"Iya bu ergan bolehin" Balas ergan pasrah, hancur sudah impian nya tidur sendiri di kamar hotel

"Yes" Ucap yumna dengan senyum lebar nya

Tapi keterlibatan yumna membuat muka sebagian besar anggota kelompok ergan masam 'yah gagal tidur sendiri' batin mereka, ingat lah tidak semua karna ada sebagian yang senang yumna ikut

"Tenang bang nanti aku ajak nasya" Ucap yumna lalu berjalan riang ke kamar

"Ah elah jadi tebar kemesraan nanti" Protes mereka semua sementara ergan hanya nyengir 'tidak papa ga jadi menguasai kasur sendiri asal bisa kencan sedikit sedikit '  batin nya tersenyum senang

---

Tiga hari sebelum keberangkatan mereka ke Jakarta, kenapa tidak langsung berangkat? Karna mereka harus menyewa bus dulu dan memilih bus apa yang cocok, karna mereka tidak sebanyak itu mungkin akan pakai bus mini saja, dan tugas yang men survei bus adalah arkan dan ergan

"Bnrn bsk ke Jakarta kita? " Tanya zeva dan itu membuat yumna lumayan jengkel pasalnya udah ke 10 kali zeva menanyakan hal yang sama

"Ish iya va, nanya kali ku jadikan kau tumbal proyek" Ancam yumna, ya sudah pasti tidak di hiraukan zeva dia terlalu senang 'akhirnya bisa ketemu mas pacar' batinnya

"Mau ketemu mayat va?" Tanya yumna pacarnya zeva emang sudah lama berpulang

"Jngn terlalu jujurlah" Kesal zeva, yumna ini suka sekali mengejek nya

"Ehehe" Ucap yumna

Ga lama setelah perbincangan itu terdengar suara musik, yumna tau itu pasti ada badut di depan, astaga yumna takut terhadap badut

Yumna spontan memeluk orang di samping nya yang terlihat fokus kedepan laptop mencari hotel dan memesan kamar hotel, raden ya orang itu adalah raden

Raden yang mendapat pelukan tiba tiba itu pun terkejut dan bingung tapi kemudia dia mengerti apa yang terjadi

"Sstt jngn di lihat, gpp" Ucap nya menenangkan yumna, dan menutup samping muka yumna dengan tangan nya

"Udh pergi blm badut nya? " Tanya yumna dengan suara gemetar ketakutan

"Blm" Jawab raden singkat, padahal zeva ingin menjawab jika sudah, emg dasar

Waktu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang