Waktu yang terus berjalan dan takdir yang sudah tertulis
Ini tentang 5 orang yang menjalin persahabatan singkat namun membekas, dimana 4 di antaranya pergi terlebih dahulu dan meninggal berbagai memori bagi 1 sahabatnya dan orang orang di sekitarnya
Seharusnya hari ini, hari bersantai nya yumna di tambah lagi mendung cocok untuk menikmati coklat panas dan membaca buku
Tapi sepertinya itu semua tidak akan terjadi sesuai ekspetasi yumna karna...
Raden
|na, ikut gua beli parfum
Mendung tau, kalo tiba tiba Hujan gimana?|
|ikut aja, nanti gua ajak jalan jalan
Ish yaudah yaudah|
"Padahal mau bersantai saja ish" Gerutu yumna meletakkan boneka rubah favoritnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Foto by pinterest)
"Mau kemana dek? " Tanya ergan kebingungan melihat yumna keluar kamar dengan memakai cardigan pasti mau keluar dia
"Itu teman mu mas, ajak beli parfum, padahal kan mendung" Adu yumna cemberut, bukan nya khawatir malah ketawa abangnya itu, "ish malah ketawa" Ucap yumna melengos pergi ninggalin ergan. Ergan yang melihat cuma bisa geleng-geleng kepala
•••
Tadinya raden berniat hanya ingin membeli parfum tapi karna dia janji ke yumna untuk mengajaknya jalan jalan jadi mau tidak mau harus ia penuhi
Saat mereka keluar suara yumna menginstrupsi, "langsung pulang aja ga sih mas? Udah mau hujan tau ini" Kata yumna melihat langit yang sudah gelap karna mendung
Raden menatap yumna dengan raut muka terkejut tidak bukan karna yumna yang tiba tiba meminta untuk membatalkan agenda jalan jalan mereka sore itu tetapi karna yumna yang memanggilnya dengan embel embel "mas"
"Kenapa memandang ku begitu? " Kata yumna yang ikut menatap raden dengan raut wajah kebingungan, dia beneran tidak menyadari nya
Hingga beberapa detik kemudian yumna menyadari kesalahan berbicara nya, "hah " Ucapnya menutup mulut, "ah maaf ga sengaja" Lanjutnya panik sekaligus malu, kebiasaan memanggil mas padahal jika untuk orang lain lebih baik kak atau bang itu aman untuk yumna
Sementara yumna yang panik berbanding terbalik sama raden yang senyum melihat nya
"Udah gpp" Ucap raden tapi masih menatap yumna, sementara muka yumna sudah merah padam, astaga
•••
Setelah adanya drama kecil karna yumna yang salah berbicara kini mereka dalam perjalanan pulang, itu yumna yang meminta karna dia yakin sebentar lagi akan hujan
Dan benar saja saat sudah dekat hujan mengguyur dengan derasnya membasahi jalanan dan pepohonan
"Kan udah nana bilang kak ini td itu mendung ih, mana ga bawa jas hujan" Omel yumna di sepanjang perjalanan pulang, tentu saja karna ini dia kedinginan udah pasti besok dia akan demam, pokoknya salahin aja raden yang menyeretnya keluar rumah
