I can't stop it

10 0 0
                                    

Minggu pagi diawali dengan jake mengajak dua saudaranya. Jay sebagai saudara kembar serta karina sebagai kakak tertua joging di alun-alun kota.

Karina tentu saja setengah hati mengikuti kemaun jake, sebab semalam dia habis party bersama pacarnya. Sedangkan Jay yang dasarnya tukang tidur tentu ikut dengan setengah kantuk, tapi sekarang dia tidak mengantuk lagi melihat cewek cantik body goals membawa doggynya untuk olahraga. Sungguh pemandangan luar biasa. Padahal karina cantik spek dewi tapi mereka saudara kandung menjadikan matanmereka melihat karina seperti mbak-mbak fotocopy yang judes dan menyebalkan.

Jake yang semangat sendiri itu sudah mendapatkan berapa putaran meninggalkan karina dan jay yang hanya mengelilingi bundaran alun-alun sambil berjalan kaki.

Sudah dititik suntuk karina menyeletuk.

"Jay, beli sate pa nasan yuk.."

Jay sebenarnya malas karena memang dia tidak biasa makan pmberat pagi hari. Tapi melihat ada cewek cantik lain maka ia menyetujui ajakan karina.

"Ayoklah!"

Ucapnya semangat sambil karina gandeng adeknya yang selalu ia lihat seperti anak kecil.

"Eh jangan gandeng dong, entar dikira lu pacar gue!"

Karina melihat sinis pada jay.

Pluk

Karina menjorokkan kepala jay, membuat jay meringis.

"Gaya banget, masih minta disuapin mama gak usah belagu lu!"

Ucapnya sambil menggandeng kembali adeknya itu. Jay hanya bisa pasrah.

Sesampainya di tenda pak nasan karina memesan tiga porsi dan satunya dibungkus untuk jake.

"Duduk sini ajalah.." ucap jay

Sambil merekomendasi secara pakasa karina duduk tepat didepan cewek cakep itu, sehingga ia bisa memandang cewek itu leluasa.

Saat karina sudah membayar sate dan melihat ke arah adeknya. Baru dia sadar modus sang adek.

"Oh, bisa banget. Pantesan mau langsung gue ajak makan.."

Jay hanya menyengir dan tetap duduk di depan cewek cantik itu.

Setelah semua acara joging itu selesai. Mereka sekarang sibuk masing-masing dikamar pribadi mereka. Jay yang sedang menulis lagu, jake yang sedang mengerjakan produk plannernya dan karina yang sedang menonton drakor di kamarnya sambil maskeran.

Jake yang sedari tadi tercenung di depan leptop setelah joging itu menuju dapur memakan makanan yang karina beli tadi. Laparnya tak bisa ditahan sampai ia tak sadar jika bumbu yang tercampur tadi sedikit basi karena terlalu lama didiamkan.

Jay yang tadi sibuk rekaman dan mengotak ngatik nada turun juga dari lantai dua dari kamarnya untuk makan. Saat sampai di dekat dapur jay terbelalak melihat kembarannya makan sate pa nasan.

"Gila ya lu! Itu sate pagi tadi baru lu makan?!"

"Apasih, ganggu aja!"

Jay tidak habis pikir, ia mencoba mendekati makanan itu dan mengendusnya. Jay langsung melotot dan menoyor kepala jake

"Goblok! Sate basi masih dimakan! Buang!" Ucapnya sambil mengambil paksa sate itu.

"Eh! Apaansi orang gak asem, sini gak sate gue!"

"Basi jake! Kebiasaan banget makan makanan mau basi!"

"Kagak basi monyet!"

"Taudah terserah lu! Lu sakit perut mampus!"

Ucap jay kesal dan meletakan piring jake dengan kasar.

Setelah perdebatan itu, malam hari tiba. Apa yang dibilang kakaknya yang lahir beda 10 menit itu benar. Sate itu basi sehingga ia mendapatkan sakit perut yang liar biasa.

Sudah berulang kali mondar mandir kamar mandi. Muntah, mencret yang hanya menegeluarkan air sertaperutnya yang tiba-tiba melilit hingga rasanya mau mati.

Jay yang bersebelahan kamarnya drngan jake mencoba membuka pintu kembarannya yang dari tadi samar-samar mendengar brisik. Padahal jay sudah ingin tidur karena mengingat jake memakan makanan basi tadi sorr membuatnya ingin melihat dulu kondiri jake.

Krek

Saat jay melihat kondisi jake yang sudah terkapar di karoet bludru yang dibelikan mama membuatnya menghela nafas sambil memperlihatkan ekspresi 'kan, dibilang juga apa!'

"Kenapa lu? Keracunan sate?"

Jake hanya mampu bergumam lemas dan menggelengkan kepala tanda tak tau mengapa.

"Makanya kalau dibilangin tuh gak usah ngeyel!"

Jay dengan jengah membantu jake bangkit dan memboponnya ke kasur. Belum ada dua langkah lagi menuju kasur tiba-tiba

Pruttttt

Prett

Prititit

Jay mengehntikan langkahnya dan melihat ke arah jake. Saat baru melihat jake dirinya langsung melepas gendongan jake.

"Huekkk! Ohok! Anjing jorok banget lu! Ke toilet sono! Bisa-bisanya kecepirit samping gue!"

Jake dengan lemas menuju kamar mandinnya sedangkan jay tanpa mau membantu lagi kabur dan membersihkan diri saking paniknya tai jake menempel padanya.

Jika jay mandi dengan rasa panik dan kesal, beda dengan jake yang sudah rasanya mau mati saking lemasnya dan berkunang-kunang pemandangannya akibat keracunan.

.....

Pagi itu karina sudah bersiap menuju kantor instansinya dengan gaya elegan dan waduhai. Dirinya heran melihat karpet bludru jake di jemur pagi-pagi dengan jake yang sudah menangkring di teras sembari meminum kelapa muda.

"Tumben banget bangun pagi, nyuci karpet lagi. Ketempelan apanlu?"

Ucao karina

"Ketempelan sate pak nasan."

Ucap asbunnya

"Ha? Emang pak nasan pake penglaris?"

"Kagaklah!" Balas jake ngenggas.

"Baisa aja kali.. "

Ucap karina dan ingin berlalu menuju mobil jazz second yang ia beli dengan hasil keringat dia sendiri.

"Mana ada dia rajin kak, itu habis keracunan semalem gara-gara makan sate basi sore-sore!" Ucap jay nyelonong sambil berjalan menuju mobil karina.

"Nebeng." Ucap jay sambil nyelonong masuk ke dalam mobil karina. Karina yang mendengarkan itu agak shock selebihnya ngakak sampai meneteskan air mata dikit.

The end
3 oktober 2024

One Shoot || Cerpen Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang