sacrifice

17 0 0
                                    

Note : kematian, pembunuhan dan mengandung unsur devil. Semua yang saya tulis hanyalah fiksi, fiksi, fiksi.

"penggelapan dana yang dilakukan pembisnis park hyungseok telah diputuskan hakim dijerat selama 20 tahun penjara dengan membayar denda sebesar 1.000.000.000,00."

Hari itu adalah hari terakhir dia melihat sang papi, papi terjerat korupsi milyaran rupiah pada perusahaannya. Hingga akhirnya, semua harta dan akses yang selama ini Jay punya hilang dalam sekejap.

Pernah ia ingin bertemu papi dilapasnya, namun papi lebih baik mati daripada harus bertemu anak tunggal semata wayangnya.

Kesekian kalinya dia memohon pada mami jiwon untuk mengunjungi papi namun lagi-lagi.

"Papi gak butuh kamu kunjungi jay."

Jay frustasi, mengapa maminya tak pernah menuruti kemauannya yang ini.

"Alasannya apa?!"

"Kamu gak perlu tau, kamu cukup fokus sama bisnis kamu."

Jay terkekeh sinis mendengar alasan konyok jiwon

"Is it about The devil church?!"

"JAY!"

"ah, bener ternyata.."

"Kenapa? Mami mau nyembunyiin apa?!"

"Kamu gak usah nyari tau!"

Jiwon marah sampai mukanya memerah.

"Kalau itu buat keluarga kita kembali. I'll do anything for us!"

Jay pergi namun ditahan jiwon hingga jiwon hampir terjatuh.

"JAY!"

"OK, I'LL PERMISSION U TO MEET HIM!"

Jay hanya melihat jiwon lalu menyingkirkan genggaman maminya dengan keras.

Bruk!

Jiwon terjatuh karena ulah Jay.

"PLEASE DON'T GO THERE!"

.
.
.

Bak terjebak pada senjatanya. Jay yang awalnya ingin membuat sekte itu hancur justru bertekuk lutut pada kaum mereka.

Memang benar, papinya kembali dengan hanya masa tahanan 2 tahun penjara. Bisnisnya melejit hingga dititik ia bisa menyewa jet pribadi untuk jadwal bisnisnya.

Tapi satu hal yang dibutakan oleh semua ini. Satu persatu temannya meninggalkan dirinya, entah karena perselisihan, kematian, atau pun karena tau Jay telah 'berubah'

Sang mami yang awalnya tidak suka, mau tidak mau menerima usaha instan ini. Karena siapa yang tak suka suaminya kembali? Siapa yang tak suka melihat anaknya sukses?

Tapi semua itu fana, semua hal yang Jay miliki hanya ia rasakan sesaat. Jiwon tiba-tiba sakit 3 bulan belakangan ini.

Saat itu dia tau mengapa semakin dirinya terjerat, semakin banyak hal baik yang hilang pada dirinya.

Dalam kamar Jiwon, Jay menatap kondisi sang mami yang kurus hingga tulang pipih terlihat. Masih setia menemani sang mami yang makan malam di kamarnya, papi masuk dan menunjukan raut marah.

"Jay! Ikut papi!"

Jay dengan heran menuruti sang papi.

Di ruang tengah itulah perselisihan anak dan bapak terjadi.

"Jadi kamu join dengan mereka!"

"Ah, soal gereja itu?"

"Jawab jay!" Ucap hyungseok dengan marah namun mengendalikan intonasinya sebab sang istri sakit.

One Shoot || Cerpen Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang