Pagi-pagi sekali Alana Xaviera yang kerap di panggil Alana itu sedang bersiap untuk segera pergi ke rumah sakit.Gadis ber usia 25 tahun itu belum lama resmi mendapat gelar dokter. Ya, hari ini juga merupakan hari pertama Dokter Alana bekerja di salah satu rumah sakit ternama di ibukota.
Kini Alana dengan setelan kemeja biru dipadukan dengan celana putih, berhasil membuat gadis berhijab itu tampak elegant. Tidak lupa jas putih yang masih tergeletak di atas tempat tidur pun segera ia pakai.
Setelah semuanya siap. Alana segera pergi ke rumah sakit menggunakan mobil pribadinya.
___RUMAH SAKIT.
Setelah pergantian shift, kini Dokter Alana sudah berada di suatu ruangan untuk memeriksa beberapa pasien disana.
"Selamat siang ibu, saya ijin periksa adeknya dulu ya,"- ujar Dokter Alana lemah lembut.
Wanita itu mengangguk, mempersilahkan Alana untuk segera memeriksa kondisi cucunya.
Alana bergerak memakai stetoskop, meletakkan diafragma stetoskop pada bagian kiri atas dada serta bagian lainnya.
Setelah itu Alana menjelaskan beberapa hal tentang perkembangan kondisi anak itu kepada wanita yang merupakan neneknya.
"Batuknya udah lumayan mereda dok,"- kata wanita tua itu.
"Demamnya juga udah turun, jadi adek harus banyak istirahat ya biar cepet sembuh,"- ujar Alana pada anak kecil yang masih terbaring lemah di atas brankar.
"Iya doktell,"- jawab anak itu gemas.
Setelah selesai memeriksa anak itu, Alana berjalan keluar dari ruangan itu, menuju ruangan lain untuk memeriksa beberapa pasien yang membutuhkan pertolongannya.
"Ini pasien terakhir ya sus,"- tanya Alana pada Perawat yang mendampinginya.
"Iya dok,"- jawabnya.
Ruangan VVIP Flamboyan merupakan ruangan pasien terakhir Dokter Alana pada pagi ini, gadis itu mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk ke dalam ruangan dengan segala fasilitas itu.
Alana berjalan menuju hospital bed, menyapa ramah pasien yang masih berbaring di atas sana.
"Selamat pagi pak,"- Sapa Dokter Alana pada pria itu.
"Pagi dok"- jawab pria itu tidak berniat untuk melihat Dokter yang memeriksanya.
"Saya ijin priksa dulu ya"- kata Dokter Alana lalu memasang stetoskop guna memeriksa pasien tersebut.
Alana pun segera melakukan aktivitasnya. Setelah memeriksa, Dokter Alana mengajak pasiennya berbicara mengenai keadaannya itu. Namun pada saat pria itu memalingkan wajahnya, Alana cukup terkejut setelah menyadari siapa yang baru saja ia periksa.
"Deg"
Jantung Alana berdegub kencang, namun gadis itu mencoba untuk tetap profesional.
"Viera, "- ujar pria itu terkejut.
"Ra, kamu apa kabar?"- sambung pria itu.
Alana diam, ia sama sekali tidak punya niat untuk menjawab pertanyaan pria itu. Gadis itu masih tetap pada pendiriannya untuk tetap profesional bekerja.
"Sus, tolong suntikan vitamin buat pasien ini,"- kata Alana lalu berpamitan pergi.
Di ruangan itu tersisa pria itu bersama perawat yang sedang menyuntikkan vitamin untuknya.
"Sus, tolong bantu saya buat ketemu dokter yang tadi,"- kata Lian pada perawat itu.
Liandra Yovan Wiyata, pria berusia 25 tahun itu merupakan CEO disalah satu perusahaan terbesar di kota itu. Pria itu merupakan orang sepesial yang pernah berada maupun masih di hati Alana Xaviera atau Dokter Alana yang baru saja memeriksanya.
Siapa sangka, setelah 7 tahun lebih berpisah, kini dua insan itu dipertemukan kembali oleh semesta.
****
Sementara di tempat lain, Alana sudah duduk di ruangannya. Gadis itu sedang mencerna hal yang baru saja terjadi pada dirinya.
"Liandra?"
Gadis itu masih cukup terkejut karena pertemuannya dengan Liandra baru saja.
Waktu berjalan begitu cepat. Siang ini Dokter Alana tampak sibuk mengurus beberapa pasien operan dari igd.
"Dok, pasien atas nama Mirabella Anggisa tiba-tiba drop. Dokter Alana diminta buat segera memeriksa keadaannya"- kata Perawat yang baru saja menghampirinya.
"Yang di kamar Vip Anggrek 10 itu?"- Dokter Alana.
"Iya."
Setelah mengetahui kabar tersebut, Dokter Alana bergegas pergi menuju ruangan itu diikuti satu perawat dibelakangnya.
Sesampainya di dalam sana, Alana segera memeriksa anak berusia 3 tahun itu agar segera mengetahui kondisinya.
"Mama."
"Mamaaaaaa."
"Mama dimanaaa."
Kata-kata tersebut terus keluar dari mulut anak itu. Alana yang menyadari hal itu segera mengalihkan pandangannya pada wanita tua yang menemani Bella.
"Mamanya dipenjara"- kata wanita itu lirih dan berhasil membuat Alana terkejut.
Alana dengan sigap mensejajarkan tubuhnya dengan Bella, tangannya mengelus surai anak itu perlahan.
"Mamaaa,"- teriak Bella histeris setelah mendapat sentuhan di surainya.
"Bella sama dokter dulu ya, nanti kalau Bella udah sembuh Bella bisa ketemu mama lagi,"- ujar Alana menenangkan.
"Doktelllll, mama mana?"- tanya anak itu kebingungan.
Wanita yang merupakan nenek dari Bella pun mendekat, mengalihkan pembicaraan anak itu agar cucu kesayangannya itu melupakan hal-hal yang terus menghantui pikirannya.
__
[ Alana Xaviera, mama sama adek ngajak lo buat makan malam dirumah ]- ( ? )
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampai Menutup MATA
RomanceKisah tentang dua insan yang dipertemukan kembali oleh takdir.