[Alana Xaviera, mama sama adek ngajak lo buat makan malam dirumah,]- tampak pesan yang baru saja masuk dari Aksa, sahabatnya.
Aksa Damian Adijaya merupakan pria ber usia 25 tahun. Selain menjadi sahabat Alana, pria itu merupakan salah satu penyanyi yang sedang digemari banyak kalangan.
Bagaimana tidak?
Selain memiliki wajah yang tampan, pria yang kerap dipanggil Aksa itu mempunyai suara yang begitu indah. Sehingga hal itu berhasil menarik perhatian banyak orang.
***
Waktu menunjukkan pukul 01:40 siang. Alana masih tampak sibuk mengurus operan pasien pada dokter yang akan berjaga setelah dirinya.
Setelah pergantian shift, kini Alana bergegas pergi menuju parkiran, masuk ke dalam mobil, lalu berinisiatif untuk memeriksa ponsel dan membalas beberapa pesan yang belum sempat ia balas.
[Ntar sore gue mau ke makam mama sama papa dulu. Kalau baliknya ngga kesorean gue mampir,]- balas Alana.
[Gue ikut ke makam, ntar pulangnya sekalian kesini aja.]-Aksa.
[Oke, ntar gue jemput jam 3 ya.]-Alana.
Setelah mengirim beberapa pesan kepada sahabatnya, kini Alana segera menyalakan mesin mobilnya, kemudian melajukan mobil itu dengan kecepatan rata-rata.
***
"Kita tunggu sampai nanti malam ya pak, kalau keadaan pak Liandra semakin baik. Pak Liandra boleh pulang,"-kata Dokter Ella memberitahu.
"Ohyaa, saya mau tanya boleh ngga dok, "- tanya Liandra.
"Tanya apa pak?"-Dokter Ella.
"Dokter Alana baru ya disini?, kok saya baru lihat."-Liandra.
"Iya." Dengan sangat ramah, Dokter Ella menjawab pertanyaan pasiennya itu.
Liandra pun menanyakan beberapa hal tentang Alana kepada dokter yang baru saja memeriksanya. Pria itu berhasil mendapat beberapa jawaban dari Dokter Ella.
"Kalau boleh tau, besok Dokter Alana shift pagi atau siang ya?"-tanya Liandra lagi.
"Dokter Alana besok shift siang, kenapa pak? "-tanya dokter itu.
"E-ee ngga papa dok, terimakasih ya,"-kata Liandra lalu membiarkan dokter itu pergi.
***
Sementara di tempat lain terlihat Alana yang sudah bersama sahabatnya. Setelah dari toko bunga, kini dua anak muda itu segera melanjutkan perjalanannya menuju tempat pemakaman kedua orang tua Alana.
"Mau langsung ditemenin apa sendiri dulu?"- tanya Aksa pada sahabatnya.
"Ayo bareng aja gapapa,"-jawab Alana.
Mereka berdua jalan beriringan menghampiri dua nisan yang berjejeran milik almarhum Aryo dan Shita atau kedua orang tua Alana itu.
"Asalamualaikum ma, pa"-Dengan pembawaannya yang cukup tenang, Alana dan Aksa duduk bersebelahan di samping gundukan tanah yang sudah tampak padat serta dihiasi rerumputan diatasnya.
Suasana sore itu sangat tenang, hanya suara burung serta hembusan angin yang bisa dua orang itu rasakan.
Ditengah kesunyian itu, Alana memilih untuk segera memanjatkan doa untuk kedua orang tuanya yang sudah cukup lama pergi. Begitupun dengan Aksa, pria itu juga ikut memanjatkan doa untuk kedua orang tua Alana.
Ya, ke-dua orang tua Alana sudah pergi sejak 6 tahun yang lalu. Mereka berdua meninggal secara bersamaan setelah mengalami kecelakaan yang cukup parah. Hal itu sempat membuat Alana berlarut dalam kesedihannya. Namun di sisi lain ada Aksa yang selalu support dan terus membersamai sahabatnya itu.
Alana perlahan menaburkan bunga di atas dua makam yang berjejeran. Perasaan gadis itu menjadi lebih tenang ketika sudah melakukan rutinitasnya yang satu ini.
Setelah selesai dari sana, kini dua anak muda itu memutuskan untuk segera pulang ke rumah Aksa, istirahat disana terlebih dahulu sebelum akhirnya melakukan makan malam bersama.
"Kak Alana hari ini perdana kerja ya? "- tanya Sabrina yang masih sibuk mengunyah makanan didalam mulutnya.
"Iya."-jawab Alana.
"Kamu kapan kerja?"-tanya Aksa pada sang adik.
"Ma, liat kakak ma!"-Dengan ekspresi kesalnya, Sabrina mengadu pada Zeya, wanita yang masih duduk rapih disebelahnya.
Sabrina Michi Adijaya merupakan adik dari Aska Damian Adijaya atau anak dari pasangan Zeya dan Aro Adijaya. Gadis berusia 18 tahun itu masih duduk di bangku SMA. Karena sering bertemu, kini Sabrina juga tampak dekat dengan Alana, sahabat kakaknya itu.
"Udah ayo makan, kok malah berantem,"- ujar Alana pada kakak beradik itu.
****
"Semoga lekas sembuh pak Liandra,"- kata perawat yang baru saja mengantarkan pria itu ke mobilnya.
"Terimakasih sus,"-jawab pria itu dengan pembawaannya yang sangat dingin.
Setelah di rawat tiga hari di rumah sakit, sekarang keadaan pria itu cukup membaik, sehingga malam ini Liandra sudah diijinkan pulang oleh dokter.
Sesampainya di rumah, Liandra dengan sisa tenaganya itu, berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
Bangunan besar itu tampak sepi, karena kedua orang tua Liandra sedang berlibur di luar kota, sehingga hanya ada dua pelayan serta satpam dan sopir yang bekerja disana.
__Keesokan harinya.
Pagi ini kamar ber cat soft-grey milik gadis itu masih terlihat sangat sunyi. Sinar matahari mulai masuk melalui celah jendela. Namun gadis itu tidak mengetahuinya, karena Alana masih terlelap dalam mimpinya.
Drttt......
Ponsel Alana berdering, gadis yang semula tertidur kini mulai mrngerjapkan matanya, mencari keberadaan ponsel yang berbunyi, sebelum pada akhirnya Alana memutuskan untuk menerima panggilan.
"Hmmm kenapa?"- kata Alana setelah mendengar suara Aska dari sebrang sana.
"Ke RS jam berapa?"-Aksa.
"Jam setengah dua, kenapa?"-Alana.
"Berangkat bareng gue!, lo masih hutang cerita sama gue,"-ujar pira itu.
"Cerita apa anjir,"-kata Alana bingung.
Aksa pun mengingatkan gadis itu tentang apa yang sempat ingin Alana ceritakan kemarin selama perjalanan menuju tempat pemakaman.
Panggilan terputus, kini Alana beranjak dari tempat tidurnya. Gadis itu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri serta mengganti pakaiannya.
***
[Hallo ra]
[Kamu Apakabar?]
[Kenapa kemarin kamu menghindar?]
Tampak beberapa pesan masuk dari nomor yang sama sekali tidak Alana kenal. Namun setelah membaca pesan itu, Seketika pikiran Alana tertuju pada pria yang sempat ia temui di rumah sakit kemarin.
"ra?"-gumam gadis itu bermonolog.
Ya, selama ini hanya Liandra yang memanggilnya degan sebutan "Ra" atau "Viera". Viera merupakan panggilan sepesial dari Liandra untuk Alana waktu beberapa tahun lalu sebelum akhirnya Alana memilih pergi dari kehidupan pria itu.
Gadis itu menjadi tampak gelisah, ia sempat berfikir. Kenapa tuhan mempertemukan mereka kembali?
"Alana, semoga pertahanan kamu tidak runtuh begitu saja,"-batin Alana dengan perasaan campur aduk.
***
[Gue udah di depan.]
[Buruan, jangan lama-lama.]
Tampak dua pesan yang berhasil Aksa kirim kepada sahabatnya.
[Tunggu 5 menit lagi gue turun.]-balas Alana.
Setelah semuanya siap, kini Alana berlarian menuju teras rumah. Gadis itu mengunci pintu terlebih dahulu, kemudian berjalan menghampiri Aksa yang sudah menunggu dimobilnya.
"Jangan lupa vote guys"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampai Menutup MATA
Storie d'amoreKisah tentang dua insan yang dipertemukan kembali oleh takdir.