✙ 12. Berdebat ✙

15 3 0
                                    

I hope your enjoy Reading to my novels

»»——⍟——««

Setelah menempuh perjalanan jauh, Elynn kini sudah sampai di kediamannya. Ia turun dari kudanya ketika sudah sampai di depan pintu utama menunu pavilliunnya.

"Ayo" ajak Elynn kepada Orion yang sejak awal memasuki wilayah kediaman Grand duke wanita itu terpesona dengan banguna megah yang tak pernah ia lewati.

Orion dengan cepat menyusul langkah kaki Elynn.

"Bastian, tolong mandikan Orion" kata Elynn kepada kepala pelayan yang membawa jubahnya itu.

"Orion siapa, nona ?" Tanya nya.

"Iblis kecil ini" kata Elynn sembari menggeser tubuhnya dan memperlihatkan Orion yang menatap Bastian dengan tatapan takut.

"Iyuwh seperti sampah" katanya dengan raut wajah jijik.

"Ya, untuk saat ini dia memang seperti sampah. Namun, aku akan menjadikannya berlian" kata Elynn sembari melirik Orion.

"Baiklah, nona"

♛•....⛧....•♛

Sembari menunggu Orion di bersihkan oleh Bastian, Elynn pun membersihkan dirinya dan mengganti bajunya dengan gaun tidur yang tidak terlalu tipis dan tidak telalu tebal juga.

Tok

Tok

Tok

"Masuk"

"Terimakasih, nona. Saya kemari hanya ingin mengantarkan Orion" kata Bastian.

"Baiklah. Kau bisa pergi"

Setelah mengatakan itu Bastian menundukkan tubuhnya sedikit lalu berbalik badan dan meninggalkan Orion bersama Elynn.

"Kemarilah"

Orion pun menghampiri Elynn dengan menunduk serta tangan yang memilin ujung baju yang ia pakai. Ia seketika merasa malu dengan tingkahnya beberapa jam yang lalu. Jika ia tau bahwa Elynn adalah Grand Duke yang sering di bicarakan ia akan menjaga sikapnya dan tidak mempermalukan dirinya.

Elynn kebingungan dengan sikap yang Orion tujukkan, seolah-olah sifatnya beberapa jam yang lalu bukan lah dirinya.

"Kau berubah menjadi aneh. Kemana perginya keberanianmu?" Tanya Elynn dengan heran.

"Waktu itu saya tidak tau jika anda adalah Grand Duke Heilton" cicit Orion.

"Sayangnya kau sudah menyandang nama ku, bocah"

"Bolehkah di cabut ?"

"Kau kira tanaman ? Yang bisa di cabut seenaknya" jeda Elynn. "Sudahlah, kau bisa tidur dengan ku untuk malam ini. Dan besok kau harus ikut denganku pergi ke istana" lanjut Elynn.

Orion membelakkan matanya "i-istana ?!" beo nya.

Elynn menganggukkan kepalanya.

"T-tapi saya tidak memiliki baju yang pas untuk berkunjung ke istana" katanya dengan memilin ujung bajunya.

"Maka, kau tidurlah. Keesokan harinya jika kau bangun semua akan siap, jika kau tidak tidur, akan ku pastikan kau akan menggunakan bajumu saat ini untuk pergi ke istana" kata Elynn sekaligus dengan ancaman.

Dengan cepat Orion menaiki ranjang yang di duduki Elynn dan ia merangkak ke arah sisi ranjang yang satunya.

Setelah Orion berbaring dengan nyaman, barulah Elynn berbaring di sebelahnya. Ia memiringkan tubuhnya dan menatap Orion dengan tangan yang satunya di jadikan bantal.

Tangan Elynn yang bebas pun terangkat lalu mengusap rambut merah milik Orion.

Ketika merasakan usapan tangan Elynn, Orion pun menutup matanya dan menikmati elusan itu.

"Aku tau selama ini kau sulit hidup di luaran sana, dan sekarang kau bisa tenang karena kau ada di dalam kekuasaanku." Kata Elynn dengan sedikit kaku. Tapi, Rion berhasil memahami perkataan wanita yang tidak pernah ia bayangkan akan menjadikannya satu marga dengannya yang berstatus sebagai bangsawan dengan satu tingkat di bawah kaisar.

Karena semakin memgantuk Orion pun tertidur dengan tangan Elynn yang terus mengusap kepala Orion.

"Selamat malam bocah kecil"

♛•....⛧....•♛

Keesokan paginya, ketika Orion bangun. Ia langsung di bantu untuk bersiap.

"Apakah ini benar aku ?!" Kata Orion sembari menatap cermin dengan mata berbinar.

"Memangnya siapa lagi jika bukan kau ? Hanya kau satu satunya anak kecil disini" kata Elynn sembari bersandar pada pintu.

"Oh benar !" Serunya dengan bahagia.

"Ayo kita berangkat"

Orion menganggukkan kepalanya lalu ia pun menghampiri Elynn dan kemudian, keduanya berjalan menyusuri lorong dengan Orion berjalan di sebelahnya.

Setelah tiba di pintu masuk kediaman Heilton, sebuah kereta kuda dengan lambang keluarga Duke Heilton sudah terpakir sempurna.

Elynn pun membantu Orion untuk naik lalu setelah itu barulah ia menaiki kereta kuda itu.

Kereta kuda pun melaju dengan kecepatan sedang dan selama perjalanan menuju istana, Orion selalu melihat ke arah jendela.

Setelah beberaoa saat menaiki kereta kuda, sampailah mereka di istana yang megah.

Elynn membantu Orion untuk turun. Dan setelah itu keduanya pun masuk ke dalam istana dengan Elynn yang menggandeng tangan Orion.

Keduanya berjalan beberapa saat hingga mereka berdua tiba di ruang kerja Raja Armon.

Elynn mengetuk pintu ruang kerja itu, dan ketika mendapat balasan dari Raja Armon, ia pun segera masuk.

"Woah woah apa ini ?" Tanya Armon dengan terkejut.

Bagaimana tidak terkejut jika Elynn ia beri waktu libur satu hari lalu membawa seorang anak yang sangat mirip dengannya.

"Apakah kau hamil lalu menelantarkan anakmu ?" Tanya Armon.

Elynn memutar bola matanya dengan malas. "Aku hanya ingin

Grand Duke ElynnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang