✙ 08. Memberi Pelajaran ✙

39 4 0
                                    

I hope your enjoy Reading to my novels

»»——⍟——««

Setelah kejadian kemarin, Estrio pun turun tangan dengan sendirinya untuk menyelidiki masalah yang timbul kemarin dan kasus yang sampai saat ini belum terpecahkan.

Elynn sudah mengatakan untuk membantunya. Namun, Estrio menolak dengan sopan. Dan Elynn tau laki laki itu sepertinya akan meledak jika mengetahui orang yang menyebabkan semua masalah yang terjadi pada organisasi nya.

Dan ia tidak perlu khawatir. Ia tahu Estrio akan mencari informasi itu dengan cepat jika dirinya yang turun tangan secara langsung.

Dan, yap! Setelah beberapa hari hidup Elynn tenang, ia mendapat surat jika Estrio sudah menangkap pelakunya.

Elynn pun memutuskan untuk menghampiri lokasi yang di bilang Estrio dalam surat yang laki laki itu tulis.

Elynn memacu kudanya dengan cepat. Dan ketika sampai di tempat yang di tulis oleh Estrio, Elynn pun dengan terburu buru loncat dari atas kuda lalu berlari menyusuri hutan gelap dan lebar itu.

Setelah beberapa menit kemudian ia sampai di sebuah gua yang berukuran sedang. Namun, gua itu bisa digunakan untuk tempat tinggal manusia.

Ia pun memasuki gua itu dengan tangan kanan yang memegang gagang pedang yang berada di samping pinggangnya.

Ia terus berjalan menyusuri gua gelap itu. Dan ketika di ujung gua, Elynn menutup matanya lantaran terkena cahaya matahari. Ya, kalian tidak salah baca, sinar matahari! Di dalam gua!.

Ah, tidak. Lebih tepatnya di ujung gua yang ia kira hanya gua biasa. Namun, ujung gua itu adalah sebuah tanah lapang yang sangat subur dan sangat hijau dan segar.

Elynn semakin waspada karena bisa saja apa yang dilihatnya adalah ilusi semata.

"Nona, turunkan kewaspadaan mu" Kata sebuah suara secara tiba tiba. Namun, Elynn mengenal suara itu.

Elynn pun sedikit menurunkan kewaspadaan nya. Ingat, hanya sedikit!

"Kenapa di sini?" Tanya Elynn.

Sejenak Estrio mengerutkan keningnya karena ia tidak paham dengan maksud ucapan Elynn yang singkat dan tidak jelas itu. Namun, itu tidak membutuhkan waktu yang lama untuk nya memahami maksud pertanyaan Elynn.

"Untuk menangkap tikus kecil yang berani bermain main dengan ku" Jawab Estrio.

Elynn menganggukkan kepalanya.

Keadaan pun seketika hening. Namun, dalam keheningan, mereka merasakan sesuatu yang besar mendekati mereka. Tapi, sesuatu yang besar itu tidak bisa di lihat dengan mata telanjang.

Tiba tiba saja mereka mendengar suara sesuatu yang berjalan. Mereka pun saling memandang dengan kening yang mengkerut satu sama lain nya.

Dalam posisi diamnya, Elynn tetap melihat sekitar, ia sangat waspada karena firasat dan instingnya mengatakan sesuatu yang datang ini akan sedikit memacu jantungnya.

Dan, ketika suara itu semakin dekat dan semakin keras, Elynn pun yang sudah merasakan sesuatu itu memutar tubuhnya kebelakang dengan tangan yang mengayunkan pedang.

Tak

Kepala sebuah ular besar terguling karena ayunan pedang Elynn dan membuat Elynn sendiri terkena darah dari ular itu. Namun, anehnya. Ular yang baru saja di tebas oleh Elynn memiliki darah berwarna ungu pekat.

"Wah, habislah kau, Nona. Yang kau bunuh adalah ular Stenco" Goda Estrio sembari tersenyum miring.

Ah, Elynn melupakan hewan menyebalkan itu karena ia mengira jika hewan yang telah di sebutkan tadi sudah punah atau bahkan menghilang.

Ular Stenco adalah ular dengan ukuran yang besarnya melebihi manusia dan mudah di bunuh. Namun, letak menyebalkan ya bukan hanya dari itu saja, melainkan dari darah ular Stenco itu sendiri yang bisa mengundang makhluk buas yang bahkan lebih besar dari ular Stenco untuk datang menghampiri bau darah itu.

"Sialan!" Geram Elynn.

Dan, tak lama kemudian mereka berdua merasakan adanya getaran yang sangat besar dari arah yang jauh.

"Ah, lebih baik aku pergi dahulu, Nona. Selamat menjalankan aktivitas mu" Katanya sebelum kabur. Namun, Elynn tidak akan membiarkan nya begitu saja.

Elynn pun mencekal tangan Estrio dan tangan yang satunya ia gunakan untuk mengelap darah ukar Stenco yang menempel di tubuhnya dan kemudian ia ucapkan di badan Estrio.

"Sialan!" Berontak Estrio.

Ia sedikit heran, bagaimana bisa seorang gadis bisa sekuat laki laki untuk mencekal tangannya. Dan setelah itu, Elynn pun lari menjauh terlebih dahulu dan barulah Estrio menyusulnya.

Mereka lari untuk cepat cepat mengeringkan tubuh mereka dengan tanah basah yang ada. Namun, sayangnya mereka tidak menemukan tanah basah ataupun air yang bisa membersihkan tubuh mereka berdua.

"Bodoh sekali kau, nona!" Geram Estrio.

Elynn mengacuhkan kekesalan Estrio terhadap nya, lebih baik dirinya mencari sumber mata air yang bisa mengeringkan tubuh mereka. Namun, sayangnya mereka terlambat.

Mereka merasakan tanah semakin bergoyang dengan cepat dan dari kejauhan ada segerombolan hewan raksasa yang sangat besar dan keadaan mereka sekarang terpojokkan, ingin berlari ke atas pohon pun sia sia.

"Nona, jika aku mati maka kau lah yang ku hampiri" Kata Estrio sembari memandang segerombolan hewan raksasa itu yang semakin dekat dengan mereka.

Elynn memutar bola matanya dengan malas. Lebay sekali ketua pasukan pembunuh bayaran ini, pikirnya.

Para kawanan hewan itu semakin dekat. Namun ada yang aneh dari salah satu hewan itu.

Elynn memicingkan matanya dan ternyata benar. Di salah satu hewan raksasa itu ada seseorang yang berdiri di atas kepala hewan yang berupa gajah.

Elynn pun mengeluarkan panah dari ruang hampa dan ia pun membidik seseorang itu.

Syutttt

Tak

Panah Elynn mengenai seseorang itu. Namun, ada yang lebih aneh lagi, orang aneh itu kembali berdiri tegak dengan anak panah yang tertancap di dahinya.

Estrio yang sejak tadi memperhatikan apa yang di lakukan Elynn pun terkejut. Jika dia manusia biasa pastinya akan mati jika terkena busur panah milik Grand Duke ini.

"Dia bukan manusia. Tubuhnya terbentuk dari sihir gelap" Kata Elynn.

Estrio menghela napas. Ia sangat malas jika harus berurusan dengan seseorang yang memiliki sihir gelap karena itu sangat merepotkan. Tapi, lain hal dengan Elynn. Ia tersenyum lebar sembari menatap seseorang atau mungkin makhluk itu dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.

»»——⍟——««

Sidoarjo, 02 Agustus 2024

TBC.


Grand Duke ElynnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang