✙ 03. Melatih ✙

42 5 0
                                    

I hope your enjoy Reading to my novels

»»——⍟——««

Hari ini adalah jadwal Elynn untuk melatih pasukannya. Ia memang menjadwalkan semua acara nya dengan sangat rapi tanpa terlewat sedikitpun. Sungguh sangat monoton sekali.

"Ketua" Panggil salah satu anggota pasukannya yang memiliki rambut semerah api dengan mata sekuning senja.

"Ada apa?" Tanya Elynn tanpa menghentikan tebasannya pada papa kayu yang di gunakan untuk latihan.

"Saya hanya memanggil ada saja Ketua" Katanya dengan senyuman lebar.

Elynn mendengus. Anggotanya yang berbicara dengannya adalah Ernold Edwin anggota yang selalu ada saja ide untuk menjahili nya.

"Sangat tidak berguna" Kata Elynn.

Hanya dengan pasukannya Elynn banyak berbicara. Ia bebas mengeluarkan umpatan ketika bersama dengan pasukannya.

Sedangkan Ernold yang di bilang seperti itu oleh Elynn pun memasang wajah paling tersakiti dengan tangan yang memegang dadanya.

"Aku sangat sekali mendengar nya, ketua. Kasihanilah anak mu ini, ibu. Aku ini anak yang sangat berguna meskipun pekerjaan ku hanya mengganggu ibu saja" Katanya dengan wajah yang sangat tidak bisa di jelaskan.

Elynn menggelengkan kepalanya melihat tingkah Ernold yang selalu seperti ini ketika mereka ada jadwal pelatihan yang diadakan satu minggu empat kali.

"Hei Ernold! Berhentilah bertingkah! Cepat kemari!" Panggil salah satu anggota Elynn yang lain.

"Baikan ibu, anak aku ini di panggil okeh temannya, jangan bersedih, ibu. Nanti kita pasti akan berbicara banyak hal" Katanya setelah itu pergi menghampiri temannya.

Elynn hanya bisa menggelengkan kepalanya saja menanggapi sikap pasukannya yang sedikit berbeda dari pasukan yang lain.

♛•....⛧....•♛

Di tengah hari cuaca yang panas, Elynn melakukan duel antar anggota. Dan barang siapa yang bertangan paling akhir akan berhadapan dengannya. Ia memang melakukan itu untuk melihat kemampuan para prajurit nya. Entah itu semakin meningkat atau pun menurun. Namun, Elynn pasti akan selalu memperbaiki penurunan itu.

Bunyi pedang beradu di tempat pelatihan prajurit itu. Dan hanya satu orang yang hanya diam memperhatikan para anggotanya beradu pedang dengan tangan yang terlipat di dadanya.

Elynn mengedarkan pandangannya ke para anggota nya dan melihat gerakan berpedang mereka.

"Ernold! Tambah kekuatan tangan mu!" Bentak Elynn.

"Baik, ketua" Balas Ernold dengan tegas.

"Max! Atur tangan mu!"

"Siap ketua!"

"Sam! Jangan lengah!"

"Baik ketua!"

"Mike! Fokus!"

"Baik ketua!"

Elynn terus memperhatikan setiap anggotanya hingga sparing berakhir.

Setelah saling berduel, Elynn mengadakan duel dengan pemilihan secara acak. Barangsiapa yang bisa bertahan paling akhir dia yang akan melawan Elynn.

Waktu pun berlalu dan yang berhasil bertahan adalah Felix Redios, wakil ketua di pasukan Gerandol. Gerandol adalah pasukan terhebat pelindung Kekaisaran yang di pimpin oleh ketua pasukan yang seorang wanita. Sangat tidak bisa di bayangkan. Namun, itu lah kenyataan nya.

Sejak kecil Elynn sangat suka melihat mendiang ayahnya mengayunkan pedang dan ia pun meminta ajarkan oleh ayahnya yang memang saat itu juga ketua pasukan Ternant, pasukan yang berada di bawah Gerandol.

Dan karena kemampuannya yang melebihi sang ayah, pada umur nya yang ke 15 tahun, Elynn di angkat sebagai ketua pasukan Gerandol dengan berbagai macam tes yang sangat sulit sebelum di lantik menjadi ketua pasukan hebat itu.

Mereka berdua – Felix dan Elynn – berdiri di tengah tengah tempat pelatihan prajurit dengan sisanya yang menjaga jarak sanga jauh dari kedua orang itu.

Bukan hanya sekali atau dua kali Elynn harus melawan Felix, ia sudah berkali kali melawan laki laki dengan rambut hitam pekat serta mata abu abunya itu.

"Sungguh kau lagi, Felix?" Kata Elynn menghela napas bosan. Padahal ia ingin mencoba berduel dengan anggotanya yang lain.

Felix menaikkan salah satu sudut bibirnya ke atas. "Tentu, ketua." Balasnya.

Mereka pun melakukan kuda kudanya dan setelah itu mereka saling menyerang satu sama lain.

Elynn hanya bergerak ringan. Namun, bisa membuat Felix bergerak dengan tenaga yang besar.

Ting

Ting

Ting

Ting

Suara pedang yang beradu dengan keras di tengah tengah tempat pelatihan tak mampu membuat para anggota yang lainnya mengalihkan pandangan mereka. Jika mereka mengalihkan pandangannya sedikit, mereka akan ketinggalan momentum yang menegangkan.

"Kau semakin hebat" Kata Elynn dengan santainya sembari menyerang Felix.

"Itu karena anda, ketua" Katanya dengan buliran keringat di wajahnya dan jangan lupakan napas yang membutuhkan karena mengejar kecepatan Elynn.

Ting

Ting

Tak

Pedang milik Felix terlepar keluar dari genggamannya.

Laki laki itu merebahkan tubuhnya di atas tanah dengan napas yang memburu. Ia sudah menduga jika akan kalah lagi oleh Elynn. Tak ada yang bisa menyaingi kehebatan Elynn entah itu di medan pertempuran sekalipun.

Elynn berjongkok di samping tubuh Felix yang terlentang itu. "Sedikit lagi kau bisa mengejarku" Katanya dan setelah itu bangkit untuk pergi meninggalkan tempat pelatihan.

"Hufttt"

»»——⍟——««

Sidoarjo, 17 Juni 2024

TBC.

Grand Duke ElynnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang