Ayah Tiri

5.9K 133 2
                                    

Kalau kata orang, merawat orang tua yang sakit akan mendapat pahala.

5 hari belakangan ini Haikal disibukkan oleh beberapa pekerjaan rumah. Selain membersihkan rumah, melayani suami, ia juga harus merawat ayah tirinya yang tengah sakit.

Pasalnya, suami dari ibunya mengalami musibah beberapa hari yang lalu, yang mana menyebabkan kaki kirinya terkilir dan harus istirahat total di rumah.

Sebagai anak yang baik, Haikal dengan setulus hati merawat ayah tirinya. Tapi ia pun tak lupa untuk melayani sang suami juga.

(Ibunya Haikal seorang desainer terkenal sehingga harus berpegian keluar kota jadi ayah tirinya dititip di rumah Haikal dan suaminya)

"Papa sudah sarapan?" tanya suami Haikal begitu istrinya menaruh beberapa piring berisi lauk untuk sarapan.

"Belum, aku daritadi masih sibuk di dapur," katanya menata beberapa piring dan minuman teh hangat di depan sang suami.

"Yasudah. Nanti kalau sudah gak sibuk, tolong urus Papa ya? Kasian dia udah tua malah kena tabrak orang."

Ya. mertua Yuda ; suami Haikal, mengalami kecelakaan 5 hari yang lalu karena lalai menyebrang.

Maklum orang tua.

Untungnya luka akibat kejadian itu tidak begitu parah, tapi mengharuskannya beristirahat total di rumah.

"Iya, Mas."

Setelah sarapannya selesai, suaminya langsung berpamitan pada Haikal.

Seperti biasa, kedua pipi dan juga bibir dicium sambil mengucapkan, "Mas berangkat dulu, ya."

Haikal membalas dengan senyuman. Sungguh ia beruntung mendapatkan suami yang begitu sayang pada dirinya.

"Oh iya, Papa udah bangun belum ya," gumamnya sendiri.

Sebelum membereskan bekas piring dari suaminya tadi, Haikal langsung menuju kamar ayah tirinya. Ia takut kalau lelaki tua itu belum bangun atau sakit karena belum sarapan.

"Ayah."

Tanpa mengetuk pintu, Haikal langsung membuka dan masuk ke dalam kamar.

Cukup terang karena biasanya ayahnya tidur dengan lampu yang dihidupkan.

Melihat ayah tirinya sudah bangun dan duduk di atas kasur, membuat Haikal lega.

Ternyata sang ayah sudah bangun dengan beberapa lembaran kertas ditangan, sepertinya itu sebagian dari pekerjaan yang ditinggalkan beberapa hari.

Haikal yang merasa khawatir dengan kondisi ayah tirinya, mendekati pria paruh baya tersebut.

"Papa lagi apa?"

Jovi langsung menoleh begitu mendengar suara merdu milik anak tirinya. Ia simpul tersenyum melihat anak kesayangannya datang.

"Lagi periksa kerja kantor. Maklum, udah 5 hari Papa ninggalin kantor, jadinya numpuk."

Haikal menghela nafasnya pelan, "Ditaruh aja dulu kerjanya. Papa udah mandi belum?"

Maksudnya dia bertanya-tanya karena hari sudah mulai panas, Haikal bermaksud membantu sang ayah untuk berjalan ke arah kamar mandi.

Jovi menggeleng, "Belum. Kaki Papa kayaknya makin bengkak."

Mata gadis itu fokus melihat perban yang membalut kaki ayahnya. Ia mencoba membuka perban tersebut, dan benar saja, kakinya masih bengkak dan terasa panas.

"Makin, ya, Pa, kakinya?"

"Kayaknya iya, ini digerakin aja susah."

"Apa Haikal minta tolong Mas Yuda buat anterin Papa periksa lagi?"

Haechan BPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang