Anak Majikan

4.6K 121 8
                                    

Taeyong as Theo
Haechan as Haidar

Sebagai anak kampung yang sudah putus sekolah sebelum lulus, Theo terpaksa bekerja di kebun kopi milik saudagar kaya di kampungnya.

Nama orang kaya itu adalah Juan. Orangnya ramah meski terkenal kaya raya, kehidupannya pun sederhana.

Haidar merupakan anak tunggal dari hasil perkawinan Juan dengan istrinya. Seperti buah jatuh tak jauh dari pohonnya, ia sama ramahnya seperti sang ayah.

Parasnya cantik, menjadikan dirinya menjadi perempuan kembang desa di kampungnya.

Banyak laki-laki yang mengincar perempuan itu, namun sudah undur diri dulu karena tahu diri mereka kalah kaya dan mapannya seperti keluarga Haidar.

Layaknya Theo.

Sejujurnya Theo tidak begitu mengenal anak itu, ia hanya mengenal sekedar nama walaupun anak majikannya itu sering berkeliling kebun kopi untuk memeriksa para pekerja ayahnya.

Iya, setiap liburan kuliah Haidar selalu menyempatkan diri untuk menjelajahi kebun kopi sekaligus pabrik milik keluarganya.

Ternyata anak itu sudah siap untuk menjadi penerus usaha dari keluarganya ini.

***

Hari ini Theo terpaksa pulang malam karena ada urusan mendesak di pabrik.

Aslinya lelaki berparas tampan itu jarang sekali mengambil lembur, karena mengingat ibunya yang tengah sakit di rumah.

Iya, selain karena terpaksa bekerja habis putus sekolah, Theo juga bekerja untuk ibunya yang sakit.

Ayahnya pergi meninggalkan tanggung jawab untuk mereka berdua, entah bagaimana nasibnya sekarang.

Kini hanya Theo yang mampu menghidupi kehidupan ia dan ibunya.

Kalau bukan karena kondisi ibu yang sakit, pasti Theo memilih untuk lembur di pabrik, lumayan duitnya bisa ia sisihkan untuk menabung.

Tapi sayang, lelaki itu memilih untuk bekerja sampai sore saja. Dan selalu bersyukur tiap gaji yang ia dapat.

Tapi malam ini, karena disuruh majikannya, Theo terpaksa lembur. Kejadian ini memang sering terjadi, dan ia sudah berpamitan pada ibunya.

Tapi hatinya tetap saja resah jika meninggalkan ibunya untuk lembur.

"Udah mau pulang, Theo ?"

Sapa Pak Yudi, orang suruhan Pak Juan untuk pantau pabriknya.

"Iya nih, Pak. Kasian ibu sendirian di rumah."

"Oh yasudah, sana cepetan pulang mumpung masih belum terlalu malam," suruh Pak Yudi yang paham dengan kondisi keluarga Theo, "Pekerjaan sudah selesai semua 'kan?"

"Sudah kok, Pak. Ini tinggal ambil barang saya aja."

"Yasudah, saya lanjutkan keliling aja. Kamu hati-hati pulangnya, apalagi kalau ngelewatin kebun kopi malem-malem."

"Iya, Pak, beres! Saya mah gak takut," jawabnya sambil tertawa.

Setelah membereskan barangnya Theo langsung mengangkut keluar dari area pabrik.

"Beliin ibu nasi goreng apa ya, pasti ibu suka," monolognya dengan senyum sumringah.

Ia begitu sayang pada ibunya, bahkan jika jalan satu-satunya agar ibunya sembuh adalah mati, mungkin ia akan memilih itu.

Asik berjalan menuju tepi kebun kopi, tiba-tiba ia mendengar suara mendesis dari sebelah tiang lampu remang.

Daun disekitarnya pun ikut bergerak, seolah ada sesuatu disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Haechan BPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang