Bagian 18

1 1 0
                                    

Jangan lupa follow akun authornya, serta vote dan juga komen. Terimakasih

 Terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________

Tentu saja Lois berbalik ke arah belakang, untuk mengetahui siapa yang melempar batu kerikil itu padanya.

Melihat Lois yang terkejut, Tia juga ikut heran dan menoleh ke arah belakang.

Lois langsung mengkerutkan keningnya setelah melihat siapa yang melakukan itu padanya.

Tia sedikit melirik ke arah samping wajah Lois. Karena dia merasa Lois tak begitu berhubungan baik dengan orang yang sekarang sudah berdiri tepat di depan mereka.

"Hello bro!" ucap dengan cukup lantang Brian, di hadapan Lois dan juga Tia.

Tentu saja Dana dan juga Adan ikut dibelakangnya dan menemaninya.

Dana sedikit tersenyum. "Idih, idih ... kayaknya kita gangguin dia, deeh?" celetuknya.

"Kenapa emang?" Timpa Adan.

"Noh, liat. Dia lagi beduaan ama ceweknya," ucap kembali Dana, yang kali ini diiringi dengan tawanya yang mengejek.

Brian tersenyum sinis. Melipat kedua tangannya di bawah dada, lalu menatap mereka berdua yang masih terdiam karena sedikit kaget.

"Jadi, lo udah punya pacar? ... babu kita udah ada yang punya, guys!" Timpa Brian.

Setelah Brian mengatakan itu, Dana dan juga Adan tertawa lepas bersamanya.

Tiba-tiba Tia berdiri dari duduknya, dan memandang mereka dengan wajah heran bercampur kesal.

"Ada apa ini? ... kenapa kalian seolah-olah enggak punya etika?" Ucap tajam Tia.

Seketika itu mereka bertiga langsung berhenti tertawa. "Apa lo bilang?!" ucap Brian. Sekarang dia sudah siap maju.

Lois langsung bangkit dari duduknya, dan melerai mereka.

"Brian ... ke-kenapa kamu melakukan i-itu?" Sela Lois dengan nada terbata. Berusaha menenangkan suasana yang menurutnya sudah mulai memanas.

"Ajarin mulut cewek lo itu, bajingan! ... berani-beraninya dia bilang kayak gitu ke kita. Dia pikir dia siapa?!, kalau kalian enggak mau di penjara lebih baik kalian enggak usah sok keras ke gue!" Ucap dengan tegas serta lantang Brian.

Lois berusaha menjelaskan pada mereka, kalau Tia bukanlah pacarnya. Dia adalah temannya. Tapi tak ada yang mempercayai dirinya.

ABADIL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang