25)🌷Misunderstanding pt.2

717 76 11
                                    

"Ada rencana mau program secepatnya, Tuan?" Dokter obgyn bermarga Kim itu bertanya setelah melakukan pemeriksaan.

"Sepertinya tidak dalam waktu dekat ini, Dok." Sunghoon menyahut.

Seketika itu kepala Jay menoleh pada Sunghoon yang duduk di sampingnya. "Kenapa?" selorohnya begitu saja bahkan tanpa Jay sadari.

Sunghoon sendiri tampak mengerutkan kening. Namun sebelum pria itu dapat menjawab, Jay lebih dulu mengalihkan pandangan, menghindari tatapan suaminya dengan bertanya pada dokter di depan mereka.

"Maaf, kenapa dokter bertanya?"

Dokter Kim tersenyum. "Kalau Tuan ada rencana mau program lagi, harus menunggu beberapa bulan. Setidaknya enam bulan," jawabnya.

"Tapi, kondisi istri saya sudah baik-baik saja kan?" tanya Sunghoon cepat.

"Kondisi Jay-ssi sangat baik. Namun setelah keguguran, tubuh membutuhkan beberapa waktu untuk pulih."

Dokter Kim lalu melanjutkan, "Tapi yang paling penting adalah kesiapan mental dan juga fisik. Tapi jika Jay-ssi sudah siap dalam waktu dekat, dan kondisi fisiknya bagus, mungkin dalam tiga bulan Jay-ssi bisa hamil lagi," jelasnya lebih lanjut.

Sunghoon dan Jay mengangguk tanda mengerti.

"Ada yang ingin ditanyakan lagi?"

Baik Jay maupun Sunghoon menggeleng.

Setelah menuliskan resep vitamin, Dokter Kim memberikan kertas itu kepada asistennya. Jay dan Sunghoon mengucapkan terima kasih sebelum keluar dari ruangan itu.

Selesai membayar ke kasir dan mengambil obat, Sunghoon dan Jay hendak keluar dari rumah sakit.

Namun saat melewati konter pedagang hodu-gwaja di dekat tangga, Sunghoon menghentikan langkahnya dan menoleh pada Jay yang juga ikut berhenti.

"Mau beli?" tawar Sunghoon.

Jay hanya melirik lalu menggeleng, lalu pemuda itu berlalu pergi mendahului Sunghoon begitu saja.

Sementara Sunghoon mengernyit tampak merasa aneh dengan keterdiaman Jay sejak mereka keluar dari ruang pemeriksaan dokter.

Di dalam mobil yang sudah berbaur di jalan raya dengan kendaraan lainnya, pikiran Sunghoon terusik oleh apa yang dilihatnya di depan toilet tadi.

Seorang lelaki bersama istrinya!

Tidak ingin menebak-nebak, apalagi berprasangka buruk. Maka setelah berpikir panjang, dalam, dan akhirnya sampai pada titik rasa penasaran yang mengupas perasaan cemburunya. Sunghoon menoleh ke samping, pada Jay yang hanya diam sejak mereka pergi dari rumah sakit.

"Yang tadi itu siapa?"

Jay melirik Sunghoon melalui ekor matanya, tetapi tidak menoleh. Dia malah balik bertanya karena tidak tahu maksud Sunghoon. "Siapa maksud, Hyung?"

Sunghoon membagi perhatian antara jalanan dan istrinya.

"Tadi aku melihatmu berbicara dengan seorang pria di depan toilet."

Jay Jay bergulir ke atas, kedua bola mata menandakan sedang mengingat sesuatu. Lalu dia ingat satu-satunya lelaki yang menegurnya di toilet tadi.

"Oh, Jake Shim," jawab Jay.

"Temanmu?" tanya Sunghoon lagi.

"Bukan."

Kedua alis Sunghoon menyatu di tengah, pria itu diam sebentar sebelum bertanya lagi, "Terus kau kenal dari mana?"

Kali ini Jay menoleh pada suaminya, menatap Sunghoon agak lama lalu berkata, "Kenapa aku seperti diinterogasi?"

Sunghoon menggeleng tenang, melirik Jay lagi lalu menjawab, "Tidak. Ini bukan interogasi," katanya membantah. "Aku hanya mau tahu."

Second Wife (Sungjay/Hoonjay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang