4)🌷What a Pity Life

594 87 32
                                    

Setiap Sunghoon pulang dari luar kota untuk waktu yang lumayan lama seperti kemarin, pria itu akan meluangkan waktunya dan sengaja mengambil cuti beberapa hari untuk membawa keluarganya liburan, entah itu keluar kota atau bahkan ke luar negeri.

Bertepatan juga dengan ulang tahun anaknya beberapa hari lalu, untuk merayakan secara pribadi, dia mengajak keluarganya berlibur ke luar kota. Mereka memilih Jeju sebagai destinasi untuk menghabiskan waktu akhir pekan.

Sunghoon mengambil penerbangan di pagi hari. Hanya butuh waktu satu jam pesawat sampai dan mendarat di Jeju International Airport.

Mereka semua keluar dari pintu kedatangan. Sunghoon memimpin jalan, menghampiri seorang pria yang menjemputnya dan menunggu keluarga itu di luar pintu kedatangan.

Tepat saat masuk ke mobil yang akan membawa mereka menuju Villa, Chloe tertidur menyenderkan badannya pada Shuhua. Tidak hanya membawa kedua istri dan anaknya, Sunghoon mengajak Haerin agar bisa membantu istri-istrinya mengurus Chloe selama mereka liburan.

Villa yang disewa Sunghoon mempunyai tiga kamar tidur, dua di antaranya memiliki kamar mandi di dalam. Ada juga kolam renang kecil di belakang samping Villa, Chloe pasti akan menyukainya jika anak itu sudah bangun.

Namun sepertinya sang balita sangat kelelahan sampai melewatkan jam makan siang dan baru bangun pukul dua siang.

Setelah makan siang yang terlambat, Jay kembali ke kamar hendak mandi karena mereka akan ke pantai dekat Villa sore nanti. Rencananya akan sekalian makan malam di pinggir pantai.

Jay baru bangkit berdiri setelah mengambil handuk di dalam kopernya ketika pintu kamarnya diketuk dua kali dari luar. Pintu terbuka, menampilkan sosok Sunghoon yang melongokkan kepalanya.

"Kenapa, Hyung?" tanya Jay.

Keningnya mengerut bingung melihat Sunghoon masuk ke kamarnya. Sebab kamar yang baru Sunghoon masuki ini bukanlah kamar yang akan Sunghoon tempati, karena pria itu akan tidur dengan Shuhua di kamar yang lain. Lalu Jay bertanya-tanya dalam hati, apa mungkin pria itu menginginkannya?

Jay melihat ke luar jendela kamar. Ini masih siang, masa iya Sunghoon mau itu?

"Aku mau mengambil sandal, kata Shuhua ada di kopermu?"

Jay segera membuka kembali kopernya dan mencari di selipan. Benar saja, ada sepasang sandal Sunghoon di sana.

Kapan Shuhua memasukannya? Kenapa Jay tidak tahu?

"Ini, Hyung." Jay menyodorkan sandal itu.

"Terima kasih."

Setelah mendapatkan apa yang dicarinya, Sunghoon keluar lagi.

Jay menghela napas panjang. Dia terlalu berlebihan saat berpikir tadi. Tentu saja Sunghoon masih punya otak, mana mungkin dia menginginnya di hari yang masih sangat terang?

*

*

Jay selalu merasa kagum melihat senyum Chloe yang sangat mirip dengan Sunghoon. Keduanya seperti pinang dibelah dua apalagi saat mereka tertawa bersamaan. Lalu suara tawa Shuhua di samping Sunghoon membuat senyum Jay memudar.

Tidak, Shuhua tidak membuat pemandangan itu rusak. Justru perempuan cantik itu membuat Jay merasa untuk kesekian kali, mereka adalah keluarga yang sempurna. Sementara dia hanya pupuk bawang.

Di pinggir pantai yang tenang, keluarga itu menghabiskan waktu sore mereka, mengabaikan rasa capek karena antusias Chloe yang ingin bermain pasir.

Jay berdiri karena ingin pergi ke kamar mandi. Namun saat kembali, di tempat yang sama hanya ada Chloe yang masih asik bermain pasir ditemani Haerin.

Second Wife (Sungjay/Hoonjay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang