matahari mulai menampakkan sinarnya, rena berjalan menyusuri koridor sekolah tak jauh dari tempatnya berjalan, dibelakangnya terdapat laki-laki dengan tatapan tajamnya menatap punggung rena.
"wihhh..... berangkat sendiri ren?" tanya alina yang baru saja datang, cewek itu merangkul tubuh rena sembari mengedipkan matanya.
dengan cepat rena menyingkirkan tangan alina dari pundaknya, lalu berdecih melihat saudaranya itu.
"lo nanya apa, mau goda gue?" tanay rena sinis.
alina menampilkan cengiran kudanya, lalu mengangkat jarinya membentuk v.
"enggak ren, sumpah gue tanya beneran" rena melengos mendengar jawaban saudara rasa temannya itu.
rena kembali melangkahkan kakinya menuju kelasnya, tak disangka seorang laki-laki mendahului langkahnya lalu berbisik tepat ditelinga rena.
"belajar yang rajin little wife" bisiknya membuat rena membulatkan matanya kaget. ketika rena membalikkan badannya, rena tidak bisa melihat wajah cowok itu ia hanya bisa melihat punggungnya yang mulai menjauh itu. tapi rena yakin cowok itu adalah gevan, laki-laki asing yang sekarang berstatus menjadi suaminya itu.
" sepertinya ada yang habis dapet mood boster pagi deh" goda alina yang mlihat kejadian itu.
rena melayangkan tatapan tajam membuat alina membungkam mulutnya itu mengunakan telapak tangannya.
"ayo masuk" rena menarik tangan alina membawa saudaranya itu kedalam kelas. tak berselang lama seorang wanita paruh baya memasuki kelas keduannya, dan pelajaran pun dimulai.
dipertengahan pelajaran bu nida, rena merasakan nyeri diperutnya, cewek itu meremas perut bagian bawahnya. ringisan rena itu terdengar oleh alina, membuat cewek itu menoleh kerah rena dan menatapnya khawatir.
"ren lo kenapa" tanya alina tak tenang, rena mengeleng menjawab pertanyaan alina.
"gue nggak papa lin, tapi kayaknya gue dapet deh" jawab rena membuat alina langsung paham.
"izin ke uks aja, ganti dulu sana" titah alina, lagi-lagi rena menjawb dengan gelengan lagi, membuat alina berdecak kesal.
tanpa banyak bicara, alina langsung menganggkat satu tangannya, meminta izin kepada bu nida agar temannya itu keluar. sedangkan rena melotot kearah alina.
"kalau lo nggak keluar, mau gue panggilin gevan?" ancam alina membuat rena langsung beranjak dari tempat duduknya.
rena berjalan menuju ruang kesehatan, langkahnya sangat pelan dan ketika ia melewati ruang osis, rena melihat sosok laki-laki yang sangat tidak asing baginya. Yha, cowok itu gevan. cowok itu tampak fokus berbicara dengan anggota osis lainnya. tanpa sadar langkah rena terhenti, pandangannya tertuju kepada cowok itu, jujur saja rena merasa terhipnotis dengan wajah tampannya itu. tiba-tiba mata rena tak sengaja bertemu dengan netra biru milik cowok itu, dengan cepat rena memutu kontak mata itu dan melanjutkan langkahnya.
sedangkan gevan mengerutkan keningnya bingung melihat sosok perempuannya di jendela ruang osis "kenapa cewek itu?" batin gevan.
"van" pangilan dari sekala membuyarkan lamunan gevan.
" are you okey?" tanya sekala yang dibalas anggukan dari gevan.
###
lagi-lagi ringisan kecil keluar dari mulut rena, rasasakit yang kini ia rasakan semakin menjadi jadi, biasanya ketika rena kedatangan bulan memang sakit, tetapi tak sesakit ini. Rena akhirnya memilih untuk mengirim pesan kepada lusi, (teman dekatnya selain alina) menyuruh temannya itu mengijinkan dirinya. rena memilih meminta tolong kepada lusi karena rena tau hari ini alina ada rapat jurnalis yang diketua i oleh sekala. Alina memang tergila-gila dengan cowok most wanted teman gevan yang satu itu, sampai-sampai alina mengikuti exstra yang diikuti oleh sekala.
KAMU SEDANG MEMBACA
gevan, my perfect husband
Romancekalo kepo langsung baca aja.. #bismillahnyampekterbitt🙂🙂