gara-gara cari kerjaan

84 6 0
                                    

  Rena berlari menuju halte sesuai permintaan gevan tadi, untuk menghindari gosip an yang akan muncul disekolah itu jika rena pulang bareng dengan gevan, secara kan gevan most wanted siapa sih yang nggak kenal gevan.

Tak menunggu lama mobil putih gevan sudah berada didepan halte itu.

Pim, Pim!!

   Gevan menurunkan kaca mobilnya,
lalu menatap rena menyuruh cewek itu masuk kedalam. Seakan akan mengerti
apa yang disyaratkan gevan melalui mata tajamnya itu, rena buru-buru memasuki mobil itu.

"Seabelt nya dipakek" Ucap gevan seraya melirik seatbelt dikursi rena.

"Nggak usahlah kak, kakak kan nggak mungkin nyetirnya kayak pembal-"

"Akhhh---- i-iya, a-aku p-pakek" Rena langsung memakai seatbelt setelah gevan menancapkan gas mobilnya.

Gevan terkekeh pelan melihat wajah rena yang kaget karena tindakannya itu.

"Gue bilangin yha ren"

"Keselamatan itu penting"

"Jangan membahayakan diri lo sendiri dengan menyepelekan hal-hal kecil,
ngerti? "

Rena menganggukkan kepalanya, mengiyakan ucapan gevan sembari mengatur detak jantungnya yang hendak copot.

Tak membutuhkan waktu lama, mobil gevan sudah berada didepan rumah mewahnya itu.

"Turun"

"Kakak nggak turun? " Tanya rena sembari melepas sabuk pengaman.

"Nggak"

"gue langsung kerja, jangan tunggu gue pulang. " Jelas gevan membuat rena mengangguk paham.

"Nggak ganti dulu? "

   "Nggak, gue udah bawa ganti" Setelah mendengar jawaban gevan, rena keluar dari mobil itu. sejujurnya rena hanya basa-basi saja ia juga tidak berharap melihat wajah gevan lebih lama lagi.

Gevan menancapkan gas mobilnya, setelah rena memasuki rumah besar itu.

"Saatnya gue cari kerja.... "

"Baru sma udah cari kerja aja, ih gara-gara papa jodohin gue sih... "

"Seharusnya yha, masa-masa muda gue
itu diisi dengan leha-leha. Bukan malah ngurusin rumah tangga"  Cerocos rena sembari berganti pakaian.

Setelah selesai, rena keluar dari rumah
itu dan langsung mencari taksi online. Berhubung  tempat kerja rena tidak begitu jauh dengan rumah yang ia tinggali, rena bisa sampai dengan cepat ke tempat yang
diberitahu Alina tadi.

Rena melangkahkan kakinya menuju kawasan  yang sebentar lagi menjadi tempat kerjanya, tetapi...

"Emphh--"

Seseorang membekap mulut rena dan membawanya tubuhnya begitu kesadaran rena hilang.

Rena membuka matanya, ia mengerjapkan matanya menatap sekeliling tempat yang baginya agak gelap itu.

"G-gue dimana? " Ucap rena lirih, jujur saja sekarang rena sangat ketakutan. Siapa yang berani-beraninya membawa ia kesini?

"T-tolong!!! " Teriak rena dengan suara yang bergetar.

"Hahahah"

Suara kekehan yang semakin dekat, menampilkan seseorang yang berani membawanya kesini.

"Alicia reinaza istrinya gevan, si ceo muda songong yang sudah m3ngalahkan perusahan saya"

"Bagaimana kabar anda nyonya? " Tanya laki-laki yang kira-kira berumur 30 tahun.

"Masih ingat saya?"

Rena mengeleng ketakutan. bagaimana Rena ingat, rena saja tidak pernah bertemu dengan laki-laki didepannya.

"Saya pernah datang ke pernikahan anda" Jelas laki-laki itu.

Laki-laki paruh baya itu melangkahkan kakinya mendekati rena, sedangkan rena langsung bergerak mundur menghindari jarak dengan laki-laki didepannya.

"Santai saja, saya tidak akan menyentuh anda nyonya kecil, saya hanya berbicara dengan anda" Ucap laki-laki itu sembari menampilkan senyuman menyeramkan

"Tolong sampaikan ini kepada suami anda yang terhormat itu.. "

"Jangan sok memimpin bramawijaya company, seharusnya perusahaan itu milik saya, saya hanya ingin mengingatkan saja."

" Jangan banyak tingkah, saya tunggu tanggal mainnya" Ucap laki-laki paruh baya itu, setelah mengucapkan itu laki-laki itu meninggalkan rena disana sendiri.

Rena menatap sekeliling nya dengan perasaan takut, seharusnya ia tidak berada ditempat ini.
Niat awalnya hendak mencari pekerjaan untuk meringankan tanggung an suaminya eh malah ketemu saingan perusahaan gevan.

Kaki rena melemas, rena menyandarkan tubuhnya disalah satu pepohonan besar disekitarnya. Yha, rena berada di tengah hutan.

Readers be like : perasaan tadi di kota deh, kenapa mendadak dibawa ke hutan?
Author said : yha terserah gue lah😂😂 yang buat cerita gua

Ia memeluk lututnya, pikirannya satu bagaimana ia bisa keluar dari hutan itu? Rena membuka tas selempang nya lalu mengambil handphone, hendak menghubungi gevan.

Tapi apa daya rena, jika dihutan tidak ada sinyal?

"Kakak.... "

"Rena takut.... " Monolog rena dengan mata yang berkaca-kaca.

Tiba-tiba sosok ibu-ibu paruh baya datang menghampiri rena. awalnya rena tampak takut, Rena berpikir di hutan Sangatlah jauh dari pemukiman jadi rena pikir ibu-ibu itu makhluk astral yang sering ia lihat di film horor.

"I-ibu manusia? " Tanya rena tak percaya.

"Iya atuh teh, saya mah manusia. Ini saya punya kaki, pakek sendal pula" Jawab ibu itu seraya memperlihatkan sendal swallow biru yang sedang ia pakek.

"Bukan setan kan? " Tanya rena memastikan.

"Saya mah seharusnya yang ngira itu atuh teh, teteh sih ngapain nangis ditengah hutan kayak gini? "

"Lha ibu juga ngapain? " Rena malah balik bertanya.

"Ibu mah cari kayu teh"

"Saya kesesat bu... " Jawab rena seadanya.

"Oo lah, emangnya teteh mah tadi mau kemana? "

"Saya mau ngelamar kerjaan" Jawab rena jujur.

Ibu itu menahan tawanya yang hendak meledak, bagaimana mungkin.

"Atuh teh, di hutan mah nggak ada perusahaan. Tetehnya ngelawak ini mah masak mau nyari pekerjaan di hutan, pantesan teh kesesat" Ucap Ibu itu tak habis pikir.

Melihat wajah melas perempuan didepannya, ibu itu akhirnya menawarkan diri mengantarkan rena menuju jalan keluar.

Sesudah keluar dari hutan itu. "Makasih yha bukk, ngak tau lah kalo tadi ibu ternyata setan, yang ada saya nggak bisa balik"

"Yha udah teh, ibu mah mau langsung cari kayu yha"

"Yha, sekali lagi makasih" Ucap rena sebelum ibu itu pergi dari pandangannya.

Buru-buru rena menghubungi gevan, begitu ditempat itu rena langsung mendapatkan sinyal.

"Kak... "

"Dimana? " Itu kata pertama yang keluar dari mulut gevan

"Pulang rena"

"Hiks, hiks... " Rena malah terisak disana.

"Hey, kenapa malah nangis? Lo dimana rena? " Tanya gevan panik.

"N-nggak tau k-kak,"

"Kak..... Takut"

"Rena sherlock kakak yha, kakak kesana. Kamu tenang dulu yha... " Titah gevan lembut.

gevan, my perfect husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang