(baby seo chenle 018)

273 10 0
                                    

Setelah proses persalinan yang penuh perjuangan, ruangan rumah sakit dipenuhi dengan kehangatan dan kebahagiaan. Haechan masih berdiri di samping Mark, matanya tidak pernah lepas dari bayi kecil yang baru saja lahir ke dunia. Dalam pelukan Mark, bayi mungil itu tampak tenang, meski baru saja menangis begitu keras. Haechan dengan hati-hati membelai kepala bayi mereka, mengusap lembut pipi Mark yang masih berlinang air mata.

"Kak, lihat dia…," bisik Mark dengan suara serak, matanya terpaku pada wajah kecil yang ada dalam dekapannya. "Dia luar biasa… dan sempurna."

Haechan menundukkan kepalanya, mencium dahi Mark dan bayi mereka secara bergantian. "Iya, sayang, dia sangat sempurna. Kamu hebat, Melk. Kamu luar biasa membawa dia ke dunia ini."

Mark tersenyum lelah, tetapi di dalam senyumnya tersimpan kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Mereka masih tenggelam dalam momen magis itu, membiarkan semua kebahagiaan mengalir di antara mereka.

"Kak, sudah terpikirkan belum, kita mau kasih nama siapa untuk dede?" tanya Mark pelan, sedikit ragu. Mereka sering berdiskusi soal nama, tapi belum memutuskan sampai saat ini. Momen inilah yang mereka tunggu.

Haechan memandangi bayi laki-laki mereka, yang sekarang tertidur di pelukan Mark. "Kaka pikir, karena dia bayi laki-laki yang kuat, kita bisa kasih nama *Chenle*," ujar Haechan dengan penuh keyakinan. "Nama yang sederhana tapi bermakna, seperti dia yang akan membawa sinar baru ke hidup kita."

Mark tersenyum mendengar nama itu. "Chenle…," ia mengulangi dengan lembut, merasakan nama itu begitu pas. "Iya, kak. Nama itu sempurna untuk dede. Chenle, anak laki-laki kita."

Mereka berdua seolah terhipnotis, mengulang-ulang nama itu di kepala mereka. Nama yang akan menemani perjalanan hidup anak mereka. Nama yang akan selalu mereka sebut dengan penuh cinta. Mark kemudian mengecup lembut kepala Chenle, seakan memperkenalkan dunia pada anaknya.

"Saatnya kita perkenalkan Chenle ke dunia, kak," ujar Mark dengan senyuman lembut, meski masih terasa sedikit lelah.

"Ya, sayang. Kita akan jadi keluarga yang luar biasa untuk Chenle," jawab Haechan, kemudian mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Bubu Taeyong dan Daddy Jaehyun yang pasti sudah tidak sabar mendengar kabar baik ini.

Tidak lama kemudian, Bubu Taeyong dan Daddy Jaehyun tiba di rumah sakit. Mereka bergegas masuk ke kamar, wajah mereka penuh dengan antusias dan kegembiraan. Begitu mereka melihat Mark yang sedang menggendong Chenle, air mata kebahagiaan langsung mengalir dari mata Taeyong.

“Melk, oh Tuhan… dia begitu indah. Selamat, sayang,” ucap Taeyong dengan suara yang bergetar, lalu memeluk Mark dengan penuh kehangatan.

"Terima kasih, Bubu," jawab Mark sambil tersenyum, lalu mengalihkan pandangan ke Jaehyun yang tampak lebih tenang, meskipun matanya juga penuh haru.

“Selamat, Mark. Dia tampak kuat seperti kamu,” ujar Jaehyun, sambil menepuk bahu Haechan dengan bangga.

“Namanya Chenle,” tambah Haechan dengan senyum bangga.

Taeyong langsung tersenyum lebar. “Nama yang indah. Chenle… bayi yang kuat. Dia akan tumbuh menjadi anak yang hebat, seperti orang tuanya.”

Jaehyun mengangguk setuju, lalu menatap bayi yang tertidur dengan damai di pelukan Mark. “Kalian akan menjadi orang tua yang luar biasa untuk Chenle.”

Mark tersenyum, menahan air mata bahagia yang kembali menggenang. “Kami akan berusaha sebaik mungkin, Daddy.”

Setelah beberapa saat berbincang dan menikmati momen bersama, Bubu Taeyong dan Daddy Jaehyun memberikan ruang untuk Haechan dan Mark agar bisa beristirahat dan menikmati waktu bersama Chenle. Saat kamar menjadi tenang, Mark menatap Haechan, yang duduk di sebelahnya dengan tangan lembut memegang lengan bayi mereka.

"Kak, Melk merasa... semuanya akan baik-baik saja. Dengan kamu di sini, dengan Chenle di sini. Kita akan baik-baik saja, kan?"

Haechan tersenyum lembut, lalu mencium dahi Mark lagi. "Iya, sayang. Kita akan baik-baik saja. Kita sudah jadi keluarga yang lengkap sekarang. Kita punya Chenle. Semua akan berjalan indah, dan kaka akan selalu ada untuk kalian berdua."

Mark menarik napas lega, merasakan beban berat yang dulu menghantuinya perlahan menghilang. Ia tahu, perjalanan mereka baru saja dimulai. Akan ada banyak tantangan yang datang, tetapi selama mereka bersama, Mark yakin semuanya akan terlewati.

Dengan bayi laki-laki mereka di pelukan, dan cinta yang begitu besar mengelilingi mereka, Haechan dan Mark tahu bahwa masa depan yang cerah menanti di depan mereka. Dan kini, mereka bukan hanya berdua lagi, tetapi bertiga—dengan Chenle sebagai pusat dari dunia baru yang akan mereka bangun bersama.

---
tbc~~~

Baby Lion (HyuckMark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang