8

279 43 3
                                    

Pagi hari pun tiba, shani lebih dulu terbangun dari tidurnya, saat dia membuka mata hal pertama yang dia lihat adalah wajah damai adik bungsunya yang masih terlelap dalam pelukannya. Posisi mereka tidur saat ini adalah gita paling pojok kiri karena lengannya yang terluka, jadi dia tidur paling ujung supaya lukanya tidak tersenggol, disebelahnya shani, gracia, cindy dan jinan paling pojok kanan.

Setelah puas memandangi wajah adiknya itu, shani beralih membangunkan gracia, cindy dan jinan terlebih dahulu, setelah itu baru gita

"Ge... Bangun ge, udah pagi" ucap shani mengelus lembut kepala gracia

"Hmmm,, bentar ci 5 menit lagi" ucap gracia yang masih memejamkan matanya

" Yaudah, 5 menit lagi bangun ya, langsung mandi" ucap shani beralih membangunkan cindy

"Cin, bangun cin" ucap shani mengelus lengan cindy

"Uughhh... Iya ci" ucap cindy bangun beralih duduk sambil mengumpulkan nyawanya

"Sekalian bangunin jinan ya, habis itu langsung mandi, cici mau mandi dulu" ucap shani beranjak dari tempat tidur

"Iya ci, ehh itu gracia sama adek nggak dibangunin ci,?" Tanya cindy yang melihat gracia dan gita masih tidur

"Gracia udah cici bangunin tadi, katanya 5 menit lagi, kalau adek biarin aja dulu cin, kayaknya kelelahan dia, nanti selesai siap-siap cici bangunin adeknya" ucap shani

"Ohh, okay ci" ucap cindy

Shani pun berlalu masuk ke kamar mandi sementara cindy membangunkan jinan yang tidur disampingnya

"Nan, jinan bangun yuk dah pagi" ucap cindy lembut sambil mengelus kepala jinan

"Hmmm,, iya kak" ucap jinan membuka matanya

"Mandi sana, kamu ada kuliah pagi kan?" Ucap cindy masih mengelus rambut jinan

"Iya kak, aku ke kamar dulu ya mau siap-siap, cup" ucap jinan bangkit dari tidurnya dan mencium pipi cindy lalu keluar dari kamar shani.

Cindy pun ikut keluar dari kamar shani untuk siap-siap kerja, tetapi sebelum keluar dia menghampiri gita yang masih tertidur pulas kemudian mencium sekilas bibir gita.

Cup.

"Nyenyak banget tidurnya dek" ucap cindy tersenyum sambil mengelus kepala gita. Setelahnya baru dia keluar dari kamar shani.

Setalah kepergian cindy, gracia pun terbangun dari tidurnya, dia melihat disekelilingnya hanya ada gita saja yang masih tertidur, dia pun mendekat pada gita dan langsung memeluk gita, menyembunyikan kepalanya diceruk leher gita dan mendusel disana sehingga mengusik tidur gita.

"Eughhh.." lenguh gita terusik

Sementara gracia tidak peduli dengan itu dan tetap mendusel dileher gita sambil sesekali mencium lehernya.

"Cii,, ci geee" ucap gita yang tahu siapa pelaku yang menggangu tidurnya, karena ini merupakan kebiasaan gracia kalau tidur dengannya

Gracia memang selalu seperti itu kalau sudah tidur bareng gita, dia akan memeluk gita, mendusel diceruk lehernya dan menciuminya. Entah siapa yang adek pikir gita

"Ahh,, cigee, udah ci, geli" bangun gita menahan kepala gracia supaya menghentikan aksinya

"Ishh, bentar dek" ucap gracia mengeratkan pelukannya dan semakin menenggelamkan wajahnya diceruk leher gita

"Ci, aku mau ke kamar, mau siap-siap ke sekolah ci" ucap gita masih berusaha terlepas dari gracia

"Iya, bentar lagi dek, cici kangen tau peluk kamu" ucap gracia mengangkat kepalanya menatap gita

Too Much LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang