5

294 43 6
                                    

Motor gita melaju kencang kearah preman-preman itu hingga membuat mereka terkejut dan reflek menghindar dan beberapa dari mereka terjatuh karena gita menyenggol dengan motornya. Motor gita berhenti dan dia turun dari motornya menghadap para preman tersebut tanpa melepas helmnya.

"Woyy,, siapa lo?" Nggak usah ikut campur lo!" Teriak salah satu preman itu.

Gita tidak menjawab, namun dia langsung berlari menerjang preman yang berteriak itu tepat dimukanya dan membuat preman itu tersungkur.
Preman lain yang melihat teman mereka tersungkur pun tidak tinggal diam, mereka langsung menyerang gita, preman yang dihadapi gita berjumlah 5 orang.

"Habisi dia" ucap preman yang sepertinya boss mereka.

Gita yang memang punya basic bela diri, dengan mudah menghindari serangan demi serangan yang dilontarkan kepadanya, sambil menunggu celah untuk menyerang balik.

Bugh.

Saat gita mendapatkan celah dia langsung melayangkan satu pukulan keras tepat di ulu hati salah satu preman itu yang membuatnya seketika batuk darah dan tersungkur pingsan.

Pertaruhan terus berlanjut dengan gita yang menyerang satu persatu dari mereka.

Bugh...
Bugh...
Bugh...

Tiga pukulan gita layangkan ke masing-masing preman yang menyerangnya tepat hidung, pelipis dan ulu hati mereka, hingga membuat mereka meringis kesakitan.

Satu orang preman yang tersisa kini mengambil ancang-ancang untuk menyerang gita, mereka pun bertarung dengan gita melayangkan tendangan tepat didada preman itu.

Bugh.

Preman itu tersungkur kebelakang meringis dan batuk darah karena tendangan gita yang kuat. Melihat itu gita hanya tersenyum remeh dari balik helmnya.

Melihat mereka semua sudah tumbang gita berbalik arah, berjalan mendekati mobil yang dicegat preman-preman itu. saat gita sudah didekat mobil ternyata dari belakang ada preman yang bangkit memegang pisau berniat menusuk git.

Gita yang hendak mengetuk kaca mobil melihat pantulan bayang orang dibelakang yang akan menyerannya membuat gita membalik badan, supaya tidak kena serangan tetapi gita kurang cepat, alhasil lengan kirinya terkena pisau dari preman itu. Darah segar mengalir mulai membasahi lengan gita.

Gita yang kesal karena diserang dari belakang langsung melayangkan pukulan bertubi-tubi pada preman itu tanpa menghiraukan lukanya yang mengeluarkan darah.

Bugh..
Bugh..
Bugh..
Bugh..
Bugh..

Preman yang yang menerima pukulan gita hanya pasrah, dan tidak langsung tidak sadarkan diri. Melihat itu gita langsung melihat ketiga preman lainnya yang masih meringis kesakitan.

"Kalau kalian nggak mau bernasib sama kayak teman kalian ini, cepat pergi dari sini dan bawa teman kalian ini!" Ucap gita datar dari balik helmnya.

Mendengar perkataan gita dan merasakan aura ingin membunuh dari gita membuat para preman itu seketika ngeri, dan langsung mengangkat temannya yang pingsan ke motor mereka dan berlalu pergi dari sana dengan terburu-buru.

"Ahh sial!" Umpat gita merasakan sakit dilengannya yang terluka.

Setelah kepergian para preman itu, gita kembali menghampiri mobil itu dan mengetuk jendela depan.

Tok... Tok... Tok...

Pemilik mobil yang masih syok langsung kaget dengan ketukan kaca mobilnya, melihat siapa yang mengetuk dia masih ragu membukakan pintu, karena gita masih menggunakan helmnya.

Too Much LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang