Jennie membawa mobil dengan kecepatan tinggi, dia mengabaikan semua orang yang ada di jalanan. Jennie meremas setirnya, air matanya menetes, Jennie menyesal karena telat menjemput Lisa"Maaf sayang" gumam Jennie
Jennie turun dari mobilnya, dia berlari mencari ruangan Lisa
Jennie melihat kanan kirinya melihat satpam sekolahan Jennie menghampirinya
"Pak?"
"Miss Jennie"
"Putri saya dimana?"
"Disana Miss"
Jennie berlari ke arah yang ditunjuk namun di ambang pintu dia menghentikan langkahnya, dadanya sesak, air matanya tak berhenti menetes
"PERGI DARI SINI!"
"PERGI!"
Lisa berteriak sambil menutup kedua telinganya, Lisa memarahi semua orang disana, sorot matanya menunjukkan ketakutan, Lisa tidak terlihat seperti Lisa yang dikenal oleh ibu nya sendiri
Jennie menghampiri Lisa, dia membantu perawat dan dokter menenangkan Lisa
"Lisa ini mommy"
Jennie menahan kedua tangannya meminta Lisa untuk melihatnya
"Ini mommy sayang"
"Lisa, ini mommy"
Lisa dengan sengaja mendorong Jennie hingga terjatuh "PERGI, JANGAN SAKITI AKU!" Pekik Lisa
Lisa menggelengkan kepalanya "PERGI PERGI PERGI"
Dokter segera menyuntikkan bius dalam infus Lisa, perlahan teriakan Lisa tak terdengar, matanya menjadi sayu dan perlahan Lisa tertidur "pergi, jangan sakiti aku" lirih Lisa
Jennie terisak-isak sambil menutup mulutnya, badannya bergetar "maaf sayang"
Flashback on
"Ayo kita mulai sekarang, kau membuang banyak waktu ku" ujar kai dengan senyuman di wajahnya
Lisa menggelengkan kepalanya "pergi, jangan lakukan itu aku mohon"
"Kau harus melakukannya bersama ku, aku sudah memperhatikan mu sangat lama dan kau sangat menarik"
Lisa memberontak saat kai melepaskan kancing seragamnya
"LEPASKAN AKU!"
"tenanglah, kau akan menikmati peran mu"
"AKU BUKAN JALANG MU DASAR PRIA BAJINGAN!" bentak Lisa
Tanpa aba-aba kai mengambil balok di sekitar mereka "AKU SEMPURNA!" Bentak kai
Kai melayangkan pukulan tepat di pelipis Lisa dan perlahan kesadaran Lisa menghilang. Kai membuang balok lalu mendekati kembali Lisa
"Jika kau tak melakukannya biar aku saja yang melakukan itu"
Kai mulai mencium bibir Lisa, melumatnya walau tanpa balas, tangan kai menjalar ke dada Lisa di sela-sela ciuman kai tersenyum puas
Kai perlahan melepas seragam Lisa kemudian dia menatapnya dengan tatapan lapar "seperti yang ku harapkan" ucap kai
Kai melepaskan sabuk nya hendak melepaskan celananya namun suara keras menghentikannya, kai berbalik badan melihat segerombolan polisi bersama satpam sekolah yang menodongkan pistol padanya
"Ah sial!" Batin kai
"Berlutut!" Pekik salah satu polisi
Kai berlutut sambil mengangkat kedua tangannya pandangannya menunduk namun tak ada wajah bersalah pada dia