Kai terengah-engah di tengah-tengah tuhan, dia membungkuk terbatuk-batuk"Apa itu tadi dan dimana aku?"
Kai melihat wanita bertopeng menatapnya, wanita meletakkan pistol panjang di bahu nya
"Siapa kau!?" Teriak kai
Wanita itu menodongkan pistol seketika kai melebarkan matanya, dia perlahan mundur, satu tembakan mengenai pohon kai berlari menjauh
"Tidak semudah itu Ferguso" ucap Jisoo
Jennie mengintai dari balik semak-semak, dia menurunkan pistolnya Jennie melihat ke arah kanan, rose berjongkok kemudian dia menunjuk segera Jennie dan Rose membidiknya
Kai meloncat-loncat menghindari serangan itu dia masuk dalam semak-semak, kai menemukan sebuah tas dia membukanya
Menghindar atau terbunuh
Tulisan merah itu membuat rasa takut kai semakin menjadi-jadi, kai mencari sesuatu di dalam tasnya tapi tetap saja tidak ada apapun
Tanpa berlama-lama kai membawa tas kecil itu berlari bersamanya
Irene sedang mengisi pelurunya, dia di rumah pohon Irene memantau kai dari atas
"Lisa para aunty mu ini akan membunuh dia bahkan aunty akan membawa kepalanya jika Lisa ingin"
Irene menggunakan teropongnya untuk melihat pergerakan kai
Jisoo sedang mempersiapkan senjatanya namun pergerakannya terhenti saat menyadari ada orang yang sedang mengintainya
Jisoo menembak ke arah semak dan ternyata itu adalah kai, kai berlari kembali menjauhi Jisoo
"Kau memancing ku maka aku akan mendatangi mu" desis Jisoo
Jisoo berlari mengejar kai sambil memainkan pistol
"Lari kemanapun kau berlari kami akan tetap menemukan mu" teriak Jisoo
Kai terjatuh dia melihat kebelakang dengan santai Jisoo berjalan ke arahnya, kai menggelengkan kepalanya "tidak, jangan bunuh aku"
Jisoo membidik kai seketika kai menutupi wajahnya
"Jangan sekarang Jisoo, kita mainkan terlebih dahulu bajingan itu"
Suara dari headset bluetooth nya mampu menahan pergerakan Jisoo, Jisoo menahan amarahnya tapi tangannya tetap membidik kepala kai
Perlahan kai menurunkan tangannya melihat Jisoo tak bergerak kai berdiri dia berlari kembali
"Eonnie di atas"
Jisoo melihat ke atas, Irene melambaikan tangannya Jisoo memberi jempol pada Irene setelah itu dia kembali lagi ke tempatnya
"Dimana dia?"
"Arah jam 7"
"Jennie, Rose jangan berpecah"
"Aku faham eonnie"
Jennie mengangguk menatap Rose begitupun Rose, mereka segera berlari ke arah jam tujuh
"Tetap disisi kanan Rose"
Rose mengangguk, Rose berjalan sambil memutar badannya, menodongkan pistol kesembarang arah sementara Jennie fokus ke depan dan sisi kiri
Jennie memberi kode aman pada Rose dan Rose mengangguk. Suara tembakan membuat mereka waspada Rose dan Jennie berpencar untuk sementara waktu
Di belakang pohon besar Jennie melihat Kai yang berlari menghindari tembakan, baju kai basah karena keringatnya
Jennie melihat ke atas ternyata Irene sedang menembak kai, Jennie hanya melihatnya