chapter 14

1K 153 48
                                    

Entah sudah berapa lama Seokjin berjalan bolak-balik mengitari kamarnya. la mengigit jarinya seraya menatap ponselnya. Padahal tinggal memencet tombol hijau dan selesai. Namun kenapa sulit sekali?!

Layar ponselnya sudah tertera nomer
perusahaan Jungkook. Tetapi bingung akan berbicara seperti apa. Akankah Seokjin langsung menanyakan receptionist bahwa halmonie nya ingin bertemu CEO mereka Jungkook. Yang ada Seokjin langsung dianggap pasien yang kabur dari RSJ.

"Pencet tidak ya? Kalau gak nanti Halmonie marah...lsh, gimana ini..." Kepala Seokjin pusing kepalang.

Seokjin pun tidak tahun alasan Halmonie nya ingin bertemu Jungkook. Seharusnya Seokjin tidak menceritakan apa yang terjadi, maka itu halmonie tidak tahu kalau Jungkook sedang berada di Aussie.

Seokjin menyesal sekarang. Rasanya ingin menghilang saja. Sudah begitu saat ia meninggalkan Jungkook, pria itu meringkuk kesakitan akibat tendangan Seokjin pada aset jungkook. Jika Seokjin menghubungi Jungkook dan mengatakan halmonie nya ingin bertemu dan mengatakan halmonie nya ingin bertemu, bisa-bisa Jungkook kegeeran.

Mau taruh dimana muka Seokjin. Seokjin sudah merasa dirinya keren saat menampar dan menendang Jungkook dan sekarang ia justru yang menghubungi jungkook duluan?! Seokjin
pun menjambak rambutnya pelan.

"Masa bodo lah!" Seokjin langsung
memencet tombol hijau dan baru dering pertama sudah langsung diangkat.

Terdengar suara perempuan berbicara
bahasa inggris dengan aksen Aussie
yang jujur sulit dipahami oleh Seokjin.

Setelah berbincang dengan receptionist, Seokjin ditolak berbicara dengan Jungkook karena tidak membuat janji sebelumnya dan alasan Seokjin pun tidak masuk akal.

Seokjin beralasan ingin berbicara dengan Jungkook karena ada urusan pribadi dan receptionist menjawab kenapa tidak menghubunginya langsung saja. Seokjin di skakmat.

Menyadari receptions nya ingin menutup telponnya, buru-buru Seokjin berucap cepat.

"Bilang Seokjin mencarinya. Kumohon
katakan pada Jungkook secepatnya. Terima kasih." Seokjin langsung memutuskan telfonnya sepihak. la tidak tahu apakah receptionist itu akan mengatakannya pada Jungkook
atau tidak. Yang penting ia sudah
mengatakannya.

***

"Sir."

Jungkook memberhentikan langkahnya saat seorang receptionist memanggil nya. la pun menoleh.

"Maaf sebelumnya. Tadi ada seorang
menelepon dan mencari anda."

"Siapa?"

"Kalau tidak salah ia tadi mengatakan
namanya Seokjin."

Seokjin merenggangkan kedua tangannya saat suara ketukan pintu kamarnya terus berbunyi.

"Tuan, Nyonya menyuruh anda bangun dan cepat turun ke bawah."

Suara pelayan dari balik pintu membuat Seokjin bangkit dari kasurnya Melangkah perlahan keluar kamar, tidak perduli penampilannya berantakan bagai Zombie. Saat menuruni tangga Seokjin bisa mendengar halmonie nya tengah mengobrol dengan seseorang.

Matanya yang berat belum sepenuhnya
terbuka tidak bisa melihat halmonie nya dengan berbicara dengan siapa.

"Nah ini anaknya" halmonie menyadari
kehadiran Seokjin. Namun saat memihat
penampilan Seokjin, Halmonie nya melotot.

"Seokjin!"

Tubuh Seokjin tersentak kaget, matanya
langsung terbuka sempurna.

"Hah?!"

Mendapatkan Halmonie nya melotot kaget padanya membuat seokjin bingung. Saat menyadari halmonie menatap pada bajunya, Seokjin pun menunduk. Pantas saja Halmonie nya tadi berteriak, sebab Seokjin baru menyadari ia memakai pakaian tidur satin merah yang terlihat sexy.

Its MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang