chapter 19

659 133 18
                                    

"Hati-hati," ucap Seokjin saat keduanya
melangkah memasuki lift. Tidak
mengambil resiko jika Seon berjalan
menuruni tangga. Sebab tangga
rumah Jungkook ini tinggi dan pijakannya tinggi-tinggi.!

Saat sudah keluar dari lift, Seokjin dapat
bisa melihat Jungkook tengah duduk dengan eomma nya. Dahinya mengekerut bingung.

Tidak hanya Jungkook dan Jeon Semi yang berada di sana, namun ada satu orang lagi. Seokjin tidak bisa mengenalinya karena seseorang itu membelakanginya.

Seokjin melangkah pelan, menyeimbangi jalan Seon yang pelan. Ketukan sepatu yang Seokjin kenakan membuat para mata menoleh ke arahnya.

Jantung Seokjin seolah berhenti
berdetak. Nafasnya sesak. Sontak ia
memberhentikan langkahnya. Bagaimana bisa Tante Kim Hana berada di sini?!

***

Jungkook keringat dingin saat Tante Han menatapnya lamat-lamat.

"Tante Han ?"

Tak sadar Seokjin meneteskan air matanya melihat Kim Hana yang berada di depannya duduk menatap nya. Ingin rasanya Seokjin langsung berlari dan memeluk Tante nya itu, orang yang sudah seokjin anggap seperti eomma nya sendiri yang telah mengurusnya dengan baik setelah kematian kedua orangtuanya.

Namun melihat sirat mata Kim Hana menatap kecewa, Seokjin hanya
bisa berdiam. Kalau tidak ada Seon
yang menggoyangkan tangannya serta
memanggilnya, mungkin Seokjin akan diam saja seperti patung.

"Mommy" panggil Seon seraya
menggoyangkan tangan Seokjin.

Seokjin mengerjapkan matanya. Satu
tangannya mengusap pipinya, menoleh ke bawah menatap Seon.

"Kenapa sayang?"
ucapnya dengan suara bergetar.

"Ayo, kenapa berhenti?" Seon menarik
tangan Seokjin.

Mau tidak mau Seokjin melanjutkan
langkahnya walau berat. Tapi saat
matanya tak sengaja bertabrakan
dengan Jungkook, pria itu menangguk
pelan seolah menenangkannya dan meng kodenya agar duduk di sampingnya juga.

Seon langsung naik ke pangkuan Jungkook saat Seokjin sudah duduk di samping pria itu.

Seon tersenyum pada Jungkook dan
dibalas oleh jungkook. Semua itu disaksikan oleh semua yang ada disitu bagaimana Jungkook hanya melalui tatapan saja sudah terlihat kasih sayangnya pada Seon.

"Daddy nanti malam cerita dino lagi ya," ucap Seon antusias.

"'Siap" jawab Jungkook.

"Seon, kamu nggak mau peluk Oma mu ini?" seru Kim Hana yang sedari menontonnya.

Seon menoleh bingung menatap wanita paruh bayah yang duduk di hadapannya.

Kim Hana yang gemas terkekeh.

Lalu Seokjin mulai memberanikan dirinya untuk membuka suara.

" Tante...i..itu a... aku akan menjelaskan nya tant...."

" Jin...Tante sudah mengetahui semuanya..selama ini Tante hanya bisa diam saja..mau marah percuma semua sudah terlanjur.. halmonie yang menceritakan semua nya kepada Tante semenjak kamu di Aussie. Awal nya memang Tante syok..Tante tidak tau mau bagaimana lagi. Yang pasti Tante selalu mendoakan kamu setiap hari Agar kamu selalu bahagia jin. Dan untuk apa berlarut dalam kesedihan. Jadi Tante minta kamu sehabis ini buat semua kejadian ini menjadi pelajaran. Pelajaran bagi kamu kedepannya untuk tidak memutuskan keputusan secara gegabah

"Maaf...Maaf...Maafin Jin, Tante" isak Seokjin. Isak Seokjin semakin kencang,Jungkook pun membawa seokjin kedalam dekapannya seraya
mengelus punggung Seokjin.

"Sudahlah Jin jangan bersedih lagi. Sudah, sudah. Kamu tidak usah khawatir. tante sudah memaafkan kamu dari dulu. Sekarang Tante mau nanya ke Jungkook sudah merencanakan pernikahan? Karena kalian harus cepat menikah. Kalau ditunda, Seon akan semakin bingung menanyakan status hubungan kalian,"ucap Kim Hana.

"Sudah selesai semuanya, Tante. Tinggal
booking gedung dan cetak undangan
aja. Karna menunggu tanggal yang
ditentukan" jawab Jungkook..

Kim Hana mengangguk.

"Bagus. Saya suka pria yang bergerak cepat.

"Bawa Seokjin ke atas, tenangkan dia
terlebih dahulu," ucap Kim Hana yang tidak tega melihat Seokjin tidak berhenti menangis.

Jungkook pun sigap langsung mengendong Seokjin ala bridal style menuju ke atas dan semua itu di saksikan Jeon Semi dan Kim Hana. Seokjin menutupi wajahnya di dada bidang Jungkook. Jungkook benar-benar membuatnya malu.

Kemudian Kim Hana sudah memulai ngobrol dengan Eomma Jungkook.

***

"Sayang." Jungkook mengusap punggung menenangkan. Kini keduanya sudah berada di kamar Jungkook. Hanya mereka berdua namun Seokjin belum berhenti menangis. Jungkook jadi kalut sendiri menenangkannya.

"Aku kaget Banget Tante Han  tau
semuanya dari dulu, ucap Seokjin disela
isakannya.

"Ingat apa yang dibilang tadi? Jadikan
pembelajaran. Jangan gegabah ya,
sayang. Kalau apa-apa harus cerita ke
aku. Apalagi kita udah mau menikah.
Kamu harus terbuka sama aku dan begitu sebaliknya. Komunikasi itu penting, kalau ada perasaan kamu yang nggak enak tentang aku dan nggak suka saat aku ngelakuin sesuatu. Kamu bicara ya, kita diskusi bareng. ltu kunci hubungan, Jin."

Jungkook menatap dalam Seokjin
Isakan Seokjin sudah berhenti, digantikan oleh wajahnya yang memerah karena dipandang begitu lembut oleh Jungkook.

"Yahh, salting dia." Jungkook tertawa.

"Diam ah!" rengek Seokjin.

"I love you." Jungkook mengecup dahi Seokjin. Seokjin langsung memeluk Jungkook erat.

"I love you to...."








1 chapter lagi book ini selesai yaaa 🥰

Its MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang