chapter 15

1K 131 21
                                    

Seokjin ingin pingsan rasanya. Saat
mendapati Seon menghampirinya dan
menarik lengannya. Dengan ekspresi
kesal Seon mendorong lengan Jungkook
dengan tangan kecilnya. Terlihat sangat
kesal melihat Seokjin dipeluk oleh Jungkook.

"Jangan peluk Mommy aku!"

Jungkook sontak mundur melepaskan
pelukannya. Seon langsung naik ke
pangkuan Seokjin dan memeluknya. Anak kecil itu menoleh menatap Jungkook yang berdiri kaku.

Dengan bibir yang mengerucut kesal.

"Kamu siapa? Jangan peluk Mommy aku! Mommy nggak boleh dipeluk siapapun selain aku dan Halmonie!"

Jungkook menatap seorang anak kecil itu seksama. Setelah membuat Seokjin terkejut akan pengakuannya kini pria itu terkejut akan fakta Seokjin sudah mempunyai anak dan Jungkook pastikan itu adalah anaknya. Sebab wajahnya sangat mirip dengan dirinya semasa kecil.

Seokjin tidak tahu harus bereaksi seperti
apa. Tidak menyangka akan secepat ini
terungkap. la tidak berani melihat reaksi Jungkook. Seokjin sempat melirik dan Seokjin menyesal karena Jungkook menatapnya bagai harimau kelaparan.

Jungkook sangat pintar, pasti bisa tahu langsung kalau ini adalah anaknya. Seokjin semakin menciut saat Jungkook berjongkok di hadapannya dan ternyata bukan menatap ke arahanya melainkan ke Seon.

"Hai," sapa Jungkook pada Seon yang masih menatapnya kesal.

Seon tidak menjawab. Anak lelaki itu
bersedekap dada.

"Maaf ya tadi aku peluk Mommy kamu."

Seon masih tidak menjawab, justru
menatap wajah Jungkook dengan serius. Kedua alisnya menekuk ke bawah, seperti memikirkan sesuatu.

"Uncle, pacal Mommy?" tanya Seon.

Tidak hanya Jungkook yang kaget, Seokjin ikut kaget mendengar anaknya menanyakan hal seperti itu.

"Seon, sama sus dulu ya, nanti Mommy nyusul ke atas.." Seokjin bangkit, baru ingin menyerahkan Seon pada susternya yang sedari tadi menunggu di dekat pintu, Seon menggeleng cepat.

"No, Mommy!" Dengan jari telunjuknya ikut bergoyang.

"Mommy mau bicara sama uncle ini dulu. Kamu sama sus dulu, janji Mommy langsung ke atas nanti" ucap Seokjin.

"No, no, no, no!" teriak Seon. Tetap kekeh tidak ingin lepas dari Seokjin.

Melihat raut wajah Seokjin yang sepertinya sudah kesal, Jungkook memberanikan diri membujuk Seon juga.

"Anak laki-laki nggak baik teriak begitu apalagi sama mommy nya. Mommy tadi minta Seon keatas dulu nanti secepat nya disusul. nggak tinggalin Seon lama lama. Seon anak baik kan? Nanti Uncle beliin boneka dino yang banyak. Seon suka dinosaurus bukan?"

Seon menangguk.

"Beli yang banyak?"

"Satu tokonya juga boleh, apa mau
pabriknya sekalian"

Ucapan Jungkook sontak membuat Seokjin melotot menatap Jungkook, seolah berkata jangan bicara aneh-aneh.

"Woah!" Wajah Seon berbinar setelah mendengar ucapan Jungkook.

Jungkook terkekeh.

"Tapi nurut dulu apa kata mommy kamu tadi."

Dengan cepat Seon mengangguk
semangat.

"Turun, Mommy,' ucapnya pada Seokjin.

Seokjin menurunkan Seon dari
gendongannya. Anak itu langsung
berlari menuju susternya dan menarik
pergelangan susternya keluar ruangan. Terlihat jelas Seon senang saat dijanjikan akan dibelikan boneka dino yang banyak oleh Jungkook.

"Tunggu dulu." Jungkook langsung berucap saat Seokjin ingin menggerutu padanya.

"Jelasin dulu kenapa kamu tega
sembunyikan ini semua, Kim Seokjin?"



***

Setelah Seokjin menjelaskan semuanya
mengenai ia menyembunyikan Seon
karena salah satunya menduga Jungkook sudah berkeluarga jadi Seokjin lebih baik tidak memberitahu Jungkook, tidak ingin merusak keluarga Jungkook.

Respon Jungkook tidak habis pikir. Kecewa bercampur bahagia ternyata selama ini ia punya anak. Setelah mengenal sosok Seokjin, Jungkook tahu kalau sifat Seokjin selalu menyimpulkan sesuatu langsung, padahal belum tentu itu benar adanya.

Kini Seokjin kembali ke rumah Seokjin atau lebih tepatnya rumah Halmonie Seokjin dan membawa sebuah surat surat mengenai event wedding organizer yang pernah Jungkook tunjukan saat pertemuan pertama kalinya dengan Seokjin di kantornya.

Singkat cerita. Memang Jungkook kaget
tidak tahu menahu kalau Seokjin berada
di Aussie selama ini. Namun, setelah tidak sengaja melihat daftar nama lamaran yang akan melamar di perusahaannya, Jungkook terkejut
menemukan nama Seokjin dan dari situ ia langsung membooking event wedding
organizer.

Jungkook pun tidak mengerti kenapa ia
melakukan hal itu, padahal hal seperti
pakaian, gedung, dan lain-lainnya saja
belum dipikirkan. Pada saat itu Jungkook takut, takut jika Seokjin pergi lagi. Jadi yang ada dipikiran Jungkook hanyalah cara agar Seokjin tidak pergi darinya, dengan menakuti Seokjin seolah Jungkook sudah mempersiapkan acara pernikahan untuk mereka.

"Kamu nggak bercanda kan?" Seokjin
menatap iPad Jungkook yang memperlihatkan beberapa jas dari desain ternama.

"Siapa yang bercanda?" Kali ini Jungkook serius sudah mempersiapkan acara pernikahannya dengan Seokjin.

Setelah mengetahui Seokjin selama ini mempunyai anak darinya, Jungkook tidak bisa menunggu lebih lama. la harus secepatnya mengikat Seokjin dalam ikatan pernikahan.

Seokjin sebenarnya ingin menolak. Namun sudah seminggu lebih melihat interaksi Seon dan Jungkook yang semakin dekat, namun Seon masih belum tahu kalau Jungkook adalah Daddy kandungnya yang selama ini anak itu cari.

Seokjin ingin memberitahu, tetapi Jungkook menolak. Karena Jungkook masih ditahap pendekatan dengan Seon. Jika langsung diberitahu, reaksi Seon takutnya menjauhi Jungkook. Jungkook ingin lebih dulu mengambil hati Seon agar menyukainya sepenuhnya.

"Tante Han belum tahu mengenai Seon. Gimana bisa kasih tahu acara pernikahan duluan?"

Acara yang dipersiapkan oleh Jungkook sekitar 4 bulan lagi. Kepala Seokjin langsung pusing seketika.

"Gapapa, aku yang akan jelasin semuanya ke Tante Han. Aku yang salah, aku salah udah hamilin kamu dan nggak ada disamping kamu selama pertumbuhan Seon. Kamu tenang aja, serahin semuanya ke aku," ucap Jungkook.

Seokjin menggeleng pelan.

"Nggak bisa begitu. Aku ngelakuinnya sama kamu tanpa paksaan. Berarti aku siap resiko dari sex di luar nikah dan salah satunya hamil.!"

" Aku harap semua nya nanti berjalan lancar dan aku juga mau setelah pernikahan kita nanti aku bisa menjadi istri yang baik untuk kamu Jungkook."

Jungkook tersenyum bangga mendengar ucapan Seokjin.

"Kamu lebih dewasa sekarang."

Seokjin mendengus, menutupi
kegugupannya yang sedang ditatap Jungkook dengan intens.

"Semenjak hamil aku mulai belajar
ngendaliin emosi, pikiran agar selalu
positif, mengambil keputusan dengan
benar, dan banyak lagi."

"Semua itu aku lakuin buat Seon. Agar
pertumbuhan anak aku baik."

Sebelum belajar itu semua, Seokjin semasa kuliah mudah terpancing emosi, selalu overthinking, mengambil keputusan tidak dengan kepala dingin. Contohnya seperti ia melarikan diri ke Aussie mencari tahu dulu kebenaran apa yang dilihatnya saat itu.

"Kamu berhasil jadi orang tua yang baik, Jin,," puji Jungkook.








Seon gak lama nanti kamu pasti bakal cepet punya adek 🤣

Its MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang