BUMANTARA: Target

53 10 4
                                    

Tidak ada yang bisa membawamu pada kebaikan, kecuali dirimu sendiri,

Materi Referensi Cerdas Cermat Olimpiade Sejarah ke-11 Mega Buana Company

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Materi Referensi Cerdas Cermat Olimpiade Sejarah ke-11 Mega Buana Company

1. Penduduk Militer Jepang di Indonesia
2. Perkembangan Pemerintahan Orde Baru
3. PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta
4. Pengertian Sejarah

Bumantara men-stabilo kalimat pilihan dan langsung mencari materinya di buku yang ia punya. Materi referensi yang ia punya ada 100 poin, belum lagi materi referensi yang dijanjikan bu Eka padanya.

"Tara,"

Bumantara menoleh dan mendapati bu Eka yang datang menghampirinya dengan membawa setumpuk kertas, yang ia yakini adalah materi sejarah.

"Kamu dapat materi itu dari siapa, nak?" Tanya bu Eka sembari mendudukkan diri di kursi seberang.

"Dari apik, bu. Ini materi dari pembuat acara," jawab Bumantara.

Bu Eka manggut-manggut kecil, kemudian menyodorkan lembaran kertas yang ia punya.

"Ini materi yang ibu punya. Karena ibu pernah jadi panitia sebelumnya, jadi ibu simpan beberapa materi yang pasti muncul. Sekarang juga ibu jadi panitia nya, sih. Jadi ibu bakal membimbing kamu," tutur bu Eka berujar.

"Ibu mau membimbing saya?"

Bu Eka mengangguk mantap,
"Iya. Murid yang antusias seperti kamu ini harus banyak-banyak diapresiasi, nak. Biar kamu semangat belajar dan mengharumkan nama sekolah kita. Ibu senang kamu ikut, itu artinya ada dua orang perwakilan dari sekolah kita," jelasnya.

Bumantara mengerutkan alisnya bingung. Sejujurnya, pihak sekolah tidak mengharuskan perwakilan dari SMANKOSA, maka dari itu, Bumantara pikir hanya ia yang mengikuti lomba tersebut. Dan lagi, olimpiade sejarah tidak begitu menarik perhatian murid-murid pintar di SMANKOSA.

"Dua, bu? Ada lagi yang ikut?" Tanyanya penasaran.

"Iya, kakak kelasmu. Namanya Alma, dari kelas dua belas mipa satu,"

Oh, MIPA1.

"Bukannya MIPA cuma belajar peminatan aja?" Benar kan, pertanyaannya?

"Nilai sejarah peminatan nak alma itu selalu sempurna, dia pandai memahami sejarah. Makanya ibu meminta dia buat ikut berpartisipasi, dan ternyata dia memang tertarik.."

Bumantara manggut-manggut saja.

"Kamu bisa belajar bareng sama alma. Besok, temui ibu di ruangan ibu. Biar ibu jelaskan peraturan lombanya,"

Bumantara kembali mengangguk,

"Yasudah, setelah ini kamu pulang, ya. Jangan berlama-lama di sekolah. Belajarnya jangan terlalu di paksakan,"

ʟᴀɴɢɪᴛ ɪᴛᴜ ʙᴜᴍᴀɴᴛᴀʀᴀ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang