ws 24

88 10 0
                                    


Happy Reading

Pagi telah tiba menggantikan tugas sang malam, dengan matahari yang kini mulai memancarkan sinarnya untuk membantu sang pagi membangunkan manusia yang tinggal di bumi ini.

Tapi, pagi sepertinya kalah cepat dengan seorang pria yang kini sedang sibuk berkutat di dapur mertuanya

Winny Thanawin. Lelaki itu tengah memasak nasi goreng alanya untuk sarapan mereka. Ia berdoa semoga Satang dan mertuanya menyukai masakannya

Setelah selesai, Winny mulai menata masakannya di meja makan lalu membersihkan peralatan yang ia gunakan tadi, sampai dirinya di kejutkan suara seseorang...

"Winny?"

"Ao! Papa! Papa sudah bangun?" Winny mematikan air saat selesai mencuci wajan bekas nasi gorengnya. Setelah itu menghampiri meretuanya

Papa Chimon mengangguk dan menatap kagum pada masakan yang sudah tertata rapi di meja makan.

"Kau yang memasaknya?" Tanya Papa Chimon lalu mengambil sendok untuk mencicipi masakan Winny "Wah ini sangat enak! Ternyata kau sangat pintar memasak" Puji Papa Chimon

Winny tersenyum malu "haha... Papa terlalu berlebihan"

"Ey kau ini–"

"Ada apa ini, kenapa masih pagi kalian sudah ribut – ribut di dapur" Ayah Perth bertanya dengan wajah bantalnya

"Ini sayang, Winny membuatkan kita sarapan. Dan masakannya sangat enak loh" Heboh Papa Chimon lalu menarik Ayah Perth untuk mencicipi masakan Winny

"Wah kau benar sayang ini sangat enak" Puji Ayah Perth membuat Winny malu

"Kita tidak salah memilih menantu" Ucap Ayah Perth dan kembali memakan nasi gorengnya

"Iya betul sekali. Sudah baik, sopan, tampan, pandai masak pula" Ucap Papa Chimon membenarkan perkataan Ayah Perth

Winny tersenyum lalu mengucap terima kasih pada mertuanya dan mengizin pamit untuk bersiap – siap pergi kesekolah.

.

.

.

.

"Masakan phi sangat enak" Puji Satang

"Iya, terima kasih" balas Winny

"Sangat enak"

"Iya"

"Benar – benar enak"

Winny mulai jengah dan hanya membalas gumaman saja

"Dan sangat – sangat enak"

Stop. Winny jengah. Astaga sudah berapa kali Satang berucap begitu, iya Winny senang di puji Satang tapi tidak begini juga. Bayangkan mulai dari rumah sampai sekolah hanya itu yang Satang ucapkan.

"Astaga Attaa. Apa kau tidak lelah mengucapkan itu"

Satang menggeleng "Tidak. Satang tidak lelah" Ucap Satang dengan tatapan polosnya yang dimana membuat Winny gemas bukan main

my cold husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang